Batuk

Batuk Darah : Gejala – Penyebab – Diagnosa – Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Batuk berdarah atau di dalam dunia medis sering disebut dengan hemoptisis adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami batuk yang disertai dengan darah. Batuk berdarah bisa muncul sebagai akibat dari kondisi tertentu, bisa parah bisa juga tidak. Jika batuk berdarah dialami oleh orang-orang dengan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan relatif baik maka bisa dimungkinkan batuk berdarah tersebut bukanlah suatu kondisi yang berbahaya atau serius. Akan tetapi jika batuk berdarah dialami oleh orang dengan usia lanjut maka bisa jadi batuk berdarah tersebut merupakan gejala atau tanda suatu penyakit yang serius atau parah. Namun, jika batuk berdarah dialami oleh orang dengan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk atau memiliki kebiasaan buruk seperti merokok maka bisa jadi batuk berdarah tersebut menandakan suatu kondisi yang berbahaya.

(Baca juga: bahaya merokokbahaya merokok bagi alat pernapasan)

Ada beberapa ciri khas dari batuk berdarah yang mudah untuk dikenali, di antaranya:

  • Batuk berdarah bisa jadi merupakan gangguan saluran pernapasan di bagian bawah.
  • Seseorang yang menderita batuk berdarah, biasanya akan membatukkan dan timbul rasa panas di tenggorokan.
  • Gejala awal batuk berdarah biasanya adalah rasa gatal di tenggorokan dan ada rangsangan untuk selalu ingin batuk.
  • Batuk berdarah memiliki ciri khusus seperti lendir yang keluar berwarna merah lebih terang dan segar sebab bercampur dengan oksigen di jalan napas atau saluran pernapasan.
  • Darah yang keluar adalah darah segar atau darah yang memiliki warna merah muda.

Adapun gejala yang biasanya mengikuti atau menyertai batuk berdarah adalah:

  • Nafsu makan mengalami penurunan sebab seseorang yang mengalami batuk berdarah akan memiliki kondisi fisik yang lemah dan lesu.
  • Sesak napas atau pernapasan menjadi terasa berat.
  • Tubuh demam, terkadang suhu tubuh menjadi tidak normal.
  • Ketika mengalami batuk berdarah biasanya wajah penderita akan terlihat pucat.

Penyebab Batuk Berdarah

Penyebab batuk berdarah bisa beraneka ragam, mulai dari yang tergolong ringan hingga tergolong parah. Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan batuk berdarah.

1. Bronkitis

Bronkitis merupakan gangguan pernapasan dalam jangka panjang yang menyebabkan adanya penumpukan dahak. Bronkitis merupakan gangguan saluran pernapasan yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti pernah mengalami infeksi paru-paru atau pernah menghirup unsur polusi dalam jangka waktu yang lama sehingga membuat paru-paru terinfeksi penyakit. Selain bisa menyebabkan batuk berdarah, penyakit bronkitis juga ditandai oleh beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Batuk kering (biasanya adalah gejala utama)
  • Kadang berupa batuk berdahak yang berwarna kuning atau keabu-abuan.
  • Batuk bisa bertahan selama beberapa minggu setelah gejala lainnya hilang.
  • Batuk berkelanjutan biasanya akan menyebabkan otot perut dan juga dada terasa sakit.
  • Sesak napas
  • Tenggorokan terasa sakit
  • Tubuh akan demam dan menggigil
  • Kepala terasa sakit
  • Hidung dan sinus akan tersumbat
  • Badan terasa nyeri

Jika batuk berdarah yang Anda alami diikuti dengan beberapa gejala di atas maka bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh penyakit bronkitis. Sayangnya banyak orang yang mengira bronkitis yang mereka alami adalah sesak napas biasa karena gejalanya yang hampir serupa. Akibatnya, keterlambatan penanganan sering dialami oleh banyak pasien karena diagnosis yang salah.

