Disleksia

12 Cara Mengatasi Disleksia Terbaik untuk Anak dan Dewasa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Disleksia merupakan gangguan dari proses belajar yakni seseorang mengalami masalah atau kesulitan dalam membaca, mengeja dan juga menulis sehingga penderita akan kesulitan saat mengidentifikasi kata yang akan diucapkan dan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat. Ada banyak cara mengatasi disleksia yang bisa dilakukan seperti contohnya latihan multisensorik yakni cara mengajar dengan melibatkan lebih dari satu indra dalm waktu yang bersamaan.

Untuk penderita disleksia kemungkinan akan merasa sulit untuk memperhatikan segala detail dalam kosakata baru khususnya jika terdapat ejaan tidak biasa dalam kata tersebut. Untuk lebih lengkapnya tentang bagaimana cara mengatasi disleksia bisa dilihat dalam ulasan lengkap kami berikut ini.

  1. Belajar Detail

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi disleksia adalah mengajarkan atau belajar dimulai dari satu kata seperti contoh “beruang” dengan cara membacakan kata tersebut dengan keras dan jelas. Setelah itu, minta penderita disleksia untuk mengeja huruf yang membentuk kata tersebut. Ajukan pertanyaan huruf hidup apa saja yang terlihat, huruf apa yang dilihat sejak awal, tengah dan juga bagian akhir kata tersebut. Ini akan sangat membantu agar penderita disleksia bisa menganalisa kosakata itu dengan lebih rinci dan jelas.

  1. Memakai Kacamata Prisma

Kacamata prisma merupakan kacamata yang secara khusus dibuat dokter mata dengan fungsi untuk mengatasi masalah penglihatan penderita disleksia. Penggunaan kacamata ini harus dilakukan dibawah pengawasan dan tidak boleh digunakan pada saat belajar membaca sebab akan menimbulkan efek negatif jika digunakan dalam waktu yang lama.

  1. Terapi Integrasi Sensori

Disleksia yang memiliki gangguan dalam proses sensori atau penginderaan seperti kelainan yang terjadi pada mata memerlukan terapi ini. Terapi ini sangat baik diberikan untuk menjadi pondasi membantu penderita disleksia khususnya anak anak dalam memperbaiki masalah integrasi sensori. Dalam terapi ini, anak anak akan menjelaskan tentang kesulitan yang ia alami dan selanjutnya akan dibangun sebuah strategi untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebagai contoh, jika penderita disleksia terganggu dengan suara bising sebab hipersensitif terhadap pendengaran, maka akan diajarkan cara mengatasi hal tersebut. Strategi ini akan diterapkan dalam keseharian hidupnya supaya bisa melekat dan terbiasa yang nantinya akan melekat menjadi bagian dari dirinya.

  1. Terapi Orthopaedagogy

Terapi ini digunakan untuk memperbaiki kemampuan belajat dan terdapat pengajaran tentang 12 sikap belajar yang akan dilakukan yakni ketelitian, konsentrasi, ketelitian, tempo, belajar atau kerja, kemandirian, percaya diri, respons instruksi, kooperatif, respons pertanyaan, komunikatif, cara meningkatkan daya ingat dan memori, pemecahan masalah dan juga daya juang.

  1. Metode Multi Sensory

Ini merupakan metode integritas yang digunakan untuk anak disleksia. Anak anak dengan disleksia akan diajari tentang cara mengeja yang melibatkan kemampuan memori visual atau penglihatan, pendengaran dan juga sentuhan. Cara ini sangat baik dilakukan untuk mengaitkan antara pendengaran, sentuhan dan penglihatan sehingga huruf huruf bisa diingat dalam otak anak dengan lebih mudah.

  1. Membangun Rasa Percaya Diri

Orang dengan disleksia bukanlah orang yang bodoh atau terbelakang untuk melakukan segala sesuatu. Hal yang perlu dilakukan adalah membantu penderita untuk membangun rasa percaya diri sehingga tidak pesimis untuk menemukan apa yang menjadi keunggulan dirinya. Apabila diperlukan, kenalkan juga dengan beberapa tokoh hebat yang juga memiliki masalah disleksia seperti Einstein, Leonardo Da Vinci, Sebastian Basch, Tom Cruise dan masih banyak lagi yang lainnya.

