Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang berpotensi memiliki angka penderita diabetes dengan jumlah yang sangat tinggi. Pada awalnya penderita penyakit diabetes banyak dijumpai pada negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Tapi sekarang beberapa negara berkembang seperti Indonesia juga termasuk dalam resiko tinggi. Ada dua jenis tipe diabetes yang dikenal yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 menjadi kasus yang paling sering ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami masalah pada sel penghasil insulin dalam pankreas. Kondisi ini sering ditemukan sejak lahir. Sementara itu jenis diabetes yang paling umum adalah diabetes tipe 2 yang banyak dialami oleh orang dewasa dan orang tua.
Resiko Tinggi Penyakit Diabates, Jika anda ?
Diabates biasanya terjadi setelah melalui beberapa tahapan termasuk ketika penderita masuk dalam tahap pre diabetes. Pemeriksaan kadar gula darah secara teratur bisa menjadi usaha pencegahan yang sangat baik. Kadar gula darah yang normal adalah sekitar 70 – 100 mg/dl (dengan pemeriksaan setelah puasa selama 8 jam) dan < 140 mg/dl (pemeriksaan dua jam setelah makan). Dibawah ini adalah beberapa tips penting untuk mencegah diabetes (bagi orang yang memiliki kadar gula darah normal dan pra diabetes).
1. Berhenti Merokok.
Jika Anda memiliki kebiasaan merokok maka sebaiknya berhenti mulai sekarang. Rokok meninggalkan nikotin dalam saluran pernafasan kemudian akan diambil oleh darah. Darah yang mengandung nikotin akan merusak sistem insulin pada pankreas sehingga resiko diabetes menjadi semakin tinggi. Bahaya merokok selain menjadi penyebab diabetes juga dapat menimbulkan ratusan penyakit paling mematikan di dunia lainnya.
2. Berhenti Minum Alkohol.
Alkohol adalah salah satu pemicu beberapa jenis penyakit dalam tubuh seperti jantung, stroke, kanker hati dan beberapa jenis penyakit lain. Jantung menjadi salah satu potensi besar untuk merusak kemampuan tubuh dalam menghasilkan insulin. Karena itulah bahaya alkohol bisa meningkatkan potensi diabetes.
3. Hindari Kebiasaan Tidak Melakukan Aktivitas Apapun.
Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan remote kontrol. Terlalu banyak duduk akan memicu timbunan lemak dalam tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih gemuk. Jadi, membuat tubuh selalu bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat simpanan kalori dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga.
4. Turunkan Berat Badan
Obesitas adalah salah penyebab diabetes yang paling tinggi. Memiliki berat badan yang berlebih akan memicu beberapa penyakit seperti jantung. Ketika tubuh beresiko memiliki penyakit jantung maka potensi diabetes juga akan semakin tinggi. Jika kondisi ini terjadi maka Anda bisa menurunkan berat badan dengan melakukan olahraga secara teratur dan diet.
Baca : Olaharaga Menurunkan Berat Badan
5. Ganti Sumber Karbohidrat dengan Biji-Bijian
Sumber karbohidrat yang berasal dari tanaman gandum dan biji-bijian bisa membuat enzim pencernaan sulit merubah pati menjadi glukosa. Proses ini akan membuat tubuh mendapatkan kadar gula dalam darah dengan proses yang lebih lama. Jika hal ini terjadi maka tubuh akan memproses insulin sesuai dengan kebutuhan. Dengan cara ini maka resiko diabetes bisa dikurangi dan untuk mencegah terjadinya diabetes. beberapa jenis makanan yang bisa digunakan untuk menggantikan karbohidrat lembut seperti nasi adalah gandum, sereal, jagung dan ubi.
Cek jenis makanan yang mengandung karbohidrat tinggi agar anda tidak terkena diabetes.
6. Hindari Terlalu Sering Konsumsi Minuman Manis
Minuman manis yang mengandung gula dan bahan pemanis lain telah meningkatkan resiko diabetes. Minuman manis memang dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber tenaga tapi dalam jumlah yang kecil. Selain minuman manis maka minuman yang mengandung soda dan berbagai bahan pengawet juga harus dihindari. Minuman manis akan meningkatkan kadar glikemik dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko obesitas dan diabetes.
7. Konsumsi Lemak Tak Jenuh Ganda
Lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada beberapa jenis kacang-kacanga, biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat membantu tubuh dalam mencegah diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit dan margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan meningkatkan resiko diabetes.
8. Batasi Konsumsi Daging Merah
Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa meningkatkan resiko diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh tubuh termasuk dalam proses metabolisme. Untuk menghindari resiko ini maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas.
9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik
Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari penumpulan lemak, resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka tubuh akan meningkatkan produksi insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar gula dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang, senam dan lari. Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan resiko terkena diabetes.
10. Konsumsi Makanan Berserat
Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme dalam tubuh berjalan lebih lancar. Organ pencernaan bisa bekerja secara maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari makanan bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka resiko diabetes akan menjadi lebih rendah. beberapa makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian.
Baca : Makanan kaya serat & Akibat kurang serat
11. Atur Porsi Makan
Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh adalah langkah yang sangat bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring makan harus terdapat sekitar seperempat bagian protein, sayuran, buah, dan karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang paling sehat. Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut menjadi kenyang namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengatur porsi makanan dengan jumlah yang kecil dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko diabetes.
12. Batasi Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit semua orang. Namun tanpa disadari ternyata minyak yang berasal dari minyak sawit mengandung lemak yang cukup tinggi. Lemak bisa meningkatkan resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko diabetes juga akan meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng sebaiknya ganti cara memasak dengan direbus atau dikukus.
13. Batasi Makanan Olahan
Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah ditemukan dimana saja. Namun ternyata makanan olahan belum tentu sehat untuk tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan diabetes. Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan makanan tambahan yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh. Karena itu hindari makanan olahan dan pilih makanan sehat.
Baca : Bahaya Mie Instan + Bahaya Minuman bersoda
14. Selalu Perhatikan Label Makanan
Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu perhatikan dengan label nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi akan dicantumkan dalam daftar makanan seperti kalori, gula, karbohidrat, dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan yang terlalu banyak mengandung kalori maka amati semua daftar dalam label. Sebaiknya juga jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam kemasan.
Baca : Makanan yang mengandung kalori tinggi
15. Berolahraga secara rutin
Ada banyak olahraga yang membakar kalori super banyak yang dapat anda manfaatkan untuk mencegah terjadinya diabetes dan memperkecil risiko tersebut.
Penting Untuk Diabetes.
Diabetes masih menjadi penyakit yang sangat menakutkan bagi semua orang. Diabetes bisa meningkatkan beberapa resiko penyakit lain sehingga terkadang penderita merasa sangat depresi. Hidup sehat dengan menghindari semua resiko diabetes akan memberikan kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Selain itu penting bagi semua orang untuk memeriksa kadar gula darah secara berkala.