Depresi merupakan salah satu gejala klinis yang mempengaruhi baik kondisi psikis maupun kesehatan seseorang. Depresi dikategorikan menjadi dua, yaitu depresi ringan dan depresi berat. Pada kategori ringan, seseorang akan mengalami gejala-gejala seperti gelisah dan kesulitan tidur. Sedangkan seseorang dengan ciri-ciri depresi berat akan menunjukkan tanda-tanda yang lebih mengkhawatirkan, seperti sedih yang berlebihan hingga muncul keinginan untuk bunuh diri.
Depresi bisa menyerang siapa saja, namun umumnya mulai dialami pada usia remaja hingga lansia. Permasalahan yang menjadi pemicunya bisa beragam, salah satunya karena hilangnya rasa percaya diri dan ketidakmampuan mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Namun selain dari yang sudah disebutkan, ada banyak lagi alasan-alasan lain yang menjadi pemicunya.
Penyakit depresi juga berbeda dengan stress maupun gangguan bipolar meskipun ada beberapa kemiripan gejala. Perbedaan depresi dan gangguan bipolar terlihat dari salah satu gejalanya. Jika depresi menunjukkan gejala negatif yang berkepanjangan, sebaliknya bipolar menunjukkan gejala perubahan emosi yang cepat dan dan tidak stabil. Sementara itu, berbicara tentang gejala stress dan depresi, keduanya menunjukkan kemiripan.
Penyebab depresi secara umum
Pada dasarnya penyebab seseorang mengalami bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Turunan atau genetik
Faktor keturunan atau genetik menjadi penyebab yang turut andil dalam depresi yang dialami seseorang. Jadi, jika di keluarga memiliki riwayat mengalami depresi, baik itu nenek, kakek, ayah, ibu, dan saudara, maka akan ada kemungkinan akan menurun kepada Anda juga.
2. Kadar serotin dalam otak tidak tercukupi
Selanjutnya, faktor yang juga turut berperan dalam menjadi penyebab munculnya depresi pada seseorang yaitu kurangnya kadar serotin dalam otak. Kadar serotin yang tidak mencukupi ini memiliki pengaruh pada psikis seseorang, yakni mudah mengalami depresi, yang disebut juga dengan depresi klinis.
3. Gender
Wanita memiliki potensi lebih besar mengalami depresi karena beberapa hal, yaitu pre-menstruation syndrome (PMS), menstruasi, dan menopause. Kondisi-kondisi ini secara langsung akan memengaruhi situasi perasaan dan emosi perempuan yang nantinya berujung pada perasaan depresi.
4. Kekurangan vitamin dan mineral
Kekurangan vitamin dan mineral juga dapat berpengaruhi pada kondisi kesehatan seseorang. Sedangkan kondisi kesehatan juga mempengaruhi kondisi psikis. Oleh karena itu, orang yang mengalami kekurangan vitamin dan mineral secara tidak langsung akan berpotensi depresi.
5. Mengidap penyakit serius
Memiliki penyakit kronik juga bisa menjadi penyebab munculnya depresi yang dialami seseorang, apalagi juga penyakit tersebut kondisinya akut atau sudah berlangsung lama dan tak kunjung sembuh.
6. Mengalami stres akut
Akibat stres berlebihan ketika mengalami masalah dengan orang sekitar, pekerjaan di kantor, mengalami penyakit kronis, memiliki utang, dan lain sebagainya juga dapat berujung pada depresi, baik itu depresi ringan maupun berat.
7. Emosi yang tidak stabil
Seseorang yang memiliki emosi naik turun dan tidak terkontrol juga menjadi penyebab depresi yang dialami. Misalnya, mengalami sedih yang berlebihan yang dibiarkan berlarut-larut tanpa berusaha mengatasinya. Hal ini juga lambat laun akan membuat depresi.
8. Tidak bisa menyalurkan emosi
Ada beberapa orang yang memang berusaha untuk menahan-nahan emosinya, terutama ketika marah atau sedih. Hal ini justru membahayakan orang tersebut, baik itu kesehatan fisik maupun psikisnya. Orang yang kesulitan menyalurkan emosinya akan memicu masalah lainnya, seperti depresi salah satunya.
9. Lingkungan yang tidak kondusif
Seseorang yang berada di lingkungan tidak kondusif, seperti tempat kerja yang tidak nyaman dan tinggal di keluarga yang tidak harmonis juga akan berpengaruh pada kondisi kesehatan psikis seseorang sehingga dapat berujung pada depresi.
10. Memiliki trauma masa kecil yang serius
Trauma masa kecil atau masa lalu juga bisa memengaruhi psikis seseorang. Seseorang yang memiliki masa lalu yang buruk, seperti di-bully, dilecehkan secara seksual, dan mengalami kekerasan fisik maupun psikis dapat menjadi faktor penyebab depresi. Cara menghilangkan trauma masa lalu dapat dilakukan dengan terapi yang dibantu oleh psikiater atau psikolog klinis.
