Pernahkah mendengar istilah polisitemia vera? Istilah medis satu ini adalah sebuah jenis gangguan pada sumsum tulang dan akhirnya menjadi penyebab jumlah sel darah merah lebih dari normal kadarnya. Eritrosit atau darah merah memang berperan vital dalam tubuh kita karena fungsinya sebagai pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh, tapi bila terlalu berlebihan bisa bermasalah dan berbahaya juga bagi kesehatan.
Fungsi eritrosit begitu pentingnya bagi setiap manusia dan bahkan ada banyak kasus di mana sebagian orang mengalami kekurangan darah merah alias anemia. Hanya saja, kelebihan sel darah merah juga tak bisa dianggap baik karena sama berbahayanya dengan anemia. Kenali apa penyebabnya, gejala, hingga bagaimana menanganinya supaya tak makin serius.
Baca juga:
Komponen genetik pada dasarnya dibawa oleh polisitemia vera, terutama JAK2V617F di mana sebetulnya komponen ini adalah cacat genetik. Memang benar bahwa sesudah adanya janin di dalam kandungan, maka mutasi gen ini barulah akan tampak, namun ada pula jenis lainnya yang berasal dari gen yang ada hubungannya dengan penyakit ini.
Sayangnya, alasan mengapa kelainan ini bisa terjadi belumlah diketahui oleh para ilmuwan karena mereka sendiri belumlah tahu bagaimana cara terbaik untuk mengetahuinya. Bahkan pada beberapa kasus, pasien dari polisitemia vera mampu mengalami perkembangan penyakit tanpa disertai dengan penyebab dan alasan yang jelas sehingga penyebab sebenarnya masih diteliti hingga kini.
Meski penyebab secara pasti belumlah diketahui jelas, selalu ada sejumlah faktor risiko, yakni faktor-faktor yang meningkatkan peluang atau potensi seseorang terkena polisitemia vera, apa sajakah faktor tersebut?
(Baca juga: makanan untuk melancarkan peredaran darah – cara menjaga kesehatan peredaran darah manusia)
Sebetulnya jarang adanya gejala yang disebabkan oleh polisitemia vera, khususnya gejala signifikan walau bahkan penderitanya sudah cukup lama mengidap penyakit kelainan ini. Ada beberapa orang yang sudah bertahun-tahun memiliki polisitemia vera pun tetap tak merasakan gejala khusus. Namun, berikut ini bisa disimak apa saja kiranya tanda-tanda umum yang bisa menjadi indikator.
Setelah kita mengetahui apa saja yang menjadi gejala dari polisitemia vera, perlu juga untuk tahu kemungkinan komplikasi apa yang dapat dialami ketika gejala tak segera ditangani. Berikut ini adalah kondisi komplikasi yang kemungkinan terjadi apabila penderita mengalami gumpalan darah serta komplikasi yang termasuk fatal.
(Baca juga: cara menjaga kesehatan peredaran darah – dampak kekurangan dan kelebihan eritrosit)
Perkembangan penyakit dari polisitemia umumnya sangat perlahan dan indikasinya pun jarang ada yang signifikan. Ini yang kemudian menjadi alasan mengapa penyakit ini cenderung terdeteksi justru di saat pasien sedang menempuh metode diagnosa untuk mendeteksi penyakit lain. Di bawah ini adalah sejumlah metode diagnosa yang perlu ditempuh penderita:
Ketika seorang penderita polisitemia merasakan ketidaknyamanan di bagian perut atas, ini biasanya berpotensi besar disebabkan oleh adanya limpa yang terganggu dan mengalami pembesaran. Hal seperti ini baru akan ketahuan setelah didiagnosa karena tak akan terasa walau disentuh.
Karena salah satu penyakit kronis yang sulit dan bahkan bisa dibilang tak mungkin dapat disembuhkan, maka pengobatan yang bisa dijalani oleh penderitanya hanya bertujuan membuat jumlah sel darah berkurang.
Pengobatan yang diberikan oleh dokter juga rata-rata bertujuan agar komplikasi bisa dicegah dan mengurangi risiko keparahan gejala. Metode pengobatan secara umum yang dokter biasa anjurkan kepada pasien antara lain adalah:
Terjadinya pembekuan darah sebagai salah satu komplikasi mengerikan bagi penderita polisitemia bisa jadi disebabkan oleh adanya riwayat pembekuan darah sebelumnya, berikut juga usia yang terus bertambah. Faktor penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi turut menjadi faktor pemicu pembekuan darah pada seseorang.
Oleh karena itu, bila pasien polisitemia yang berisiko tinggi akan pembekuan darah, perawatan yang didapat harus lebih khusus, seperti menggunakan interferon alfa atau HU. Interferon alfa di sini berguna sebagai pencegah penggumpalan darah meski memang harganya sangat tinggi serta mampu menimbulkan efek samping seperti demam dan flu.
Jika pasien memiliki tiroid atau gangguan mental, maka interferon alfa tidak dianjurkan untuk digunakan. Sementara itu, HU adalah obat yang akan menekan produksi sel-sel darah merah supaya tidak berlebihan dan intinya juga dapat menurunkan potensi pembekuan. Hanya saja, risiko leukemia akan meningkat dengan penggunaan HU, sehingga diharapkan berkonsultasi sebaik-baiknya dengan dokter.
Produksi sel darah perlu untuk dikendalikan supaya tidak menjadi berlebihan dan langkah lainnya yang kiranya dokter bakal anjurkan supaya gejala bisa berkurang antara lain adalah obat khusus pereda gatal dan juga obat khusus untuk penyakit gout. Pengobatan yang bisa dilakukan juga di rumah secara sederhana demi pemulihan yang lebih sempurna antara lain:
Karena merupakan jenis penyakit yang sangat lambat perkembangannya, maka perawatan yang tepat akan membantu untuk lebih menunda perkembangan penyakit ini sehingga penderita dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama. Hanya saja, jangan sampai polisitemia ini kemudian diabaikan sama sekali sebab perawatan di awal jauh lebih baik daripada membiarkannya berkembang lambat namun membahayakan nyawa.
Baca juga:
Demikianlah sedikit informasi tentang penyebab, gejala hingga cara mengobati polisitemia vera yang kiranya membantu Anda untuk bisa mencegah supaya penyakit ini lebih lambat dalam berkembang. Segera ke dokter untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi bila gejala-gejala tak wajar sudah mulai nampak atau dirasakan.