(Baca juga: cara mengatasi bronkitis saat kambuh)

2. Tuberkulosis (TB)

Penyebab batuk berdarah selanjutnya bisa jadi karena adanya penyakit tuberkulosis (TB). Tuberkulosis adalah infeksi paru-paru yang tergolong parah yang disertai dengan beberapa gejala seperti:

  • Batuk berdarah
  • Dada biasanya terasa sakit saat digunakan untuk bernapas atau ketika batuk
  • Nafsu makan mengalami penurunan
  • Berat badan mengalami penurunan
  • Tubuh demam dan menggigil
  • Tubuh mengeluarkan keringat berlebih ketika malam hari

Tuberkulosis atau yang biasa disebut dengan TBC disebabkan oleh adanya infeksi bakteri bernama Micobacterium tuberculosis. Adapun orang-orang yang lebih rentan terkena TBC adalah:

  • Orang-orang yang tinggal di wilayah pemukiman kumuh dan padat penduduk.
  • Para petugas medis yang sering berhubungan atau melakukan kontak dengan penderita TBC.
  • Orang-orang berusia lanjut dan juga anak-anak.
  • Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita diabetes, kanker, HIV, pengidap penyakit ginjal, serta orang-orang yang kekurangan gizi.
  • Orang-orang yang mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
  • Orang-orang yang kecanduan mengkonsumsi minuman beralkohol.

Batuk berdarah yang disebabkan karena penyakit TBC biasanya akan reda ketika infeksi penyakit TBC telah berhasil disembuhkan.

(Baca juga: gejala batuk TBCcara mencegah TBC)

3. Embolisme Paru

Embolisme paru merupakan pembekuan darah yang terjadi pada pembuluh darah yang ada di paru-paru dan menyebabkan sesak napas serta nyeri dada yang mendadak. Emboli paru bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti terlepasnya partikel lemak dari tulang menuju ke aliran darah, adanya gumpalan darah, air ketuban yang sampai ke pembuluh darah ketika melahirkan, kolesterol tinggi, serta adanya gelembung udara yang memasuki aliran darah. Adapun beberapa gejala dari embolisme paru adalah sebagai berikut:

  • Sesak napas
  • Dada terasa sakit ketika bernapas atau ketika batuk
  • Batuk-batuk, terkadang disertai dengan darah
  • Tubuh mengeluarkan keringat berlebih
  • Kepala terasa pusing
  • Detak jantung menjadi lebih cepat

Pada beberapa kasus, jika emboli menghambat aliran darah yang menuju ke otak maka bisa memunculkan gejala stroke. Emboli bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah ke organ-organ tertentu di dalam tubuh secara menyeluruh sehingga bisa berakibat fatal bagi penderitanya.

4. Edema Paru

Edema paru merupakan penumpukan cairan di sekitar paru-paru dengan adanya gejala dahak yang dikeluarkan ketika batuk berwarna merah muda dan juga berbusa. Kondisi edema paru ini biasanya dialami oleh orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami penyakit jantung. Edema paru bisa bersifat kronis dan juga akut. Seseorang yang mengalami edema paru kronis bisa mengalami peningkatan berat badan yang tidak hanya disebabkan oleh adanya penumpukan cairan di paru-paru saja, tetapi juga di kaki penderita. Edema paru yang bersifat akut biasanya hanya terjadi dalam jangka pendek dan disertai gejala sesak napas serta batuk disertai darah. Adapun berbagai faktor yang bisa menyebabkan edema paru adalah sebagai berikut:

  • Sering terpapar asap rokok
  • Terkena paparan racun
  • Efek samping penggunaan obat-obatan
  • Sistem saraf yang mengalami permasalan
  • Adanya sindrom gangguan pernapasan akut
  • Terkena infeksi virus
  • Emboli paru
  • Paru-paru mengalami cidera

Edema paru dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat yakni dengan rutin melakukan olah raga dan mengatur pola makan.

