Kata diare merujuk pada frekuensi buang air besar lebih dering dari keadaan normal dan bentuk tinja yang cair. Secara umum, diare ini disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri pada saluran pencernaan. Dapat merupakan gejala penyakit tertentu, misalnya ciri-ciri tipes yang sudah parah. Diare yang disebutkan di sini hanya berbeda intensitas dan bentuk tinja saja. Ada beberapa orang yang mengalami diare putih, sakit diare dengan bentuk tidak umum, ditambah beberapa gejala lain yang menyertainya. Artikel kali ini akan membahas sedikit tentang diare putih tersebut.
Diare putih dapat menyerang siapa saja. Sama dengan diare biasa, diare ini sering menyerang anak, khususnya balita. Diare ini ada yang berbahaya ada yang tidak tergantung penyebabnya. Beberapa penyebabnya, antara lain :
Diare yang biasa dikenal dalam masyarakat awam dan menyerang bagian pencernaan usus halus dan usus besar dapat berwarna putih. Ini dapat terjadi jika diare terjadi terus menerus tanpa segera diatasi. Lama kelamaan, semua makanan yang masuk dalam tubuh habis dan diare hanya bisa mengeluarkan cairan putih. Diare ini menjadi penyebab kematian dari kelompok penyakit menular ketiga di Indonesia. Bakteri penyebab diare banyak terdapat pada makanan dan tempat makanan yang kotor.
Beberapa obat dapat menyebabkan tinja berwarna putih jika dikonsumsi orang tertentu. Obat yang menyebabkan perubahan tinja khususnya obat yang bentuknya serbuk atau puyer. Saat mengalami diare biasa kemudian diberi obat oleh dokter dapat menyebabkan diare berubah menjadi putih sementara.
Gangguan pada hati dan empedu menyebabkan diare berwarna putih. Hal ini dikarenakan penyakit pada hati dan empedu membuat bilirubin yang seharusnya diolah oleh empedu masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga tidak dibuang ke dalam saluran pencernaan. Warna tinja menjadi putih dan pucat. Penyakit yang menyerang hati dan empedu, antara lain :
Jika diare adalah termasuk dalam ketegori demam biasa atau putih karena obat, maka gejala yang paling patut dikenali adalah :
Sedangkan jika penderita diare putih karena gangguan hati dan empedu, maka gejala yang harus diwaspadai antara lain adalah :
Pengobatan sebagai pertolongan pertama dilakukan hampir sama dengan pengobatan untuk diare biasa, yang kemudian dilanjutkan dengan pengobatan lain jika diare mengarah pada penyakit pada hati atau empedu. Beberapa langkah pengobatan, antara lain :
Konsumsi banyak air putih sangat disarankan, bahkan wajib untuk penderita diare. Konsumsi air putih dapat mengatasi atau mencegah dehidrasi terjadi.
Oralit menjadi pertolongan pertama yang bisa dilakukan karena cairan oralit tidak hanya mengandung air untuk mencegah dehidrasi. Oralit juga mengandung beberapa zat dan ion untuk mengganti yang hilang dari tubuh saat diare, apalagi diiringi muntah.
Makan yang mudah dicerna adalah salah satu cara mengobati diare. Makanan yang mudah dicerna akan memperingan kerja usus atau bisa dikatakan usus akan istirahat sejenak dari pekerjaan sehari-hari. Dengan demikian gejala diare akan berkurang. salah satu contoh makanan yang mudah dicerna adalah makanan yang tidak mengandung lemak.
Selama mengalami diare, penderita dewasa harus menghentikan konsumsi alkohol. Alkohol menyebabkan pencernaan bekerja lebih keras. Berbagai jenis minuman beralkohol sangat berbahaya bagi tubuh. Alkohol dapat menjadi penyebab diare putih akut, misalnya penyakit hati alkoholik.
Penderita diare dianjurkan untuk beristirahat cukup selama mengalami sakit. Ini dilakukan karena istirahat akan membuat semua organ tubuh ikut beristirahat atau bekerja lebih ringan dan fokus untuk mengatasi penyakit.
Selain istirahat, penderita, khususnya dewasa, harus menghindari stress. Perhatikan tips penghilang stres dengan mudah. Tingkat stress dan kelelahan fisik akan mempengaruhi kerja hati dan empedu yang mengolah bilirubin.
Jika diare putih diikuti gejala penyakit akibat hati dan empedu terus menerus, maka penderita harus ke dokter segera untuk mendapatkan pengobatan lebih tepat, yakni dengan bantuan dokter atau tim medis.
Setelah mengamati apa saja yang perlu dilakukan sebagai langkah perawatan atau pengobatan, diperlukan pula langkah pencegahan diare putih sesuai dengan penyebab dan gejala yang dialami penderita. Agar dapat menghindari kondisi semacam diare putih, berikut ini merupakan beberapa cara mencegah paling baik yang bisa diikuti.
Virus dan bakteri penyebab penyakit ada di mana-mana tanpa mengenal tempat, bahkan juga dapat berada di area yang kelihatannya bersih. Oleh sebab itu, cara paling utama mencegah penyakit adalah menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan makanan.
Untuk hepatitis, saat ini sudah ada cara pencegahan dengan vaksinasi atau imunisasi. Vaksin Hepatitis sudah dapat diberikan sejak bayi masih berusia 1 bulan dan menjadi suatu keharusan.
Hati dan empedu sehat jika seseorang bergaya hidup sehat. Bergaya hidup sehat berarti konsumsi makanan yang berimbang dan bergizi, olahraga, dan terutama menghindari rokok dan alkohol. Rokok dan alkohol menjadi penyebab utama kerusakan hati, jadi sudah pasti bahwa keduanya merupakan dampak buruk bagi kesehatan. Supaya tidak memengaruhi kesehatan Anda, terapkanlah gaya hidup yang sehat sekaligus seimbang setiap harinya.
Cara mencegah diare putih yang terakhir adalah menghindari stres. Seperti telah dikemukakan, bahwa stres dapat menyebabkan fungsi empedu yang berkaitan dengan bilirubin terganggu, jadi carilah cara mengatasi stres yang bisa diandalkan, efektif, namun tetap aman bagi Anda.
Sekian informasi tentang diare putih yang dapat diuraikan di atas. Uraian yang singkat mencakup semua hal mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahan diare putih ini semoga bermanfaat bagi Anda sehingga mampu mengatasi maupun mencegah secara benar.