Bisul

9 Obat Bisul Salep di Apotek dan Alami

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang kulit adalah bisul. Bisul sendiri merupakan penyakit kulit berupa benjolan berwarna merah yang berisi nanah dan biasanya terasa sangat nyeri. Benjolan di kulit tersebut muncul sebagai akibat dari infeksi bakteri yang menyebabkan terjadinya inflamasi pada folikel rambut yakni lubang di mana tempat rambut tumbuh. Adapun lokasi tubuh yang sering terkena bisul seperti wajah, leher, ketiak, bahu, pantat, dan juga paha. Hal tersebut dikarenakan lokasi-lokasi tubuh tersebut merupakan lokasi yang sering mengalami gesekan dan juga berkeringat sehingga sangat rentan terkena infeksi.

(Baca juga: penyebab bisul pada pantatmakanan penyebab bisul)

Gejala Bisul

Gejala utama dari penyakit bisul adalah munculnya benjolan berwarna merah di kulit. Sementara itu, beberapa gejala awal dari penyakit bisul adalah:

  • Kulit di sekitar benjolan akan memerah, bengkak, dan akan terasa hangat bila disentuh. Kondisi semacam ini menandakan bahwa infeksi bisul telah menyebar ke area sekeliling kulit yang terkena bisul.
  • Benjolan lambat laun akan bertambah besar dan berisi nanah.
  • Akan terbentuk titik putih di bagian puncak benjolan.

Umumnya bisul bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan medis. Hanya saja, jika muncul beberapa gejala berikut ini maka sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan secara medis:

  • Muncul gejala demam.
  • Bisul terasa sangat sakit dan terus membesar (memiliki diameter lebih dari 5 cm).
  • Jumlah bisul lebih dari satu padahal di lokasi yang sama. Kondisi tersebut menandakan adanya infeksi yang lebih serius. Kondisi semacam ini sering disebut dengan bisul sabut atau karbunkel.
  • Bisul tumbuh di dalam lubang hidung, di wajah, atau di area tulang belakang.
  • Bisul tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari.
  • Bisul sering kambuh.
  • Penderita bisul memiliki penyakit yang berkaitan dengan sistem ketahanan tubuh yang rendah. (Baca juga: jenis-jenis penyakit autoimun)

Penyebab Bisul

Penyebab utama dari penyakit bisul adalah bakteri yang bernama Staphylococcus aureus. Bakteri tersebut biasanya ditemukan di area kulit dan juga di dalam hidung manusia. Dalam keadaan normal, bakteri tersebut tidak menyebabkan terjadinya infeksi. Adapun bisul itu sendiri terjadi ketika kulit mengalami luka gores atau gigitan serangga sehingga bakteri tersebut masuk ke dalam folikel sehingga menyebabkan infeksi dan muncullah bisul.

Selain karena infeksi bakteri, resiko bagi seseorang untuk terkena bisul juga akan meningkat ketika:

  • Sering melakukan kontak langsung dengan pengidap bisul.
  • Usia dan jenis kelamin. Bisul lebih beresiko diderita oleh orang-orang yang masih berusia remaja dan juga berjenis kelamin laki-laki.
  • Tidak menjaga kebersihan.
  • Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang relatif lemah.
  • Memiliki jenis kulit yang sensitif, misalnya mudah memiliki jerawat.

Obat Bisul Salep di Apotek

Untuk jenis bisul yang tidak terlalu parah, Anda bisa mengambil langkah pengobatan sendiri di rumah. Salah satu metode pengobatan yang dimaksud ialah dengan menggunakan obat luar berupa obat salep. Obat salep tersebut bisa Anda peroleh secara bebas di apotek. Adapun beberapa jenis obat bisul salep yang bisa Anda peroleh di apotek adalah sebagai berikut.

(Baca juga: cara mengobati bisul)

1. Benzocaine Salep

Jenis obat salep pertama yang bisa Anda gunakan untuk mengobati bisul adalah benzocaine. Adapun kegunaan dari salep ini adalah untuk meredakan rasa sakit di kulit. Obat salep ini merupakan obat anestesi kulit. Adapun cara kerjanya adalah dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit. Penggunaan salep ini biasanya hanya sedikit. Jika digunakan berlebih biasanya justru bisa menyebabkan efek samping yang serius bagi kulit. Selain meredakan nyeri ketika mengalami bisul, obat oles ini juga berguna untuk meredakan nyeri dan juga gatal-gatal yang disebabkan oleh luka gores, luka bakar, gigitan serangga, dan juga ketika terkena racun dari tanaman.