5. Kanker Paru-paru

Penyebab batuk berdarah selanjutnya adalah kanker paru-paru. Kondisi ini sangat rentan dialami oleh perokok yang berusia di atas 40 tahun. Selain batuk berdarah, kanker paru-paru bisa ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti:

  • Sesak napas dan juga dada terasa nyeri
  • Tubuh terasa lelah tanpa alasan yang jelas
  • Mengalami pembengkakan pada muka atau leher
  • Sakit kepala
  • Tulang terasa sakit, bisa pada tulang bahu, lengan, atau pada tangan
  • Penurunan berat badan
  • Penurunan nafsu makan
  • Suara menjadi terdengar serak
  • Kesulitan atau terasa sakit ketika menelan sesuatu
  • Ujung jari berubah bentuk menjadi lebih cembung

Kanker paru-paru bisa disebabkan oleh berbagai hal, namun hampir 90% penderita kanker paru-paru adalah mereka yang memiliki riwayat sebagai perokok baik aktif maupun pasif. Selain itu, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh polusi udara, pajanan di tempat kerja, dan juga pajanan radiasi.

6. Kanker Tenggorokan

Kanker tenggorokan merupakan tumor yang tumbuh dan berkembang di area tenggorokan, faring, laring, atau tonsil. Selain batuk berdarah, kanker tenggorokan juga bisa ditunjukkan melalui beberapa gejala berikut:

  • Kesulitan ketika menelan sesuatu
  • Suara mengalami perubahan
  • Batuk yang kronis dan berkepanjangan
  • Tenggorokan terasa sakit
  • Telingan terasa sakit dan berdengung
  • Muncul benjolan yang tidak kunjung sembuh
  • Berat badan mengalami penurunan
  • Terjadi pembengkakan pada mata, rahang, tenggorokan, dan/atau juga leher

Menurut penelitian, kanker tenggorokan disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman alkohol secara berlebihan, dan juga kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur.

7. Fibrosis Sistik

Fibrosis sistik merupakan penyakit genetika yang menyebabkan lendir-lendir di dalam tubuh menjadi kental dan juga lengket sehingga menyebabkan adanya sumbatan saluran di dalam tubuh. Akibat adanya penyumbatan tersebut beberapa organ seperti paru-paru dan sistem pencernaan dapat mengalami gangguan bahkan kerusakan. Adapun beberapa gejala dari fibrosis sistik adalah:

  • Batuk berkepanjangan dan pada akhirnya disertai darah
  • Mual dan muntah
  • Mengalami sesak napas
  • Napas menjadi mengi

Ketika seseorang mengalami fibrosis sistik, batuk adalah gejala yang paling umum dialami oleh penderita. Gejala batuk tersebut muncul sebagai upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk membersihkan paru-paru dari lendir yang kental. Penyakit fibosis sistik ini adalah penyakit keturunan dan masih belum bisa diobati. Pengobatan biasanya dilakukan untuk meredakan adanya gejala-gejala buruk dan juga untuk mencegah adanya komplikasi lainnya.

8. Efek Penggunaan Obat

Penggunaan jenis obat-obatan tertentu seperti kokain dan obat-obatan pengencer darah juga bisa menyebabkan adanya batuk berdarah. Beberapa jenis obat-obatan tersebut mungkin tidak menyebabkan batuk, namun bisa menyebabkan adanya luka pada area pernapasan atau paru-paru dan ketika batuk bisa disertai dengan adanya darah.

9. Abses di Paru-paru

Abses merupakan luka bernanah yang bisa menyebabkan batuk berdarah jika abses tersebut muncul di organ paru-paru. Pada umumnya, abses lebih sering ditemukan pada kulit. Akan tetapi, abses atau luka bernanah juga sangat mungkin ditemukan di berbagai organ tubuh, seperti hati, anus, susum tulang belakang, kelenjar bartholin, otak, gigi, dan juga paru-paru. Jika abses muncul pada organ paru-paru maka bisa menyebabkan batuk berdarah dan juga gangguan pernapasan lainnya karena paru-paru merupakan organ vital untul pernapasan.

10. Pneumonia

Pneumonia atau yang sering disebut dengan paru-paru basah jua bisa ditandai dengan adanya batuk berdarah. Kondisi ini disebabkan oleh adanya infeksi pada paru-paru. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa gejala yang disebabkan akibat pneumonia:

  • Tubuh mengalami demam, berkeringat, dan juga menggigil.
  • Batuk kering atau batuk berdahak dengan dahak berwarna kuning atau hijau kental dan terkadang disertai darah.
  • Mengalami sesak napas meskipun sedang beristirahat.
  • Dada terasa sakit saat digunakan untuk menarik napas atau batuk.
  • Detak jantung mengalami peningkatan.
  • Sendi terasa nyeri.
  • Nafsu makan mengalai penurunan.
  • Mual dan muntah.
  • Mengalami sakit kepala.

