Enakur termasuk ke dalam DOWA (Daftar Obat Wajib Apotek), yaitu obat keras yang bisa didapatkan di apotek tanpa resep dokter namun dengan jumlah maksimal pembelian tertentu, untuk Enakur ini maksimal pembeliannya adalah 20 tablet.
Komposisi
- Enakur merupakan obat berbentuk tablet yang mengandung 10 mg metoklopramid HCl
Indikasi
- Enakur digunakan untuk meredakan mual muntah pada kondisi gastroparesis diabetik, refluks asam lambung (GERD / Gastroesophageal Reflux Disease) dan mual muntah akibat kemoterapi
Mekanisme Kerja Obat
Mual dan muntah merupakan gangguan pencernaan yang cukup sering dialami oleh masyarakat yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa hal yang dapat menimbulkan mual dan muntah, antara lain:
- Gastroparesis diabetik, pada kondisi ini sistem saraf yang mengatur pergerakan lambung mengalami gangguan akibat kondisi diabetes pasien sehingga gerakan lambung menjadi lebih lambat. Akibatnya, makanan akan berada di dalam lambung lebih lama dari waktu seharusnya dan pada akhirnya akan menyebabkan pasien mengalami mual dan muntah
- Refluks asam lambung (GERD), pada kondisi ini katup pada bagian atas lambung seringkali terbuka dan menyebabkan makanan yang ada di lambung berbalik ke arah kerongkongan
- Efek samping obat-obatan, misalnya efek samping dari obat yang digunakan pada kemoterapi kanker
Metoklopramid merupakan salah satu obat yang digunakan sebagai antiemetik (antimual) dengan bekerja sebagai antagonis dopamin, yaitu salah satu senyawa kimia di dalam sistem saraf yang bertugas menghantarkan pesan / sinyal antar sel saraf. Dengan bekerja sebagai antagonis, berarti metoklopramid mencegah dopamin berikatan dengan reseptornya di otak.
Hal ini akan menyebabkan terjadinya motilitas (pergerakan) organ pencernaan menjadi lebih cepat sehingga makanan akan lebih cepat bergerak melalui sistem pencernaan. Dengan demikian, diharapkan mual dan muntah yang dialami pasien dapat berkurang.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Enakur untuk dewasa: 3 x 1 tablet dalam sehari
- Sebaiknya Enakur dikonsumsi 30 menit sebelum makan
- Telanlah tablet Enakur dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dikunyah atau dihancurkan)
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Enakur:
- Hipersensitif (alergi) terhadap metoklopramid
- Pendarahan saluran cerna
- Obstruksi/penyumbatan saluran cerna
- Epilepsi
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Metoklopramid termasuk ke dalam kategori B, yaitu obat yang cukup aman untuk digunakan oleh ibu hamil
- Metoklopramid dapat diekskresikan )dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI dan dapat menyebabkan efek samping berupa gangguan pencernaan pada bayi yang disusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin tibul stelah penggunaan Enakur:
- Gejala ekstrapiramidal (berupa distonia atau gerakan/kontraksi otot yang tidak terkontrol)
- Merasa gelisah
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Merasa pusing
- Penurunan kesadaran
- Diare
- Gangguan siklus menstruasi
Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Enakur. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Enakur, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Enakur:
- Metoklopramid dapat meningkatkan toksisitas lurasidone jika digunakan secara bersamaan
- Metoklopramid dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: bromokriptin, cabergoline, digoksin, levodopa, metildopa
- Metoklopramid dapat meningkatkan efek siklosporin jika digunakan secara bersamaan
- Penggunaan obat-obat berikut bersamaan dengan metoklopramid dapat meningkatkan risiko terjadinya gejala ekstrapiramidal: amisulpride, amoxapine, aripiprazole, citalopram, duloxetine, fluoksetin, fluvoksamin, klorpromazin, paroksetin, prometazin, sertralin, venlafaksin
Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Enakur tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.
jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Enakur, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Enakur dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jika gejala yang Anda rasakan tidak kunjung membaik atau malah memburuk setelah mengkonsumsi Enakur, segeralah memeriksakan diri ke dokter
- Jangan menggunakan Enakur dalam jangka waktu panjang karena dapat meningkatkan risiko terjadinya distonia, juga dapat menyebabkan amenorrhea (tidak mengalami menstruasi) pada wanita serta ginekomastia dan impotensi pada pria
- Hindarilah mengemudikan kendaraan selama Anda masih menggunakan Enakur karena penggunaan obat ini dapat menimbulkan rasa kantuk, pusing dan penurunan kesadaran
- Sebaiknya penggunaan Enakur dihindari oleh pasien yang memiliki penyakit Parkinson
- Minumlah Enakur pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat dan membantu Anda mengingat untuk mengkonsumsi obat ini
- Sebelum mengkonsumsi Enakur atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Enakur atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
- Simpanlah Enakur pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak