Depresi cukup banyak juga dialami oleh orang-orang, dari mulai anak-anak sampai dengan orang dewasa. Ada banyak faktor penyebab seseorang mengalami depresi dan keterpurukan yang kalau dibiarkan seseorag tersebut bisa saja membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain. Depresi yang sudah pada tahap serius mampu membuat seseorang tak lagi memiliki harapan sehingga mudah jatuh dan putus asa, lalu apa akibat depresi yang perlu diwaspadai?
(Baca juga: gejala depresi)
Depresi bukanlah kondisi yang sederhana karena keadaan ini ada kaitannya erat dengan zat kimiawi dalam otak seseorang yang tidak seimbang. Zat kimia yang dimaksud berperan penting untuk membuat seseorang bisa merasakan sakit. Ada sejumlah ahli yang mengemukakan bahwa depresi dapat dimanifestasikan oleh setiap orang dengan kondisi fisik yang tak sama antara satu dengan lainnya. Ada yang memang kemudian otaknya terpengaruh sehingga mentalnya pun berbeda dari normalnya dan mulai sering kosong dalam pikirannya.
(Baca juga: penyebab stres)
Pada tingkat stres, seseorang bisa saja melampiaskan diri ke makanan sehingga akhirnya makan terus-menerus adalah cara terbaik untuk melupakan masalah. Namun sejumlah kasus depresi, justru kebanyakan orang-orang lebih enggan untuk makan. Seleranya terus menurun karena akar masalah terus terngiang-ngiang sehingga kalau belum ada jalan keluarnya, akan sulit tampaknya untuk menikmati makanan, bahkan sekalipun itu makanan favoritnya.
Beberapa penderita depresi akan lari ke makanan (terutama karbohidrat) sehingga tanpa harus mencari cara menaikkan berat badan dengan cepat, bobot mereka pun akan terjadi peningkatan. Namun sebagian orang lagi justru enggan untuk makan karena tidak berselera sama sekali. Bila hal ini terjadi berkepanjangan, ini bakal memicu penurunan berat badan secara drastis dan membuat penderita depresi kelihatan makin kurus dan tirus.
(Baca juga: penyebab depresi)
Tidur yang terganggu juga bisa disebabkan oleh depresi yang tak kunjung reda. Karena banyak hal yang dipikirkan, tidur pun menjadi sulit. Meski sulit tidur di malam hari alias mengalami insomnia, esok paginya pun penderita depresi cenderung bangun sangat pagi. Kualitas tidur yang seharusnya normal antara 7-8 jam pun akhirnya tak bisa dicapai dan bakal memengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya. Namun pada beberapa kasus lain, mereka akan dengan tidur lebih banyak dari normalnya.
Karena sulit tidur, jam istirahat pun menjadi kacau, bahkan kebanyakan tidur pun juga mampu berpengaruh terhadap kualitas performa kerja Anda. Orang yang depresi juga biasanya sulit untuk fokus sehingga akan kesulitan dalam melakukan pekerjaannya seperti biasa. Akibatnya pekerjaan menjadi berantakan karena kurangnya konsentrasi.
(Baca juga: gejala bipolar)
Percaya atau tidak, seseorang yang sedang mengalami depresi akan mudah marah dan inilah yang dinamakan sensitif. Tak hanya mudah marah, seseorang juga akan lebih gampang tersinggung, menangis dan bahkan merasa sedih. Tak jarang juga seseorang dengan masalah depresi akan menjadi lebih curigaan terhadap orang lain dan hal ini membuat orang-orang di sekitarnya merasa tak nyaman.
Penderita depresi biasanya tidak begitu tertarik bersosialisasi dan lebih memilih untuk mengurung diri jauh dari kerumunan. Seseorang tersebut akan lebih senang melakukan hal-hal secara sendirian tanpa berinteraksi dengan orang lain. Orang yang depresi sama sekali tak suka keramaian dan malah memilih menyendiri pada ruangan atau tempat-tempat yang ia anggap nyaman dan aman.
