Banyak orang menganggap bahwa kondisi stres sama dengan gangguan jiwa, padahal sebenarnya stres berbeda dari gangguan jiwa namun masih termasuk dalam kategori kondisi mental atau psikologis. Meski demikian, masih banyak orang yang akan mengatakan “stres” ketika melihat orang lain yang perilakunya aneh tak seperti orang-orang pada normalnya.
Padahal, perilaku aneh pada orang tersebut sebetulnya bukanlah stres melainkan lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai gangguan jiwa. Kesalahkaprahan ini tetap berlangsung hingga saat ini dan untuk itulah kita perlu mengetahui perbedaan stres dan gangguan jiwa itu seperti apa. Kita perlu mengetahui seperti apa stres itu dan seperti apa gangguan jiwa itu.
Apa Beda Stres dan Gangguan Jiwa?
Dikatakan oleh dokter spesialis kejiwaan, Tjhin Wiguna dari Divisi Psikiater Anak dan Remaja Departemen Psikiatri FKUI/RSCM bahwa stres adalah sebuah ungkapan awam sebagai rujukan pada gangguan jiwa. Stres sendiri sebetulnya adalah tekanan yang mengharuskan seseorang beradaptasi dan mencari solusi untuk menghadapinya supaya mampu bertahan hidup.
Seseorang dikatakan dapat mengelola stres dengan baik ketika ia berhasil beradaptasi dengan baik ketika tekanan itu datang. Namun saat seseorang tak mampu atau kesulitan dalam beradaptasi, gangguan jiwa pun terpicu dari hal tersebut di mana jenis gangguan jiwa bisa sangat banyak dan beragam.
Setelah kita mengetahui apa stres yang sebenarnya, maka penting juga untuk memahami bahwa gangguan jiwa merupakan suatu kondisi yang dapat muncul dari skala ringan sampai ke berat. Depresi adalah salah satu contoh gangguan kejiwaan di mana apabila dalam tahap ringan, maka gejala depresi seseorang hanyalah kurang bersemangat, sering panik, atau murung.
Sementara itu, bila depresi sudah pada tahap yang lebih berat, maka gejala yang dialami oleh penderitanya adalah seperti kondisi penurunan kemampuan psikomotorik, kognitif, serta kemampuan berpikirnya. Bahkan seseorang dengan keadaan depresi berat dapat selalu cemas akan masa depan dan yang lebih berat adalah psikotik di mana penderitanya tak lagi mampu membedakan antara realita dan imajinasi.
Stres bukanlah gangguan jiwa dan keduanya tidaklah sama, melainkan stres adalah awal dari gangguan jiwa karena seseorang yang sudah merasa stres tak mampu beradaptasi secara baik. Stres bukanlah gangguan karena stres hanyalah sebuah kondisi sehingga itulah yang menjadi kunci perbedaan keduanya yang perlu untuk diketahui dan dipahami setiap orang.
Apakah Gangguan Jiwa dapat Disembuhkan?
Saat seseorang tak mampu mengelola stresnya, gangguan jiwalah yang akan terjadi sebagai dampak dari makin seriusnya stres tersebut. Ketika gangguan jiwa sudah terjadi, sangat penting bagi penderitanya untuk mencari pengobatan sesegera mungkin. Pengobatan yang cepat dan sedari awal sejak tanda-tandanya mulai muncul akan mampu mencegah gangguan bertambah serius.
Pengobatan yang terlambat mampu memicu gangguan kejiwaan justru makin kronis. Untuk mengobati gangguan jiwa, maka biasanya perawatan dapat diperoleh di Rumah Sakit Jiwa. Namun gangguan jiwa juga dapat diobati di rumah sakit yang memiliki klinik kesehatan jiwa. Selain itu, penderita gejala gangguan jiwa juga bisa langsung ke praktek pribadi psikiater untuk penanganan secara pribadi atau ke psikolog.
Dalam mengatasi stres, tentu harus mengetahui lebih dulu apa yang menjadi penyebab stres tersebut. Setelah sumber stres diketahui, maka penanganan stres dapat dilakukan, walau memang seringkali proses dalam mengatasi stres tergolong panjang dan membutuhkan waktu yang tak sebentar.
Proses dalam mengatasi stres dapat menimbulkan keluhan-keluhan lainnya, seperti misalnya rasa tertekan atau malah justru timbul keluhan fisik. Keluhan fisik seperti otot yang tegang dan pegal bisa menjadi efeknya di mana olahraga ringan pada umumnya mampu menjadi solusi paling baik dan aman. Selain itu, latihan Yoga dan juga pijat pun mampu membantu pemulihan dari rasa stres.
Karena stres memberikan tekanan pada seseorang baik secara mental maupun fisik, maka untuk masalah keluhan fisik bisa diatasi dengan cara merilekskan tubuh. Bahkan sakit kepala dan sakit maag pun dapat dipicu oleh rasa stres yang dialami di mana gejala-gejala tersebut dapat ditangani dengan cara minum obat sakit kepala atau obat khusus sakit maag, baik apotek atau tradisional.
Namun ada kalanya bahwa obat sakit maag atau obat sakit kepala tak membantu karena tentunya akar dari stres tersebutlah yang perlu untuk diatasi. Jadi saat gejala masih sering kambuh, itu artinya penyebab dari stres psikologis belumlah teratasi secara tuntas.
Berikut ini adalah beberapa cara meringankan keluhan tekanan pada perasaan yang menjadi cara mengatasi stres paling ampuh dan layak dicoba.
Sebelum stres menjadikan seseorang mengalami gangguan pada kejiwaan, penting untuk mengatasinya di mana tujuan utama adalah untuk membuat diri lebih nyaman, tenang, rileks, dan juga selalu senang atau berada dalam suasana hati yang baik.
Demikianlah perbedaan stres dan gangguan jiwa yang perlu untuk diketahui dan dipahami oleh kita semua. Stres merupakan awal dari gangguan pada kejiwaan seseorang, maka akan lebih baik kalau selalu mencari pembimbing yang berpengalaman untuk berkonsultasi sehingga stres dapat teratasi lebih dulu. Dengan demikian, segala jenis-jenis penyakit sakit jiwa dapat dicegah dengan baik.