Perut melilit yang kemudian disertai dengan mencret bisa membuat tidak nyaman, apalagi jika Anda tengah bekerja atau sedang berada di sebuah acara penting. Kondisi seperti ini sangat umum karena bisa dialami baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Rasa melilit pada bagian perut biasanya berasal dari pencernaan yang terganggu atau bisa juga menjadi sebuah tanda bahwa ada yang tidak beres di bagian organ reproduksi.
Pencernaan yang terganggu bisa menjadi pemicu dari segala gejala, seperti muntah, mual, sulit buang air besar, susah buang angin, perut terasa penuh dan sebagainya. Lalu, sebetulnya apa penyebab perut melilit dan mencret yang kerap dialami oleh seseorang?
(Baca juga: bahaya diare)
Tidak semua orang tahan dengan makanan atau minuman yang rasanya asam, seperti misalnya cuka, lemon, jeruk nipis, tomat, anggur dan lain sebagainya. Mengonsumsi makanan asam apalagi sebelum makan nasi dipercaya banyak orang indonesia dapat menyebabkan sakit perut dan beberapa orang memang mengalami hal ini. Minum minuman bersoda juga dapat memberikan efek yang sama, yaitu perut melilit dan bisa juga disertai dengan mencret setelah itu karena dalam minuman soda ada kandungan asamnya.
Buah jeruk adalah buah yang baik untuk tubuh karena mengandung banyak vitamin di mana dapat meningkatkan kesehatan. Hanya saja, bila jeruk diminum tanpa campuran apapun atau dengan kata lain Anda mengonsumsinya dalam bentuk pekat dan kental, maka perut melilit dan mencret bisa terjadi. Cara mengonsumsi jeruk atau buah sebangsa jeruk seperti ini tidak akan baik bagi Anda yang memiliki sensitivitas terlalu tinggi terhadap rasa kecut, jadi ada baiknya untuk dicampur air putih sebelum menikmatinya.
(Baca juga: makanan untuk penderita diare)
Banyak orang yang baik-baik saja memang ketika mengonsumsi susu dan juga produk olahan dari susu, namun ada sejumlah orang yang tidak tahan dengan susu serta produknya sehingga dapat memicu reaksi alergi atau bahkan sakit perut. Susu sangat nikmat dan berkandungan mineral baik untuk tubuh terutama kandungan kalsiumnya yang tinggi, namun bahan makanan ini tidak mudah dicerna. Hal ini dikarenakan adanya rangkaian laktosa di dalamnya sehingga sulit dipecah karena saking kompleksnya.Intoleran terhadap laktosa mungkin menjadi salah satu masalah yang Anda miliki, maka hal ini akan buruk bagi kondisi perut Anda jika meminum susu atau produk olahannya. Laktosa dari susu tidak akan mampu diproses oleh pencernaan Anda sehingga perut pun akan menimbulkan adanya gas di perut Anda sehingga tidak akan nyaman. Jika mengonsumsi susu atau produk olahannya dilanjutkan, susu yang kemudian masuk ke usus besar bakal memicu perut melilit serta mencret yang kita kenal dengan penyakit diare.
(Baca juga: cara mengobati diare)
Selain susu, kopi juga adalah minuman yang banyak dikonsumsi banyak orang karena begitu nikmat dan memberikan energi lebih saat dibutuhkan. Kandungan kafein di dalam kopi sangat tinggi dan kita semua tahu akan hal itu, namun yang belum banyak diketahui orang adalah bahwa terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat memicu gangguan sistem pencernaan atau motilitas. Kondisi seperti ini akan membuat apa yang ada di dalam perut cepat turun atau justru sebaliknya (diare atau konstipasi).
Setiap orang memiliki kondisi ketahanan sistem pencernaan yang berbeda-beda, ada yang baik-baik saja ketika mengonsumsi kopi, ada yang justru malah sulit buang air besar alias konstipasi, tapi ada juga yang malah bisa sakit perut dan mencret atau diare. Maka penting bagi Anda untuk mengetahui batas toleransi perut Anda paling maksimal terhadap makanan dan minuman apapun, termasuk kopi. Bahaya kopi bagi kesehatan sangat mematikan karena berkaitan dengan jantung, tapi pencernaan pun dapat terkena dampak buruknya.
(Baca juga: efek bahaya kafein bagi tubuh – makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi)
Ketahanan sistem pencernaan setiap orang tidaklah sama, termasuk soal tahan akan makanan pedas. Jika pencernaan Anda termasuk sangat rentan, maka tidak heran bila penyebab mencret dan kondisi perut melilit yang dialami adalah dari makanan pedas yang Anda konsumsi. Ada orang yang kuat pedas di mulut, namun perutnya tidaklah begitu kuat sehingga harus bolak-balik kamar mandi akibat ketidaknyamanan di bagian perutnya.
Walaupun sangat menggemari makanan pedas, tidak mengonsumsi secara berlebihan akan lebih baik apalagi bila Anda adalah salah satu orang yang doyan pedas tapi mempunyai masalah pencernaan. Gejala diare pun biasanya dipicu oleh makanan pedas, dan dinding lambung dapat terbakar oleh capsaicin yang terlalu berlebihan sehingga sakit perut pun tak dapat terhindarikan. Saat buang air besar pun, dubur pun akan terasa seperti terbakar karena sisa-sisa cabai yang keluar bersama feses.
(Baca juga: bahaya lemak di perut – penyebab perut kembung)
Sakit perut yang terasa mengganggu saking melilitnya yang juga disertai dengan mencret bisa juga dipicu ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak gorengan atau makanan berlemak. Ingat bahwa sistem pencernaan dapat mengalami kontraksi yang dipicu oleh gorengan dan makanan penuh lemak jenuh. Efek metabolisme yang dimiliki oleh kedua jenis makanan tersebut memang sangat berbeda-beda pada setiap orang, namun terlalu berlebihan dalam mengonsumsi tetap tidak bagus untuk kesehatan.
Beberapa orang ada yang bisa mengalami sembelit, namun ada juga mengalami diare sesaat setelah menikmati gorengan dan makanan-makanan mengandung lemak jenuh tinggi. Jadi, sudah jelas bahwa makanan-makanan yang digoreng, begitu juga makanan penuh lemak seperti gulai, keju dan es krim bisa membuat Anda harus bolak-balik kamar mandi. Anda yang memakan daging terlalu banyak, khususnya daging yang lemaknya belum dipisahkan akan berisiko lebih tinggi untuk mengalami sakit perut dan mencret.
(Baca juga: obat sakit perut – cara mencegah diare)
Ketika perut terasa mulai melilit dan mencret, setelah itu Anda bisa menanganinya dengan beberapa langkah berikut ini di mana dijamin aman dan sederhana untuk dilakukan.