Hernia pastinya merupakan sebuah istilah yang sudah sering kita dengar, namun sebagian orang masih belum begitu mengerti apa itu hernia. Hernia sendiri merupakan kondisi jaringan otot sekitar tubuh yang melemah, terutama pada bagian perut. Dengan demikian, otomatis organ dalam tubuh pun yang di sekeliling perut atau abdomen menjadi terdorong lewat jaringan yang lemah tadi.
Setelah mengetahui gambaran umum akan hernia, maka kita bisa beralih pada hernia hiatus. Hernia hiatus ini dapat dialami seseorang terutama saat sebagian lambung naik ke diafragma karena terdorong. Ada sebuah lubang yang dinamakan hiatus pada diafragma dengan fungsi sebagai penghubung lambung dan esofagus. Lambung otomatis mencuat keluar ketika kelemahan terjadi lewat lubang tersebut yang bisa sampai ke rongga dada.
(Baca juga: efek samping hernia)
Penyebab Hernia Hiatus
Otot yang menjadi lemah dan menjadi penyebab hernia masih belum begitu diketahui penyebab pastinya, tapi selalu ada faktor-faktor risiko yang diduga berpengaruh cukup besar dalam hal ini. Di bawah ini adalah sejumlah faktor peningkat potensi dari hernia hiatus pada seseorang:
Faktor risiko yang paling tinggi terkait dengan hernia hiatus adalah faktor usia. Ini karena seiring usia yang bertambah, otomatis otot diafragma akan mengalami kelemahan dan tidak sekuat dulu lagi. Semakin tua, maka otot akan mengalami kelemahan yang terus-menerus sehingga potensi mengalami hernia hiatus juga ikut naik. Jadi, bisa dikatakan bahwa orang-orang yang telah masuk usia 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena hernia hiatus karena otot mulai melemah.
Bayi yang lahir dengan ukuran hiatus jauh lebih besar dari hiatus pada bayi-bayi lain pada umumnya mampu meningkatkan risiko terjadinya hernia hiatus ketika ia besar. Cobalah cek kondisi ukuran hiatus sang buah hati ketika lahir dan konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan hernia hiatus dan bagaimana cara mengatasinya.
(Baca juga: efek samping usus turun)
Hernia hiatus juga merupakan sebuah kondisi yang dapat dialami oleh seseorang oleh karena faktor luka pada bagian diagfragma. Adanya luka atau misalnya robekan pada daerah diafragma akan menyebabkan risiko hernia hiatus meningkat. Maka sangat penting juga untuk pemeriksaan secara rutin agar masalah seperti ini dapat diketahui sejak awal.
Bukan hanya jenis-jenis penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan stroke saja yang bisa dialami oleh orang-orang yang obesitas. Masalah kegemukan rupanya juga sangat mampu meningkatkan risiko hernia hiatus. Oleh sebab itu, penting untuk mulai menata pola makan dan hidup Anda agar lebih seimbang dan sehat sehingga berat badan tetap ideal.
Hernia hiatus dapat terjadi akibat tekanan yang terjadi secara konstan pada jaringan otot di sekeliling hiatus. Tekanan ini bisa berasal dari hal-hal yang sebenarnya sangat biasa kita lakukan, yaitu seperti saat mengejan pada waktu buang air besar. Tak hanya itu, tekanan bisa datang dari kondisi muntah, batuk hingga mengangkat benda yang berat.
(Baca juga: gejala usus turun)
Gejala Hernia Hiatus
Ketika kondisi hernia hiatus masih awal dan masih kecil, biasanya tidak ada gejala yang terlalu kelihatan. Pada kasus hernia hiatus yang besarlah yang biasanya kemudian terjadi gejala. Ada sejumlah gejala hernia hiatus besar yang penderita bakal alami, seperti misalnya sebagai berikut:
Ketika Anda memang merasakan beberapa gejala tersebut, jangan ragu untuk langsung memeriksakan diri ke dokter sebelum sakit bertambah parah dan sulit diobati.