  1. Konsultasi Dengan Psikologi

Disleksia juga harus mendapatkan penanganan khusus yakni dari seorang psikolog atau terapis khusus untuk disleksia. Psikolog atau terapis disleksia biasanya akan memberikan terapi untuk meningkatkan kemahran berpikir, sosial dan juga linguistik. Selain itu, berkonsultasi dengan psikolog juga akan meningkatkan keterampilan dalam membaca dan menulis dan apabila dilakukan dengan rutin, maka anak anak dengan disleksia akan bisa membaca seperti anak lain pada umumnya.

  1. Terapi Otak

Sampai saat ini, gangguan disleksia masih menjadi hal yang misteri untuk dunia medis sehingga belum ada pengobatan pasti yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan disleksia. Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi hal ini adalah dengan terapi otak  yang dikatakan terbukti untuk mengatasi gangguan disleksia ini. Terapi otak disleksia ini menggunakan teknologi gelombang otak yakni dengan cara memberikan stimulasi ke otak memakai gelombang frekuensi tertentu. Stimulasi otak ini akan membuat otak memproduksi hormon yang bisa menciptakan perasaan nyaman dan rileks saat belajar, membaca, menulis dan menghitung. Orang yang menjalankan terapi ini dikatakan memperoleh perubahan setelah melakukan terapi otak ini dengan rutin.

  1. Memakai Bantuan Gambar

Untuk mengatasi disleksia pada anak anak bisa dilakukan dengan mencetak beberapa huruf yang ditambahkan dengan ilustrasi seperti menambahkan 2 buah mata diatas huruf “U” sehingga seperti gambar orang tersenyum. Dengan mengasosiasikan kata bergambar tersebut, maka akan membantu anak untuk membaca dengan cepat dan lancar serta lebih mudah. Cara ini juga sangat baik dilakukan sebagai cara menghilangkan stres belajar khususnya untuk anak disleksia.

  1. Membuat Dinding Kosakata

Untuk kata kata yang sering dipakai dalam sebuah kalimat utuh seperti contohnya “saya”, “ke”, “di” dan sebagainya bisa dicetak dalam bentuk kata yang besar dengan warna warna cerah dan tempelkan alfabetik tersebut pada dinding kamar. Cara ini akan membuat anak secara otomatis bisa mengenali kosakata sehingga jadi lebih mudah tanggap dan membaca dengan lebih lancar. Dinding kosakata tersebut akan memberikan paparan lebih untuk beberapa kosakata penting sehingga sangat membantu dalam aktivitas membaca dan menulis anak disleksia.

  1. Menggunakan Huruf Balok

Menyusun kata dengan menggunakan balok mainan berwarna warni berbentuk huruf juga sangat membantu anak dalam menghubungkan suara dengan huruf. Agar latihan anak disleksia bisa lebih ditingkatkan, maka bisa mengkategorikan warna berbeda untuk kelompok huruf hidup dan untuk konsonan dengan warna merah atau biru sebagai contoh.

  1. Menulis di Udara

Menulis di udara akan lebih memperkuat antara hubungan suara dengan setiap huruf melalui memori otot. Hal ini juga sangat membantu memperkuat anak untuk membedakan bentuk huruf yang agak membingungkan khususnya untuk penderita disleksia seperti contohnya “b” dengan “d” dan sebagainya. Ajari anak untuk memakai dua jari yakni telunjuk dan jari tengah untuk membuat huruf imajinasi di udara sambil tetap menjaga siku dan pergelangan tangan agar tetap lururs.

Setiap ia membuat 1 huruf di udara, minta anak untuk mengeja bunyi dari huruf tersebut dengan keras. Aktivitas ini diketahui ampuh dalam membantu anak dalam membayangkan bentuk huruf yang ditulisnya. Bahkan bisa juga ditambahkan dengan improvisasi seperti meminta anak untuk menuliskan huruf dengan warna tertentu seperti merah untuk huruf “b” dan hijau untuk huruf “d”. Ini merupakan cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi belajar terbaik yang bisa dilakukan untuk anak disleksia.

Demikian beberapa cara mengatasi disleksia yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan tenaga ahli seperti psikolog dan juga bisa dilakukan sendiri di rumah dengan beberapa alat bantu dan metode. Semoga beberapa cara ini bisa membantu anak atau orang dewasa yang menderita disleksia supaya bisa semakin baik dalam menulis, membaca dan mendengarkan.