Kebanyakan dari kita pasti punya kebiasaan untuk minum teh tak hanya sebelum makan, tapi juga setelah makan. Ketika kita makan di restoran, banyak juga yang kemudian memilih untuk minum teh manis atau teh tawar. Padahal ada bahaya minum teh setelah makan yang banyak dari kita belum mengetahuinya sama sekali. Bahaya minum teh bagi kesehatan ketika meminumnya terlalu sering dan setelah makan bisa dilihat di bawah ini terlepas dari kandungan antioksidannya.
(Baca juga: bahaya minum teh setiap hari)
Banyak dari kita menganggap bahwa teh adalah teman makan besar yang paling baik karena minuman ini cocok dengan segala jenis makanan. Tapi minuman teh justru malah dapat menghambat penyerapan nutrisi yang tubuh sangat perlukan. Contoh salah satu nutrisi yang bakal terhambat adalah zat besi, apalagi kalau diminumnya tepat setelah makan.
Sudah sangat jelas di sini bahwa kurangnya zat besi akan memicu yang namanya kondisi anemia. Anemia ini adalah sebuah penyakit kekurangan sel darah merah di mana akan sangat berisiko bila sampai dialami oleh seorang ibu hamil. Tak hanya sang ibu yang akan merasa cepat lelah dan kemungkinan sering sakit kepala, tapi bayinya juga akan ikut kena imbasnya. Kesehatan si calon bayi di dalam kandungan pun akan ikut terganggu.
(Baca juga: cara mengatasi anemia)
Minum teh tepat setelah kita makan memang bisa dibilang menyegarkan dan paling pas, mau itu hangat atau diberi es, manis atau tawar. Tapi telah ditemukan juga bahwa sebenarnya mengonsumsi teh baik itu setelah maupun sambil makan malah mengurangi bioavailabilitas katekin untuk tubuh kita. Senyawa tersebut adalah senyawa yang ada pada teh dan memiliki fungsi vital pada segala macam masalah fisiologis.
(Baca juga: bahaya es teh manis – bahaya minum teh campur susu)
Bagi para ibu hamil yang mengonsumsi teh tepat setelah makan dan hal ini dilakukan secara sering, ini akan memberikan dampak buruk saat kelahiran. Parahnya, bayi dapat berpotensi lahir dalam keadaan cacat yang pastinya tak pernah diharapkan oleh sang ibu. Maka dari itu, ada baiknya untuk minum air putih saja ketimbang air teh.
Memang ada banyak kasus di mana seorang bayi memiliki kelainan saat dilahirkan. Tapi khusus untuk bahaya dari minum teh setelah makan terlalu sering, keadaan neural tube defects atau lahir cacat di bagian otak dan tulang belakanglah yang bakal berpotensi besar. Hal ini dapat terjadi karena masih ada hubungannya di mana zat besi tak dapat terserap secara sempurna.
(Baca juga: penyebab bibir sumbing)
Akibat dari minum teh setiap sehabis makan, para ibu hamil akan menanggung risikonya juga nanti setelah melahirkan. Kekurangan zat besi dan terjadinya anemia bakal kemudian merambat menjadi sebuah kondisi bernama postpartum depression. Inilah yang kiat katakan sebagai depresi setelah melahirkan. Maka air putih jelas jauh lebih baik untuk dikonsumsi tepat sehabis menikmati makan besar kita.
(Baca juga: makanan yang ampuh usir depresi)
Rasa segar yang ditawarkan oleh es teh manis atau teh hangat yang dikonsumsi setelah makan hanyalah sementara. Minum teh dan bukannya air putih setelah makan justru hanya akan meningkatkan rasa haus dan dehidrasi setelahnya. Dehidrasi ini dapat dipicu oleh sifat diuretik yang kita bisa jumpai di dalam daun teh kering.
(Baca juga: bahaya dehidrasi – efek bahaya kafein bagi tubuh)
Minum teh sesudah makan kalau hanya sesekali saja tak akan ada masalah, tapi kalau keseringan apalagi setiap hari bisa membahayakan. Setelah melihat apa saja bahaya minum teh setelah makan, ibu hamil adalah yang lebih berisiko. Air putih jauh lebih dianjurkan karena ada juga bahaya akibat kurang minum air putih.
Namun kalaupun tetap ingin minum teh, polanya harus tepat di mana porsinya tidak boleh lebih dari 5 cangkir per harinya. Jangan juga dikonsumsi sesudah makan, tapi tunggu 2 jam sesudah makan baru kita bisa menikmati minuman teh. Pada waktu 2 jam itu, nutrisi yang berasal dari makanan dipastikan sudah terserap, jadi takkan jadi masalah.