Ginekomastia

Ginekomastia – Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pengobatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ginekomastia adalah istilah medis untuk kondisi ukuran payudara pria yang meningkat. Agak mengejutkan bukan bagi para pria ketika menyadari bahwa payudaranya dapat membesar seiring berjalannya waktu? Namun sebenarnya, ginekomastia ini bukanlah termasuk kanker dan sama sekali tak bersifat kanker walau memengaruhi ukuran yang menjadi lebih besar, bahkan sebagian besar kasus ginekomastia dapat sembuh dengan sendirinya.

Kondisi seperti ini tak hanya dapat menyerang pria dewasa, namun bayi yang baru lahir pun bisa mengalami ginekomastia. Anak laki-laki yang masuk masa pubertas hingga pria lansia pun berpotensi mengalami ginekomastia ini. Ada sebagian kasus di mana hanya satu payudara yang mengalami, namun ada pula yang keduanya, jadi simak info selengkapnya.

Baca juga:

Penyebab Ginekomastia

Sebab utama dari ginekomastia diketahui adalah karena tidak seimbangnya jumlah hormon testosteron serta hormon estrogen yang tubuh produksi. Mengapa bisa tidak seimbang? Ketidakseimbangan terjadi sebagai akibat dari kondisi yang berpotensi menjadi penghalang produksi hormon testosteron atau bahkan malah menyebabkan berlebihannya hormon estrogen di dalam tubuh.

Berikut di bawah ini adalah beberapa kemungkinan pemicu lainnya yang bisa Anda ketahui dan juga waspadai supaya kemudian dapat mengatasinya.

  • Perubahan hormon yang terjadi alami.
  • Perubahan hormon oleh karena beberapa obat tertentu, seperti obat jantung (penghambat kanal kalsium dan digoksin), steroid, antidepresan, obat HIV, jenis antibiotik tertentu, obat kemoterapi, dan obat anticemas.
  • Konsumsi minuman keras alias minuman beralkohol tinggi.
  • Merokok mariyuana.
  • Penggunaan heroin, methadone, dan amphetamines.
  • Kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan organ hati, gagal ginjal, tumor (terutama tumor kelenjar pituitari, tumor kelenjar adrenal, dan tumor testis), malnutrisi, penuaan, kelaparan, penyakit hipogonadisme, serta hipertiroidisme.
  • Penggunaan produk herba seperti minyak pohon teh dan minyak lavender.
  • Faktor usia; rata-rata kasus ginekomastia terjadi pada pria usia 50-80 tahun.

Biasanya, perubahan hormon alami bisa menjadi faktor pemicu ginekomastia pada seseorang ketika masih bayi, remaja dan pria dewasa. Untuk remaja laki-laki yang mengalami kondisi ginekomasta ini, biasanya akan terjadi pembengkakan di bagian jaringan payudara meski memang pada akhirnya nanti akan menjadi baik sendiri dalam waktu 6 bulan-2 tahun.

Untuk kasus ginekomastia yang dialami oleh bayi baru lahir, biasanya pemicu utama adalah hormon estrogen ibu. Namun sama seperti sebelumnya, kondisi akan membaik dalam waktu 4 minggu sesudah bayi lahir sehingga kelihatan bahwa kasus seperti ini tidaklah termasuk kasus penyakit berbahaya.

(Baca juga: ciri-ciri masa suburefek samping bustiliciouscara mencegah fibroadenoma)

Gejala Ginekomastia

Bicara soal penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, maka biasanya seseorang tahu bahwa di dalam tubuhnya ada yang tak beres melalui tanda-tanda yang muncul. Ginekomastia pun memunculkan beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bagi Anda untuk segera memeriksakan diri dengan kejanggalan yang ada.

  • Payudara membengkak.
  • Ukuran payudara tak senormalnya laki-laki miliki.
  • Payudara memiliki jaringan mengeras dan juga meradang di bawah puting di mana ketika disentuh pun akan terasa.
  • Payudara terlalu lunak apabila disentuh dan ditekan.
  • Payudara terasa sakit, satu atau kedua sisinya, namun biasanya tak serius.
  • Payudara mengeluarkan cairan di satu atau kedua sisi puting.

Apabila Anda mengalami satu atau sejumlah tanda seperti yang telah disebutkan, mungkin akan timbul kekhawatiran dalam diri Anda. Jangan terlalu takut, segera ke dokter dan konsultasikan agar Anda pun mengerti apa yang sedang terjadi. Anda bisa langsung ke dokter ketika payudara sudah membengkak, payudara terasa sakit dan dari putingnya keluar cairan.

Gejala antara satu orang penderita dan penderita ginekomastia lainnya kemungkinan besar tidaklah sama karena masing-masing tubuh berbeda. Jadi, jika Anda merasa curiga adanya ketidakberesan di bagian payudara yang kelihatan tak wajar bagi seorang pria, jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter tentang apa solusi yang paling baik dalam menangani gejala-gejala tersebut.

(Baca juga: akibat kelebihan estrogenbahaya menggunakan bra saat tidurdada terasa sakit di bagian tengah)

Diagnosa Ginekomastia

Setelah gejala muncul, tentunya hal selanjutnya untuk dilakukan adalah penderita bisa ke dokter dan menempuh sejumlah metode diagnosa. Penderitanya pada umumnya dalam riwayat keluarga memiliki kondisi ini sehingga akhirnya dokter mengawali dengan menanyakan tentang sejarah medis pasien dan keluarga. Bahkan dokter juga harus tahu sejarah pengobatan keluarga supaya penyebab serta gejala diketahui.