Adapun dosis penggunaan salep ini adalah 3 sampai 4 kali sehari dengan rentang usia pengguna di atas 2 tahun. Sedangkan untuk anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun harus melalui petunjuk dari dokter. Penggunaan berlebihan salep ini bisa menyebabkan beberapa efek samping bagi kulit seperti warna kebiruan pada kuku, kulit, atau pada telapak tangan. Selain dalam bentuk salep, obat ini juga tersedia dalam bentuk semprot, cair, gel, krim, dan juga wax.

2. Mupirocin Salep

Jenis obat salep kedua yang bisa digunakan untuk mengobati bisul adalah mupirocin salep. Obat ini merupakan jenis obat antibiotik yang efektif terhadap MRSA (meticilint resistant Staphylococcus aureus) dan juga berbagai jenis bakteri gram positif lainnya. Selain mengobati bisul, obat oles ini juga berguna untuk mengobati penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti impetigo dan juga beberapa jenis masalah kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti luka gores, lecet, atau luka jahitan yang terkena infeksi. Salep ini digunakan dengan resep dari dokter dan juga harus berdasarkan konsultasi dari dokter jika Anda juga sedang menggunakan salep lain secara bersamaan.

Adapun dosis penggunaan salep ini ialah sebanyak 2 sampai 3 kali setiap harinya. Maksimum penggunaan obat ini ialah selama 10 hari. Adapun takaran penggunaan obat ini biasanya bergantung pada tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh kulit. Penggunaan salep ini secara berlebihan justru bisa menyebabkan resistensi bakteri terhadap obat antibiotik. Selain itu, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti muncul rasa sakit, rasa terbakar, gatal, menyengat, dan juga ruam pada kulit.

Adapun beberapa peringatan yang harus diperhatikan ketika menggunakan salep ini adalah:

  • Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan salep ini. Jika penggunaan salep ini dilakukan di area puting maka bersihkanlah dengan seksama sebelum Anda menyusui.
  • Saat pertama digunakan, salep ini biasanya akan menimbulkan rasa perih di kulit.
  • Lakukanlah pemeriksaan medis sesegera mungkin jika infeksi bisul tidak kunjung membaik setelah menggunakan obat selama 3 sampai 5 hari.
  • Mupirocin hanya digunakan sebagai obat luar saja.
  • Orang-orang yang berusia lanjut dan penderita gangguan ginjal harus berhati-hati menggunakan obat ini.
  • Segera minta bantuan medis jika terjadi reaksi alergi atau over dosis.

3. Gentamicin Salep

Obat bisul salep selanjutnya adalah gentamicin. Obat ini juga bisa Anda dapatkan di apotek. Gentacimin merupakan salep yang tergolong sebagai obat antibiotik. Selain membunuh bakteri, obat ini juga berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Selain dalam bentuk salep, obat ini juga tersedia dalam bentuk suntik dan juga tetes. Adapun dosis penggunaan gentacimin adalah 3 sampai 4 kali sehari dengan cara mengoleskan obat ini tipis-tipis pada kulit yang terkena bisul. Namun dalam penggunaan obat ini ada peringatan khusus, yakni tidak boleh digunakan lebih dari 2 minggu. Obat ini tergolong sebagai obat yang sangat jarang menimbulkan efek samping. Namun penggunaan jangka panjang justru bisa berakibat buruk yakni resistensi bakteri terhadap antibiotik.

4. Salep Ichtyol

Obat bisul salep yang bisa kita dapatkan di apotek selanjutnya adalah ichtyol salep atau yang sering disebut dengan salep hitam. Salep hitam merupakan salah satu obat bisul salep yang cukup terkenal dan efektif untuk menangani masalah bisul yang tergolong ringan. Salep hitam ini merupakan salep antibiotik ringan dan efektif sebagai penghilang rasa sakit pada penyakit bisul yang belum tergolong parah. Salep ini mengandung ichtammolum 10% yang berguna sebagai anti bakteri, anti jamur, dan anti inflamasi. Adapun dosis penggunaan salep ini adalah 2 sampai 3 kali sehari dengan cara mengoleskan obat secara tipis-tipis pada kulit yang terkena bisul. Penggunaan berlebih salep ini bisa menimbulkan efek samping berupa kerusakan jaringan atau iritasi pada kulit.