Ciri-Ciri Depresi Berat
Seseorang yang mengalami depresi, baik itu depresi ringan maupun berat akan menunjukkan ciri-ciri tertentu. Untuk depresi berat, ciri-ciri yang umumnya ditunjukkan atau dirasakan yaitu sebagai berikut:
1. Seringkali mengalami kesulitan untuk bisa fokus
Orang yang mengalami ciri-ciri depresi berat umumnya akan merasa kesulitan untuk fokus. Seringkali, pikiran orang tersebut akan dipengaruhi oleh hal-hal yang mengganggu sehingga menyebabkan jadi tidak fokus.
2. Sering merasa cemas berlebihan
Mengalami kecemasan yang berlebihan juga merupakan ciri-ciri depresi berat. Setiap kali menghadapi masalah, meskipun masalah kecil akan merasa cemas yang berlebihan. Kecemasan berlebihan ini juga dipicu oleh overthinking terhadap sesuatu yang belum terjadi yang justru berpengaruh pada depresi berat.
3. Suka melamun dan murung
Ciri-ciri depresi berat lainnya yaitu kecenderungan suka melamun dan merasa murung. Seringkali hal-hal yang dilamunkan atau dimurungkan adalah hal-hal atau masalah yang sedang dihadapi tanpa menemukan jalan keluarnya.
4. Sulit merasa bahagia
Orang dengan ciri-ciri depresi berat juga umumnya akan sulit merasa bahagia. Hal ini disebabkan oleh kecemasan dan kegelisahan yang berlebihan serta terlalu fokus pada masalah sehingga sulit sekali untuk merasa bahagia.
5. Terusik karena hal-hal kecil
Ciri-ciri depresi berat juga terlihat dari caranya menghadapi masalah. Seringkali, orang depresi berat akan merasa terusik karena hal-hal kecil yang sebenarnya atau secara normalnya bisa diselesaikan dengan sederhan. Namun sebaliknya, orang depresi berat akan melihat hal-hal kecil ini adalah masalah berat yang langsung membuatnya depresi.
6. Kehilangan kepercayaan diri
Orang yang mengalami depresi berat seringkali akan kehilangan kepercayaan dirinya dan cenderung menyepelekan dan meragukan dirinya sendiri. Kehilangan kepercayaan diri ini umumnya disebabkan karena merasa kurang dihargai orang lain atau merasa diri kurang kompeten.
7. Mudah merasa sedih yang mendalam
Ciri-ciri depresi berat selanjutnya yaitu mudah merasa sedih yang mendalam. Kesedihan yang mendalam ini seringkali menyebabkan menangis bisa sampai berhari-hari karena diliputi mengalami kondisi perasaan maupun pikiran yang sedang buruk.
8. Menganggap diri tidak berharga
Orang dengan ciri-ciri depresi berat juga seringkali menganggap dirinya tidak berharga, tidak berguna, dan tidak penting dibandingkan orang lain. Perasaan tidak berharga ini membuat seseorang tersebut merasa murung, sedih, dan juga tidak bahagia.
9. Sering muncul keinginan untuk bunuh diri
Ciri-ciri depresi berat yang paling berhaya adalah seringkali muncul keinginan untuk bunuh diri. Munculnya keinginan untuk bunuh diri ini umumnya dipicu karena tidak menemukan jalan masalah yang dihadapi, rasa tidak berharga dan tidak bahagia dengan kehidupan yang dijalani.
10. Mengalami sakit kepala
Tidak hanya kondisi perasaan dan pikiran yang buruk, seseorang dengan ciri-ciri depresi berat juga umumnya sering mengalami sakit kepala. Sakit kepala ini bisa disebabkan oleh terlalu banyak berpikir, jadwal makan yang tidak teratur, dan stress.
11. Siklus menstruasi berubah
Wanita yang mengalami depresi berat umumnya akan menunjukkan ciri-ciri seperti berubahnya siklus mentruasi, baik lebih cepat maupun lambat. Jika umumnya menstruasi sebulan sekali, tapi karena sedang mengalami depresi berat siklus menstruasi jadi dua bulan sekali atau justru kurang dari sebulan.
12. Kehilangan nafsu makan
Orang yang depresi berat seringkali kehilangan hasrat untuk makan. Nafsu makan langsung menurun secara drastis diikuti kondisi kesehatan yang semakin memburuk. Kondisi kesehatan yang memburuk ini semakin memperburuk kondisi depresi.
13. Berat badan menurun
Ciri-ciri depresi berat yang terakhir yaitu menurunnya berat badan secara signifikan. Meneruskan poin sebelumnya, kehilangan nafsu makan berimbas pada turunnya berat badan seseorang yang sedang mengalami depresi berat tersebut.
Cara Mengatasi Depresi Berat
Cara menghilangkan depresi akut atau berat bisa dilakukan dengan melakukan usaha-usaha tertentu, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut:
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab, ciri-ciri depresi berat, dan cara mengatasinya. Pada dasarnya depresi bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang memiliki emosi yang tidak stabil dan sulit terbuka dengan emosi yang dirasakan. Untuk bisa mengatasi depresi berat, hal pertama yang bisa dilakukan yaitu lebih terbuka dengan perasaan dan berpikir positif. Menurut banyak studi, pikiran positif mampu menangkal depresi.