Anda dianjurkan untuk ke dokter ketika rasa sakit melanda bagian perut dan dada sekaligus juga terasa mual maupun muntah darah. Ketika kondisi-kondisi tersebut juga dibarengi dengan sulitnya buang gas, maka Anda memang perlu ke dokter sebab diduga berat Anda sedang mengalami gangguan hernia atau jepitan.
Bantuan medis perlu diperoleh segera karena kondisi tubuh pada setiap orang dan juga reaksinya berbeda-beda satu dengan yang lainnya, jadi untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan Anda memerlukan dokter. Berdiskusilah dengan dokter tentang apa saja yang Anda rasakan selama ini dan tanyakan juga kemungkinan-kemungkinan sekaligus solusi bagi kondisi yang sedang dialami.
(Baca juga: pengobatan hernia tanpa operasi)
Metode Diagnosa Hernia Hiatus
Karena pada sebagian kasus tak ada gejala yang muncul pada hernia hiatus kecil, maka memang penderita tak akan sadar bahwa ia tengah menderita hernia hiatus. Pada kasus hernia hiatus kecil, biasanya terdeteksi justru setelah penderita memeriksakan diri untuk masalah kesehatan lainnya sehingga barulah diketahui adanya masalah hernia.
Ketika gejala-gejala yang sudah disebutkan sebelumnya dialami dan Anda memutuskan untuk segera periksa ke dokter, maka biasanya dokter bakal mulai memeriksa dengan langkah-langkah seperti di bawah ini:
(Baca juga: gejala turun berok)
Cara Mengobati Hernia Hiatus
Pengobatan yang diberikan pada pasien dengan hernia hiatus biasanya hanya bertujuan untuk membuat gejala-gejala yang dirasakan berkurang. Ketika terjadi refluks asam dan juga sensasi panas di bagian dada, metode pengobatan inilah yang biasanya Anda akan dapatkan dari dokter:
Selain obat-obatan yang telah disebutkan, dokter juga kemungkinan dapat menyarankan untuk pasien menempuh prosedur operasi. Operasi diperlukan ketika kondisi gejala hernia hiatus tak kunjung membaik atau malah justru makin buruk. Untuk kasus hernia hiatus besar, biasanya memang operasilah jalan keluar yang paling baik dan memang rata-rata kondisi ini kemungkinan besar perlu dioperasi.
Prosedur operasi dipilih atau disarankan oleh dokter supaya lambung yang tidak lagi pada tempatnya dapat kembali pada posisi semula. Tujuan dari operasi ini juga untuk membuat bukaan atau hiatus menjadi lebih kecil. Selain itu, lingkaran otot juga bisa terekonstruksi dengan baik pada hiatus supaya jauh lebih kuat. Apabila hernia perlu diangkat, operasilah yang perlu pasien tempuh.
(Baca juga: obat tradisional hernia)
Sejumlah metode operasi yang bisa ditempuh oleh pasien hernia hiatus antara lain adalah:
Operasi dirasa perlu ketika memang kondisi gejala pasien tak kunjung reda atau karena obat-obatan tak mempan. Prosedur operasi untuk pasien hernia hiatus adalah dengan melakukan penutupan bagian lemah dari diafragma. Dengan cara inilah, lambung dapat dicegah untuk tidak makin naik ke atas diafragma kembali.
Hanya saja, ada pula beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala hernia hiatus. Berikut di bawah ini adalah langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan di rumah selama masa perawatan. Langkah-langkah ini tujuannya adalah untuk mengurangi sekaligus menghilangkan gejala secara alami.
(Baca juga: hernia umbilikalis – penyebab hernia pada pria dan wanita)
Itulah sedikit informasi tentang hernia hiatus yang sebenarnya bisa segera diatasi sebelum gejala menjadi lebih buruk. Agar lebih jelas, Anda bisa datang ke dokter penyakit dalam untuk melakukan konsultasi, lebih tepatnya dokter subspesialisasi Gastro Entero hepatologi untuk memperoleh pengobatan yang tepat.