(Baca juga: penyebab orang jadi gila)
Tak jauh dari akibat depresi di mana seseorang bisa menarik diri dari kehidupan sosial, dalam kesendiriannya ia akan lebih sering melamun. Selain tak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam kegiatannya sehari-hari pun akan lebih cenderung melamun. Hal ini biasanya dikarenakan pikirannya tertuju hanya pada masalah-masalah yang sedang dihadapi atau berfokus pada masa lalu.
Seringnya seseorang menarik diri dan memilih sendirian tak hanya memicu pada suka melamun, tapi juga pada beberapa orang, mereka akan cenderung menangis sendiri. Tanpa ingin berbagi dengan orang lain, penderita depresi akan memendamnya sendiri dan menangis sendiri juga. Terkadang tak perlu ada alasan yang jelas bagi mereka untuk menangis.
(Baca juga: cara menghindari stres)
Depresi juga berakibat pada kelelahan fisik. Penderita depresi termasuk cukup gampang mengalami kelelahan saat melakukan segala macam aktivitas. Seseorang yang menderita depresi, energi negatif akan mudah merasuk ke dalam tubuhnya sehingga energi negatif tersebutlah yang menyedot energi positif dari tubuh. Semakin lelah hari demi hari dan kemudian jatuh sakit sangat berpotensi tinggi bagi para penderita depresi.
Setiap orang memang mempunyai tingkatan rasa percaya diri yang berbeda-beda, namun pada kondisi orang yang sedang depresi, kepercayaan diri sangat gampang memudar. Rasa malu penderita depresi akan lebih tinggi daripada normalnya. Salah satu contoh kehilangan percaya diri adalah dengan menarik diri dari pergaulannya.
(Baca juga: cara mencegah depresi)
Orang yang mengalami depresi cukup sering sakit kepala karena segala macam hal dapat menjadi hal yang ada di pikirannya. Migrain adalah jenis sakit kepala yang paling umum dialami, apalagi ketika rasa depresi itu muncul. Maka memang perlu mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat untuk mengatasi rasa depresi supaya tak berlarut-larut dan menimbulkan sakit kepala berkepanjangan.
Sakit kepala juga bisa disertai rasa mual di perut dan bahkan dapat diikuti juga dengan diare. Pada beberapa kasus depresi lainnya, penderitanya bahkan mengalami sembelit kronis akibat depresi. Penyebab utamanya adalah karena seluruh nutrisi dan energi justru diserap ke otak secara total. Penyebaran dari nutrisi tersebut tak merata ke seluruh tubuh sehingga sangat mudah bagi si penderita mengalami gangguan pencernaan.
(Baca juga: ciri-ciri depresi)
Memang nyeri pada dada biasanya adalah tanda bahwa seseorang mengalami sakit jantung, tapi tidak selalu demikian juga. Terkadang akibat depresi pun seseorang bisa saja merasakan sakit yang tiba-tiba di bagian dada. Maka dari itu, penting juga untuk memeriksakan diri ke ahlinya, baik itu psikiater atau juga dokter jantung. Bila tak ada masalah dengan kesehatan jantung, kemungkinan hal tersebut muncul dikarenakan rasa depresi yang begitu tinggi.
(Baca juga: makanan yang ampuh usir depresi)
Itulah beberapa akibat depresi yang memang seharusnya Anda hindari. Untuk mengatasi depresi, terapi serta obat-obatan dapat diandalkan. Namun akan lebih baik apabila penderita bisa menemukan seseorang yang bisa menjadi sahabat di kala susah dan menjadi pendengar yang baik. Orang lain yang mampu membantu penderita depresi untuk memberikan motivasi serta mengajak untuk melakukan kegiatan positif yang baru adalah yang terbaik untuk menjauhi akibat-akibat tersebut.
Penjelasan Ahli Tentang Depresi