Categories: Merk Obat F

Faberdin / Faberdin Forte – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Faberdin / faberdin forte adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah pada perut. Obat ini masuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa dibeli dan dikonsumsi menggunakan resep dari dokter. Kandungan dari obat ini adalah Famotidine. Senyawa aktif famotidine merupakan senyawa antagonis reseptor histamin H2 atau penyekat yang berfungsi untuk menghalangi antara aksi histamin dengan sel – sel parietal yang terdapat dalam lambung, sehingga produksi asam lambung dapat berkurang. Dalam istilah medis, aksi ini sering disebut dengan H2 Blocker.

Komposisi

PT Benofarm memasarkan obat Faberdin dalam kemasan dos, dimana setiap dos terdiri dari 10 strip yang disetiap stripnya terdapat 10 kaplet yang mengandung 20 mg famotidine per kaplet. Sedangkan untuk obat Faberdin Forte, kemasan dan kandungan yang dimiliki hampir sama seperti faberdin.

Perbedaan dari Faberdin dan Faberdin dan Faberdin Forte terletak pada perbandingan jumlah senyawa famotidine. Dalam dunia medis, forte diartikan memiliki jumlah kandungan senyawa yang lebih banyak. Faberdin Forte mengandung famotidine sebesar 40 mg per kapletnya, sehingga jumlah senyawa yang terdapat pada Faberdin Forte 2 kali lebih banyak dibandingkan Faberdin.

Famotidine tidak seperti reseptor antagonis lainnya, zat aktf ini mampu bekerja lebih efektif karena famotidine tidak berinteraksi dengan zat yang tekandung didalam makanan ataupun minuman ketika dikonsumsi bersamaan. Selain itu zat ini lebih efektif dan mampu bekerja lebih lama dibanding obat yang sejenis dengan obat antasida.

Fungsi

Obat ini memiliki beberapa fungsi atau indikasi yang dapat membantu mengatasi masalah lambung dan perut, seperti:

  1. Anti Maag,
  2. Penyakit asam lambung,
  3. Mengobati ulkus duodenum (luka terbuka pada lambung),
  4. Sindrom zollinger-ellison,
  5. Adenoma endokrin ganda,
  6. Pengobatan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease),
  7. Erosive Esophagitis,
  8. Mencegah efek samping dari penggunaan obat-obatan NSAID, dan
  9. Untuk terapi sebelum operasi pembedahan.

Dosis

Aturan pemakaian Faberdin dan Faberdin Forte berbeda-beda untuk setiap kondisi. Obat ini dapat dikonsumsi dengan makanan ataupun tanpa makanan. Berikut dosis penggunaan Faberdin / Faberdin Forte:

  • Untuk pengobatan penyakit akut: 1 kali sehari 40 mg pada malam hari sebelum tidur selama 4 minggu.
  • Untuk pengobatan lanjutan/ pemeliharaan: 1 x sehari 20 mg pada malam hari sebelum tidur.
  • Untuk keadaan hipersekretori patologikal: 20 mg setiap 6 jam. Dosis dapat diubah menyesuaikan kondisi tubuh pasien.

Kontraindikasi

kontraindikasi atau keadaan dimana obat Faberdin/ Faberdin Forte tidak boleh dikonsumsi pasien yaitu apabila pasien memiliki alergi atau hipersensitif terhadap famotidine atau golongan obat sejenisnya, seperti: cimetidine, nizatidine, ranitidine, dan lainnya.

Efek Samping

Kondisi pasien yang memiliki alergi terhadap famotidine akan mengalami efek samping seperti: gatal – gatal, ruam, sakit tenggorokan, demam, pucat, arthralgia, dan syok anafilaktik. Obat golongan keras ini juga memiliki efek samping lainnya, seperti:

  • Diare,
  • Sakit kepala,
  • Nyeri sendi,
  • Susah Buang Air Besar (BAB),
  • Trombositopenia, dan lainnya.

Efek samping ini merupakan beberapa efek yang sering terjadi, namun masih banyak efek samping yang lain yang dapat dirasakan sesuai kondisi tubuh. Apabila efek samping yang dirasakan semakin memburuk, segera konsultasikan pada dokter.

Hal – hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam penggunaan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengurangi tingkat resiko pemakaian. Beberapa hal tersebut antara lain:

  1. Jangan menggunakan obat ketika mengemudi,
  2. Bagi penderita gangguan fungsi hati dan ginjal perlu diwaspadai dalam pemakaiannya.
  3. Obat ini dapat mengurangi efektifitas penyerapan obat lain seperti Ketoconazole, namun obat ini dapat meningkatkan penyerapan obat seperti Digoxin Ni apabila sedang mengkonsumsinya secara bersamaan.
  4. Untuk ibu menyusui, mengkonsumsi Faberdin tergolong aman untuk bayi yang masih menyusui, karena obat yang diserap oleh ASI ini diuraikan oleh kondisi asam.
  5. Badan Pengawas obat dan mekanan mengkategorikan obat ini ke dalam kategori B, dimana obat menunjukkan resiko terhadap janin hewan percobaan, sedangkan percobaan manusia belum dapat dibuktikan resikonya. Sehingga obat dapat diberikan apabila tingkat resiko yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan manfaatnya.
  6. Pemakaian Faberdin 40 mg tidak boleh lebih dari 4 minggu.
  7. Simpan obat pada suhu ruangan dan hindarkan dari paparan sinar matahari.