Pneumonia atau paru-paru basah bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi bakteri, virus, atau karena masuknya obyek asing ke dalam paru-paru.

(Baca juga: gejala pneumonia)

11. Terkena Infeksi Parasit

Infeksi yang dimaksud adalah parasit yang menyebabkan adanya gangguan atau luka pada paru-paru sehingga batuk akan disertai dengan darah. Selain pada paru-paru, infeksi parasit tersebut juga bisa terjadi pada saluran pernapasan lainnya seperti tenggorokan sehingga menimbulkan gejala lain seperti rasa sakit ketika menelan sesuatu atau mengalami gangguan pernapasan.

12. Penyebab Lain

Selain 11 penyebab di atas, batuk berdarah juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti masuknya obyek asing ke dalam hidung sehingga menyebabkan luka pada saluran pernapasandan menyebabkan batuk berdarah. Adapun obyek asing tersebut bisa berupa mainan, kacang, manik-manik, atau obyek asing lainnya yang masuk ke hidung dan melukai saluran napas.Selain masuknya obyek asing melalui hidung, batuk berdarah juga bisa disebabkan oleh inflamasi dan juga penumpukan jaringan yang tidak normal pada saluran pernapasan. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hal tersebut misalnya sondrom Goodpasture, granulomatosis Wegener’s, serta pneumonitis lupus. Pada kasus yang tergolong jarang, batuk berdarah juga bisa disebabkan oleh gangguan pada katup jantung yang disebut dengan stenosis mitral serta adanya indikasi penyakit pembuluh darah serius yang disebut dengan nodosa poliarteritis.

Itulah beberapa faktor atau kondisi yang menyebabkan batuk berdarah. Perhatikan beberapa gejala lain yang Anda alami karena bisa jadi gejala-gejala tersebut menunjukkan adanya penyakit yang serius. Terlebih lagi bagi Anda yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk serta memiliki kebiasaan merokok atau pola hidup tidak sehat.

Diagnosis Batuk Darah

Kapan sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika mengalami batuk berdarah? Ada beberapa kondisi yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, di antaranya:

  • Batuk disertai dengan dahak yang bercampur dengan darah
  • Batuk dengan volume dahak dan darah yang relatif banyak
  • Batuk darah disertai dengan gejala lain seperti penurunan nafsu makan dan juga penurunan berat badan
  • Batuk darah disertai dengan dengan beberapa gejala tertentu seperti sesak napas, demam, pusing, nyeri dada, serta tubuh yang berkeringat pada malam hari
  • Batuk darah disertai dengan urin atau feses yang bercampur dengan darah
  • Batuk darah sudah dialami lebih dari seminggu
  • Batuk darah muncul dan hilang dalam frekuensi yang relatif sering dan berkepanjangan

Jika Anda mengalami batuk darah dengan kondisi di atas maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, anda juga bisa mempertimbangkan kondisi kesehatan dan juga kebiasaan Anda, misal Anda memiliki riwayat penyakit lain atau memiliki pola hidup yang buruk seperti merokok.

Saat melakukan pemeriksaan medis, dokter akan memberikan diagnosis terhadap batuk darah yang Anda alami melalui berbagai tahapan, di antaranya:

  • Pemeriksaan sampel dahak yang bercampur dengan darah.
  • Tes darah yang mencakup berbagai hal, di antaranya pemeriksaan sel darah merah, sel darah purih, dan juga jumlah elektrolit dalam darah serta pemeriksaan fungsi ginjal melalui sampel darah yang diambil. Dokter juga akan mengukur kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah serta kemampuan darah untuk membeku.
  • Bronkospi dilakukan dengan memasukkan alat yang disebut dengan endoskop ke dalam saluran pernapasan melalui mulut atau hidung. Alat ini berbentuk seperti selang yang disertai dengan kamera sehingga dokter bisa melihat kondisi saluran pernapasan dan menentukan penyebab batuk darah.
  • CT scan yang bertujuan untuk menghasilkan gambar dari struktur dada secara lebih terperinci.
  • Pemeriksaan X-ray pada dada untuk mengetahui adanya masalah kesehatan misalnya infeksi atau penumpukan cairan di dalam paru-paru.