Pemeriksaan fisik menjadi metode diagnosa yang paling standar dan awal di mana tujuannya adalah untuk menganalisa bagian kelamin, jaringan payudara dan juga area perut. Untuk tes-tes lain yang kiranya akan diperlukan antara lain adalah:

  • Tes mamogram
  • Tes darah
  • Tes laboratorium
  • Pemindaian seperti CT/MRI scan, biopsi jaringan payudara dan juga ultrasound testis

Pemeriksaan kiranya perlu lebih lanjut dengan metode-metode tersebut supaya diagnosa yang diperoleh dokter dapat lebih tepat. Mengapa metode diagnosa seperti ini dibutuhkan oleh setiap pasien? Ini karena ada sejumlah kondisi di mana payudara pria membesar namun bukan karena ginekomastia, melainkan karena mastitis atau abses payudara, lemak di jaringan payudara, hingga kanker payudara.

Dengan mengenali gejalanya, sekaligus juga mengamati kemunculan gejala tak normal secara teliti, ini akan membantu supaya dokter dapat mendeteksi masalah pada tubuh dengan diagnosa yang tepat. Ketika diagnosa yang dihasilkan tepat, maka pengobatan atau tindakan medis yang diambil oleh dokter pun juga pasti benar.

(Baca juga: efek kelebihan dan kekurangan hormonbahaya kelebihan hormon testosterone)

Pengobatan dan Pencegahan Ginekomastia

Untuk mengobati ginekomastia, penanganan bisa saja berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya walau kondisi penyakitnya sama. Ini karena pengobatan akan selalu ditentukan berdasarkan pada tingkat keseriusan kondisi serta gejala yang dialami penderitanya. Ada pula pengobatan yang tergantung pada penyebab terjadinya ginekomastia pada pasien tersebut.

Kasus ginekomastia yang timbul sebagai efek dari penyakit hipogonadisme, malnutrisi, dan sirosis hati akan mendapatkan penanganan berbeda dari dokter. Dokter kemungkinan akan menyarankan agar pasien berhenti atau mengganti pengobatan yang diperkirakan memicu kondisi ginekomastia, atau bahkan malah merekomendasikan pengobatan yang sama dengan pengobatan penyakit lain, contohnya adalah kanker.

Ginekomastia yang terjadi akibat perubahan hormon alami tak perlu terlalu dikhawatirkan karena akan bisa mereda atau membaik dengan sendirinya. Namun meski demikian, pasie harus tetap mengikuti jadwal evaluasi rutin yang dibuat oleh sang dokter setiap 3-6 bulan supaya bisa mengamati perkembangan keadaan. Jika tak membaik juga, maka dokter akan merekomendasikan perawatan yang paling baik, atau supaya bisa mencegah trauma psikologis.

Ada prosedur-prosedur pengobatan lainnya yang mampu menghilangkan atau menyembuhkan ginekomastia, namun langkah prosedur tersebut bisa menjadi pengganggu penampilan pasien. Berikut ini adalah beberapa prosedur pengobatan yang dimaksud:

  • Mastektomi. Prosedur ini bisa saja dianjurkan oleh dokter supaya pasien menempuhnya. Mastektomi ini adalah prosedur pengangkatan kelenjar jaringan payudara yang bermasalah dengan memanfaatkan proses endoskopi. Hanya saja, sebagai efeknya hal ini bakal mengganggu penampilan pasien nantinya.
  • Liposuction. Prosedur ini adalah prosedur pengangkatan lemak yang kiranya menumpuk di bagian jaringan payudara dan menjadi penyebab pembesaran terjadi. Efeknya pun dianggap sama seperti mastektomi di mana bisa menjadi pengganggu penampilan pasien.

Untuk pilihan pengobatan dan perawatan secara medis, ada baiknya untuk melakukan konsultasi lebih dulu dengan dokter. Bicarakan juga tentang segala efek samping dan sebagainya sedetil mungkin sebelum Anda memutuskan ingin melakukan metode pengobatan tersebut. Pilihlah metode yang memang membuat Anda nyaman namun tetap sesuai dengan kondisi yang dialami.

Pengobatan Ginekomastia Alami

Ada beberapa pengobatan alami bagi penderita ginekomastia yang bisa diandalkan, dan di bawah ini adalah rekomendasinya:

  • Kunyit. Untuk meningkatkan kadar testosteron pada pria penderita ginekomastia, Anda bisa gunakan kunyit sebanyak 1-2 sendok teh yang ditambahkan ke secangkir air, lalu panaskanlah 10 menit lamanya. Minum ramuan ini sehari 3 kali, termasuk sebelum beranjak tidur setiap hari dan dalam beberapa minggu akan terasa perubahan gejala yang membaik.
  • Minyak Ikan. Kandungan omega-3 di dalam minyak ikanlah yang berkhasiat untuk pria dengan masalah seperti pembesaran payudara tak wajar. Produksi testosteron bisa meningkat dengan mengonsumsi suplemen minyak ikan atau mengonsumsi ikan air dingin. Ikan seperti mackerel, tuna dan salmon sangatlah tinggi testosteron sehingga bisa mengurangi kadar estrogen.
  • Makanan Ber-Zinc Tinggi. Makanan-makanan yang mengandung zinc tinggi antara lain adalah lobster, yogurt, kismis, kacang mete, tiram, sereal hingga kacang buncis. Konsumsilah setiap hari makanan-makanan ini berikut juga suplemen zinc atau seng yang sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dokter.
  • Biji Rami. Kandungan asam lemak omega-3 di dalam biji rami juga tinggi jadi akan mampu membantu kadar estrogen berkurang namun menambah kadar testosteron. Cukup gunakan sebanyak 1 sendok makan yang dimasukkan ke segelas air panas, minumlah hangat-hangat setiap hari secara rutin hingga gejala menghilang.
  • Milk Thistle. Biji milk thistle bubuk juga bisa memberikan komponen aktif sylmarin untuk meningkatkan ke