Itulah beberapa jenis obat bisul salep yang bisa Anda dapatkan di apotek atau toko-toko obat. Untuk mengobati bisul yang tergolong ringan Anda juga bisa memanfaatkan bahan-bahan alami layaknya menggunakan salep. Adapun bahan-bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk salep sebagai obat bisul adalah sebagai berikut.

Salep Alami untuk Mengobati Bisul

Untuk mengobati bisul Anda juga bisa menggunakan bahan alami sebagai salep. Adapun beberapa bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk membuat salep sebagai obat bisul adalah sebagai berikut.

1. Lidah Buaya

Bahan alami pertama yang bisa digunakan sebagai salep untuk mengobati bisul adalah lidah buaya. Adapun beberapa kandungan senyawa yang terdapat di dalam lidah buaya yang bermanfaat untuk mengatasi bisul adalah kandungan anti inflamasi dan juga anti bakteri yang efektif untuk mengatasi rasa nyeri dan juga membunuh bakteri atau mikroorganisme yang menyebabkan munculnya bisul. Untuk mengatasi bisul yang masih tergolong ringan Anda bisa mengoleskan daging lidah buaya secara rutin pada area kulit yang terkena bisul. Penggunaan obat alami menggunakan lidah buaya ini layaknya ketika Anda menggunakan salep.

(baca juga: khasiat lidah buaya untuk kulit)

2. Mentimun dan Biji Pala

Bahan alami yang bisa digunakan untuk  salep mengobati bisul adalah mentimun dan biji pala. Untuk membuat salep dari mentimun dan juga biji pala yang perlu Anda lakukan adalah menghaluskan mentimun dan juga biji pala secara bersamaan. Selanjutnya kedua bahan yang telah dihaluskan tersebut dibungkus menggunakan daun pisang dan dipanggang selama beberapa menit. Kedua bahan yang telah dipanggang tersebut selanjutnya bisa Anda gunakan sebagai salep untuk menyembuhkan bisul.

(Baca juga: khasiat timun)

3. Bawang Putih

Salep alami yang bisa digunakan untuk mengobati bisul selanjutnya adalah salep yang terbuat dari bawang putih. Untuk membuat salep dari bawang putih Anda cukup menghaluskan bawang putih 2 siung. Selanjutnya bawang putih yang telah dihaluskan tersebut bisa Anda gunakan sebagai salep untuk mengobati bisul. Oleskan salep bawang putih tersebut secara rutin pada kulit yang terkena bisul sebanyak 3 kali sehari.

(Baca juga: efek samping bawang putihbahaya bawang putih mentah)

4. Daun Sirih

Daun sirih sejak dahulu dipercaya sebagai bahan alami untuk mengobati berbagai macam masalah kulit, salah satunya ialah untuk mengobati bisul. Daun sirih merupakan bahan alami yang mengandung zat anti inflamasi dan juga antibiotik alami sehingga efektif untuk mengatasi rasa nyeri dan juga bakteri penyebab bisul. Untuk membuat salep yang terbuat dari daun sirih Anda cukup menyiapkan 3 lembar daun sirih kemudian menghaluskan daun sirih tersebut. Selanjutnya daun sirih yang telah dihaluskan tersebut bisa Anda gunakan sebagai salep untuk mengatasi masalah bisul. Gunakan salep daun sirih tersebut secara rutin 3 kali sehari.

5. Getah Daun Kamboja

Salep alami yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah bisul selanjutnya ialah dengan memanfaatkan getah daun kamboja. Untuk mengobati bisul Anda bisa langsung mengoleskan getah daun kamboja pada kulit yang terkena bisul. Getah daun kamboja mengandung zat anti inflamasi dan juga anti bakteri yang berguna untuk mengatasi bisul. Selain memanfaatkan getah daun kamboja, Anda juga bisa memanfaatkan daun kamboja yang dihaluskan kemudian dicampurkan bersama dengan minyak kelapa. Kedua bahan campuran tersebut kemudian bisa Anda tempelkan pada kulit yang terkena bisul. Lakukan metode tersebut hingga rasa nyeri pada bisul reda.

(Baca juga: cara menghilangkan bisul secara alamiobat bisul di ketiakcara menghilangkan bisul di paha)

Itulah beberapa metode pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengobati bisul. Umumnya bisul bisa diatasi dengan menggunakan obat topikal oles (salep). Adapun salep yang bisa anda gunakan bisa Anda peroleh di apotek. Namun jika bisul yang Anda derita belum terlalu parah maka Anda bisa membuat salep alami yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar anda.