Bibir Sumbing

11 Cara Mengatasi Bibir Sumbing pada Bayi dan Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap orang tua tentunya ingin anaknya terlahir dengan sempurna tanpa kekurangan suatu apa pun. Akan tetapi terkadang Tuhan mempunyai ketentuan lain. Salah satunya kondisi bibir sumbing pada bayi baru lahir. Setiap bayi harus dirawat dengan baik, terutama untuk bayi dengan keadaan bibir sumbing. Perawatan bayi bibir sumbing tentunya berbeda dengan bayi normal pada umumnya. Di sinilah peran penting orang tua dan dokter anak. Orang tua harus aktif mencari tahu tentang cara merawat bayi bibir sumbing agar tidak memperburuk kondisi kesehatannya. Termasuk salah satunya adalah pilihan operasi untuk memperbaiki kondisi setiap jenis bibir sumbing pada bayi. Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk minum, makan, bernapas, dan berbicara. Selain itu, ada juga beberapa terapi untuk membuat anak tersebut tumbuh seperti anak normal lainnya. Ketika anak sudah lahir, jangan terlalu fokus mengenai penyebab bibir sumbing, akan tetapi lebih kepada cara mengatasinya. Berikut adalah beberapa cara mengatasi bibir sumbing pada bayi serta cara perawatannya:

1. Operasi perbaikan bibir

Operasi pertama yang dilakukan biasanya adalah operasi perbaikan bibir sumbing. Langkah pertama ini dilakukan ketika usia bayi sudah lebih dari 1 bulan hingga bayi berusia 4 bulan. Untuk dapat menjalani operasi ini, bayi harus memenuhi beberapa standar salah satunya berat badan minimum bayi. Bayi harus dipastikan dalam keadaan sehat. Dalam operasi ini, dokter akan membuat sayatan pada kedua sisi celah dan menutup jaringan tersebut. Tindakan selanjutnya adalah menjahit secara bersama-sama hingga penampilan bibir dan fungsinya akan seperti normal.

2. Operasi perbaikan celah langit

Setelah operasi perbaikan bibir dilakukan, cara mengatasi bibir sumbing pada bayi selanjutnya akan dilakukan operasi perbaikan celah pada langit-langit mulut. Operasi ini dapat dilakukan ketika bayi sudah berusia 5 bulan hingga berusia 15 bulan. Atap mulut yang terbuka akan kembali ditutup oleh dokter dengan membuat sayatan di kedua sisi bibir sumbing. Dokter juga akan memperbaiki posisi jaringan dan kemudian menjahitnya. Perbaikan celah langit ini akan mendukung fungsi mulut untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Operasi selang telinga

Operasi selang telinga merupakan operasi tindak lanjut yang dilakukan oleh dokter untuk menghindari adanya dampak yang lebih buruk dari kondisi bibir sumbing. Tindakan ini biasanya dilakukan pada bayi atau anak dengan kondisi bibir sumbing dengan celah pada langit-langit mulut. Pada operasi ini, dokter akan menempatkan sebuah silinder kecil di gendang telinga anak untuk mencegah terjadinya penumpukan cairan di telinga. Tindakan operasi ini akan menghindarkan anak dari risiko infeksi telinga dan sakit pada telinga yang dapat dialami anak dengan kondisi bibir sumbing. Kondisi parah dapat menyebabkan gendang telinga pecah dan berair.

4. Operasi tambahan

Salah satu operasi tambahan yang dapat dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang mengalami bibir sumbing adalah operasi perbaikan penampilan kecantikan. Jenis operasi ini dirasa diperlukan untuk lebih memperbaiki penampilan mulut, bibir, dan hidung. Dengan melakukan operasi ini, kepercayaan diri anak akan meningkat. Ia akan merasa tidak ada yang berbeda antara dirinya dengan teman-temannya. Akibatnya, anak tidak akan merasa minder saat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Untuk melakukan operasi ini, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter ahli.

5. Perhatikan cara pemberian makan dan minum

Bayi atau anak yang mengalami kondisi bibir sumbing harus mendapatkan perhatian lebih, terutama dalam hal proses makan dan minumnya sebagai cara mengatasi kekurangan gizi. Bayi dengan kondisi celah pada langit-langit atas berpotensi untuk mengalami tersedak saat menyusu. Bahkan terkadang diperlukan dot khusus dan cara duduk khusus ketika makan dan minum. Bayi dengan kondisi seperti ini harus secara pelan diberikan minuman mengingat kondisi mulut yang tidak biasa. Jangan biarkan anak minum dengan terlalu cepat untuk menghindari anak tersedak. Dan jangan biarkan pula anak kurang minum untuk menghindari risiko dehidrasi. Awasi anak jika ia mulai menunjukkan gejala dehidrasi.

