Rasa sakit di bawah perut tentu pernah dialami oleh sebagian orang, baik itu rasa sakit yang termasuk ringan maupun rasa nyeri tajam. Ada beberapa orang yang bahkan bisa mengalami rasa nyeri di bawah perut seperti ditusuk oleh jarum. Lalu, gejala sakit di bawah perut merupakan penyakit apakah pada pria maupun wanita?
(Baca juga: sakit perut sebelah kiri bawah – penyebab perut kembung)
Diverkulitis diketahui sebagai sebuah kondisi peradangan atau infeksi di bagian usus besar atau kantong pada kolon. Jika ada benjolan kecil atau kantong terbentuk pada bagian dinding usus, ini juga sudah dianggap sebagai kelainan yang disebut pula dengan istilah divertikula. Penyebabnya sendiri belumlah jelas diketahui namun bisa menyebabkan rasa nyeri dan kram pada area kiri bawah.
Namun ada beberapa faktor risiko yang memang perlu diwaspadai. Faktor genetik (adanya anggota keluarga beriwayatkan kesehatan diverkulitis), faktor usia, obesitas alias kelebihan berat badan, kurang olahraga, merokok, diet tinggi lemak hewani dan rendah serat, serta konsumsi obat anti radang adalah peningkat risiko yang dimaksud.
Keadaan ini juga dikenal sebagai kencing nanah yang termasuk di dalam PMS atau penyakit menular seksual. Gonore sendiri cukup umum dan diketahui dipicu oleh bakteri gonococcus yang bisa menyerang pria dan wanita. Bakteri tersebut dapat dijumpai pada cairan vagina dan penis dari seseorang yang tentunya sudah terkena infeksi.
Salah satu penyakit ginjal yang perlu Anda waspadai adalah batu ginjal di mana gejala yang ditimbulkan adalah sakit di bawah perut. Pembentukan batu ginjal sendiri ada pada organ ginjal dan berasal dari mineral dan asam garam. Pembentukan batu ginjal juga terjadi saat urin berkonsentrasi, mengristal serta menggumpalnya mineral.
(Baca juga: penyebab sakit perut sebelah kanan)
Jenis penyakit ginjal lainnya yang dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian bawah perut adalah infeksi ginjal. Penyakit ini berkaitan dengan perpindahan bakteri yang semula ada pada kandung kemih kemudian menuju ginjal sehingga menyebabkan rasa sakit. Infeksi ginjal sendiri juga dianggap sebagai kondisi komplikasi dari penyakit infeksi saluran kemih.
Tak hanya rasa sakit di bagian bawah perut yang bakal dialami, biasanya akan ada juga gejala lainnya. Mual dan muntah, sering buang air kecil, buang air kecil terasa sakit, demam dan menggigil, hilangnya nafsu makan, diare, dan cepat lelah adalah beberapa gejala yang menyertai sehingga wajib untuk segera diperiksakan.
Penyakit satu ini masih termasuk di dalam kategori penyakit radang usus dan merupakan keadaan jangka panjang yang mampu menyerang lapisan dinding sistem pencernaan secara menyeluruh. Hanya saja, biasanya pada banyak kasus penyakit Crohn ini lebih sering menyerang usus besar atau ileum (bagian akhir usus kecil).
Gejala umum yang dialami tak cuma rasa sakit di bagian bawah perut, tapi juga adanya rasa kelelahan pada tubuh, sakit kram di bagian perut, feses disertai darah dan lendir, diare, turunnya dan hilangnya nafsu makan, demam, hingga turunnya berat badan secara drastis. Waspadai gejala-gejala ini dan segera pergi ke dokter untuk mengobatinya.
(Baca juga: perut terasa penuh – gejala diare)
Apendisitis adalah istilah lain bagi radang usus buntu dan terdapat 2 tipe, yakni akut dan kronis. Penderita radang usus buntuk akan mengalami rasa sakit di bagian perut, terutama area pusar. Namun kemudian rasa sakit bisa berpindah ke perut bagian bawah kanan dan disertai pula dengan diare, mual, muntah, serta demam ringan.
Hanya saja, ketika Anda membiarkannya, apendisitis bisa berubah dari akut menjadi kronis dengan beragam komplikasi. Usus buntu yang pecah, infeksi sistemik yang cukup berat atau sepsi bisa menjadi hal yang cukup mengancam. Maka, segeralah ke dokter apabila sakit perut sudah begitu parah, terjadi pembengkakan di perut, mual yang disertai atau tanpa muntah, dan juga demam tinggi.
Pada wanita, ovulasi ini adalah sebuah proses pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang pada tuba falopi yang kemudian bisa dibuahi. Salah satu tanda terjadinya ovulasi adalah bagian perut yang terasa sakit atau kram di bagian bawah. Biasanya, punggung juga adalah area yang terkena rasa sakit.
Gejala sakit yang dialami di bawah perut bisa juga menandai adanya penyakit serius seperti kista ovarium pada wanita. Meski pada dasarnya kista tak dapat disadari kehadirannya, namun ada beberapa gejala selain sakit di bawah perut yang Anda perlu sadari. Sering buang air kecil, perut kembung, pusing, cepat lelah, nyeri ketika BAB, gangguan pencernaan, nyeri pada payudara, sampai dengan nyeri panggul dan perubahan siklus haid adalah gejala-gejala yang dimaksud. Segera ke dokter bila Anda makin merasa tak nyaman karena gejala-gejala tersebut.
(Baca juga: gejala kram perut)
Mungkin istilah ini terasa begitu kurang familiar atau asing; kehamilan ektopik merupakan hamil yang berada di luar kandungan. Pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi berada di tempat yang salah, maka inilah kondisi yang bakal terjadi. Normalnya, sel telur tentu haruslah ada di rahim agar dapat berkembang menjadi janin secara baik dan sempurna.
Hanya saja pada kondisi ini, sel telur ada di luar rahim dan bertumbuh di sana, seperti misalnya di rongga perut, leher rahim atau tuba falopi. Ketika terjadi hal ini, gejala sakit akan terasa di bagian bawah perut. Itulah mengapa wanita dengan masalah kesehatan ini diharapkan menjalani perawatan supaya risiko kehamilan ektopik berkurang.
Pada wanita, rasa sakit yang tepat ada di bawah perut bisa juga menandakan ada yang tidak beres pada pertumbuhan sel. Perkembangan sel abnormal di bagian uteruslah yang dinamakan dengan fibroid ini. Tidak menimbulkan kanker memang, tapi dapat berbahaya bagi kesehatan perut wanita.
Masalah seperti halnya nyeri ketika haid, gangguan berkemih, pembengkakan pada perut, dan juga kelahiran yang tidak normal menjadi efek dari adanya fibroid ini. Gejala fibroid selain adanya nyeri di bagian bawah perut antara lain adalah rasa sakit pinggang, sering buang air kecil, sembelit, perdarahan luar biasa ketika haid, perut kembung, nyeri di bagian punggung serta kaki, dan juga dubur yang mendapat tekanan.
(Baca juga: penyebab perut melilit dan mencret)
Faktor Pemicu Lain dari Gejala Sakit di Bawah Perut
Ada beberapa kondisi lainnya yang diduga dapat menimbulkan gejala rasa sakit tepat di area bawah perut. Kemungkinan-kemungkinan lainnya tersebut antara lain:
(Baca juga: penyebab perut panas – penyebab nyeri perut bagian bawah)
Jadi, gejala sakit di bawah perut menandakan penyakit atau kondisi apa saja? Anda bisa mengintip beragam penyebab atau penyakit yang terkait dengan kondisi bawah perut seperti yang sudah disebutkan di atas.