Itulah beberapa langkah yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit batuk darah. Melalui beberapa pemeriksaan di atas dokter akan memberikan diagnosis mengenai kondisi yang menyebabkan batuk darah pada pasien. Dengan diagnosis tersebut selanjutnya dokter bisa melakukan pengobatan yang disesuaikan dengan penyebab batuk darah pada pasien.

Pengobatan Batuk Darah

Setelah mendiagnosis penyebab batuk darah, selanjutnya dokter akan melakukan tindakan pengobatan untuk meredakan batuk darah sekaligus menghilangkan penyakit atau kondisi yang menyebabkan batuk darah. Adapun beberapa langkah pengobatan yang dilakukan biasanya berupa:

  • Pemberian antibiotik, langkah ini dilakukan untuk menangani batuk darah yang disebabkan oleh infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri, seperti pneumonia dan tuberkulosis.
  • Pemberian steroid, langkah ini dilakukan jika batuk darah disebabkan oleh radang.
  • Kemoterapi atau terapi radiasi, langkah ini dilakukan jika batuk darah disebabkan oleh kanker paru-paru atau tenggorokan.
  • Embolisasi arteri bronkial, langkah ini dilakukan jika batuk darah diakibatkan oleh pendarahan di dalam arteri. Dengan metode ini dokter akan arteri yang bermasalah akan diblok dengan zat atau bahkan kumparan logam kemudian mengalihkan peredaran darah ke arteri lain yang lebih sehat. Untuk mengidentifikasi sumber pendarahan dapat dibantu dengan kateter melalui monitor.
  • Operasi jika batuk darah disebabkan oleh kondisi yang mengancam nyawa pasien seperti dengan cara operasi pengangkatan paru-paru pada penderita pneumonia atau paru-paru basah.

Itulah beberapa hal yang terkait dengan batuk darah. Jika dilihat dari berbagai penyebab yang telah dipaparkan di atas maka bisa disimpulkan bahwa batuk darah merupakan kondisi kesehatan yang cukup serius dan bisa membahayakan kondisi tubuh. Karena itu bagi Anda yang belum mengalami batuk darah sebaiknya melakukan tindakan pencegahan dengan cara menghindari kontak dengan penderita batuk darah karena bisa jadi batuk darah disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penularan kepada orang lain, karena itu menghindari kontak dengan penderita batuk darah bisa menjadi langkah pencegahan yang cukup efektif. Selain itu, langkah pencegahan lain juga bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menghindari merokok, menghindari asupan minuman beralkohol, rutin melakukan olah raga, serta mengatur pola makan dengan meningkatkan asupan makanan yang kaya serat seperti sayur dan buah.

Penting pula bagi Anda untuk mempertimbangkan kondisi tubuh sebelum melakukan pemeriksaan medis. Jika kondisi tubuh Anda sebelum mengalami batuk darah relatif sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun atau tidak pernah merokok maka bisa jadi batuk darah yang Anda alami bukan merupakan ancaman yang serius. Namun, apabila Anda memiliki kebiasaan merokok atau sebelumnya memiliki riwayat kesehatan yang buruk maka bisa jadi batuk darah yang Anda alami merupakan tanda atau gejala dari penyakit yang cukup serius dan bisa mengancam nyawa Anda.

Jika batuk darah yang Anda alami bukan merupakan ancaman yang serius, Anda bisa melakukan pengobatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti bunga sepatu, kunyit, ketumbar, kayu manis, bunga teratai, dan juga susu kambing. Beberapa bahan tersebut mengandung senyawa yang baik untuk meredakan batuk sekaligus sebagai anti inflamasi yang efektif untuk meredakan batuk dahak yang tergolong ringan.