6. Terapi bicara

Cara mengatasi bibir sumbing pada bayi dan anak selanjutnya adalah dengan melakukan terapi bicara. Anak dengan kondisi bibir sumbing biasanya akan mengalami permasalahan dalam bicara. Hal ini terjadi ketika anak sudah mulai belajar bicara namun kondisi bibir anak belumlah sempurna sebagai akibat dari tindakan operasi yang dilakukan. Kondisi ini sebagai akibat dari adanya celah pada bibir dan langit-langit mulut. Dokter akan memberikan pengarahan mengenai terapi bicara yang dapat dilakukan oleh orang tua. Orang tua harus lebih aktif dan sabar dalam melakukan terapi bicara ini kepada anak. Dengan melakukan terapi yang baik dan benar, kemampuan bicara anak tidak akan berbeda dengan anak-anak lainnya.

7. Dukung bahasa tubuh anak

Cara mengatasi bibir sumbing pada bayi dan anak pasca melakukan operasi adalah melatihnya mengenai bahasa tubuh, yaitu tersenyum. Biasakan akan untuk tersenyum dengan kondisi bibirnya yang baru. Akan tetapi perlu juga diperhatikan kondisi luka bekas jahitan ketika operasi. Lebih lanjut, bahasa tubuh ini akan berkembang menjadi tanda bahwa ia percaya diri dengan kondisi dirinya.

8. Pemberian alat bantu dengar

Pada beberapa anak yang mengalami bibir sumbing, terutama dengan celah di langit-langit mulut, berpotensi mengalami gangguan pendengaran. Dalam perkembangannya, anak mungkin akan membutuhkan alat bantu pendengaran khusus. Hal ini tidak terjadi pada setiap anak yang mengalami kelainan bibir sumbing ini. Untuk penanganannya, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tindakan yang tepat.

9. Terapi psikologi atas tindakan medis yang berulang

Kelainan bibir sumbing ini akan menyebabkan anak mendapat tindakan medis secara berulang dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Kondisi anak tentunya akan terpengaruh dengan tindakan medis yang diberikan kepadanya. Terlebih lagi, tindakan medis ini mengharuskan anak berhadapan dengan anestesi total dan juga melibatkan berbagai peralatan medis. Hal ini tentunya akan membawa dampak pada anak. Jangan sampai berbagai tindakan medis ini justru membawa dampak trauma kepada anak. Akan lebih baik jika orang tua paham mengenai cara menghilangkan trauma masa lalu.

10. Terapi psikologi tentang kondisi diri

Cara mengatasi bibir sumbing pada bayi dan anak dalam tingkat lanjut adalah dengan melakukan terapi psikologi tentang kondisi diri anak. Jangan biarkan anak terfokus pada kondisi bibir sumbingnya. Bimbing anak untuk dapat melihat potensi dan bakat dalam dirinya. Dengan cara inilah anak akan terhindar dari rasa minder atau tidak percaya diri.

11. Terapi psikologi dalam bersosialisasi

Setelah anak mampu menguasai dirinya tentang kondisi sumbing yang dialami, orang tua juga harus membimbingnya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Ajarkan kepada anak bahwa ia sama dengan anak-anak lain, dan tidak perlu merasa minder atau justru rendah diri di hadapan orang lain. Pada tahap awal, anak mungkin akan merasa enggan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Di sinilah peran aktif orang tua diperlukan. Jangan biarkan anak terkungkung dengan rasa takutnya untuk bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Cara menghilangkan rasa takut berlebihan dapat diterapkan oleh orang tua.

Itulah beberapa cara mengatasi bibir sumbing pada bayi dan anak yang dapat dilakukan oleh orang tua. Perawatan pasca operasi bibir sumbing di rumah menjadi tanggung jawab orang tua. Sedangkan pencegahan bibir sumbing dilakukan sebelum dan selama masa kehamilan. Ingat selalu bahwa anak dilahirkan dengan kondisinya masing-masing. Adalah tugas orang tua untuk membentuk seperti apa anak tersebut akan tumbuh kelak.