Seringkali bayi yang baru lahir mengalami penyakit kuning, yang artinya terjadi penumpukan kadar bilirubin di dalam darah. Penyakit tersebut menyebabkan bayi berubah warna kulit dan matanya menjadi kuning. Hiperbilirubin pada bayi baru lahir memang masih dianggap wajar selama tidak ada penyakit serius yang mengikuti, namun tentu saja hal ini tidak boleh dianggap sepele dan harus segera diatasi. Bayi yang mengalami penyakit kuning dan tidak segera diatasi dapat beresiko mengalami gangguan pendengaran, terserang cerebral palsy hingga kerusakan pada otak.
Kadar bilirubin dalam tubuh yang normal memang bervariasi sesuai dengan usia. Pada bayi, kadar bilirubin normal yaitu <10 mg/dL untuk usia kurang dari 1 hari, <15 mg/dL untuk usia 1-2 hari, <18 mg/dL untuk usia 2-3 hari, dan <20 mg/dL untuk usia lebih dari 3 hari. Cara menstabilkan bilirubin akan sangat diperlukan jika kadar bilirubin bayi melebihi batas normal tersebut.
Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi
Bayi terutama yang baru lahir rentan mengalami penyakit kuning karena saat di dalam kandungan seluruh proses pembuangan bilirubin dari hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua dilakukan oleh ibu. Namun setelah lahir, bayi harus melakukan semuanya sendiri, dan butuh waktu agar organ hati dapat melakukan tugasnya dengan baik. Sementara hati sedang dalam tahap penyesuaian, produksi bilirubin terus berlanjut sehingga kadarnya berlebih dan menimbulkan akibat kelebihan bilirubin.
Kasus ini juga kerap dialami bayi yang lahir prematur, karena pembentukan organ hatinya yang memang belum sempurna. Hal ini perlu mendapat perhatian karena penyebab bayi mengalami jaundice ini terkadang kurang dipahami masyarakat awam. Selain karena penyesuaian organ hati, bayi juga kerap mengalami penyakit kuning karena dehidrasi. Ibu yang baru melahirkan terkadang hanya mengeluarkan sedikit ASI sehingga bayi kurang mendapatkan asupan cairan dan menyebabkan jaundice.
Selain itu, terdapat beberapa penyebab lainnya yang memicu bayi mengalami penyakit kuning, yaitu:
Untuk kasus berbedanya darah ibu dan bayi, hal ini sebenarnya bisa diantisipasi dengan pemberian suntikan Rh immune-globulin pada sang ibu. Karena itu, saat hamil ibu harus selalu mengontrol kondisi kesehatannya dan berkonsultasi dengan dokter atas kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dengan bayi saat lahir.
Itulah penyebab penyakit kuning pada bayi terutama untuk bayi yang baru lahir, dan kita harus memahaminya dengan baik agar dapat mencegah dampak buruk atau komplikasi yang mungkin terjadi. Ibu harus memastikan bayi cukup mendapatkan ASI agar tidak mengalami dehidrasi, dan selalu konsultasikan dengan dokter atas perkembangan yang dialami anak. Umumnya penyakit kuning dapat sembuh dengan sendirinya namun terkadang bayi membutuhkan pengobatan medis agar dapat sembuh.