Merk Obat C

Corhinza – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Corhinza merupakan jenis obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit gejala flu berat, mislanya pada penyakit sakit kepala, hidung tersumbat, penyakit bersin-bersin, penyakit demam, dan penyakit lainnya lainnya yang biasa dialami oleh pasien, adapun komposisi aktif yang terkandung di dalam obat ini adalah paracetamol, dan juga obat chlorpheniramine maleate.

Paracetamol merupakan salah satu jenis obay amina simpatomimetik yang penggunaannya sebagai nasal dekongestan sedangkan untuk obat chlorpheniramine maleate merupaan obat yang masuk ke dalam golongan antihistamin pada generasi pertama.

Fungsi obat

  • Sebagai pengobatan penyakit pilek
  • Sebagai pengobatan sakit kepala
  • Sebagai pengobatan demam
  • Sebagai pengobatan gejala flu
  • Sebagai pengobatan hidung bersin- bersin

Hal hal yang perlu diperhatikan saat akan menggunakan obat

  1. Lakukan konsultasi terlebih dahulu, agar nantinya pasien bisa mendapatkan manfaat obat yang jauh lebih jelas
  2. Jauhkan obat dari jangakauan anak- anak dan juga hewan peliharaan
  3. Hentikan pengobatan apabila tejadi gejala seperti demam, sakit tenggorokan, pucat atau tanda lainnya yang biasa muncul
  4. Untuk lebih behati-hati menggunakan obat pada pasien yang memiliki penyakit asma
  5. Obat ini tidak disarankan digunakan untuk ibu menyusui, karena dikhawatirkan dapat menganggu perkembangan janin
  6. Jangan menggunakan obat dengan alkohol, karena dapat meningkatkan efek samping yang merugikan
  7. untuk lebih berhati hati pada pasien yang memiliki gejala penyakit stroke
  8. Untuk lebih berhati-hati pada pasien yang memiliki gangguan fungsi hati
  9. Jangan membuang obat yang sudah tidak digunakan lagi ke dalam toilet, karena bisa mengkontaminasi lingkungan, alkukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter dan juga apoteker agar nantinya bisa mendapatkan informasi mengenai cara mmebuang obat yang baik dan benar.
  10. Untuk berhati-hati pada pasien yang memiliki penyakit galukoma
  11. Untuk lebih berhati-hati pada pasien yang memiliki penyakit gejala gagal ginjal

Interaksi obat

Interaksi obat biasanya terjaid saat pasien menggunakan obat bersamaan dnegan jenis pbat lain atau bisa juga saat pasien memiliki kondisi kesehatan tertentu, sehingga mengakibatkan obat tidak dapat berfungsi dengan baik, sebaiknya saat lakukan konsultasi beritahu mengenai dafatr obat yang sedang digunakan. berikut daftar obat yang mungkin terjadi inteaksi:

  • Obat metaclopramide
  • Obat carbamazepine
  • Obat kolestiramin
  • Obat antikoalugan warfarin
  • Obat monoamine oksidase

Dosis

Dosid obat biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit, tingkat keparahan dna juga usia dari pasien, sebiaknya lakukan konsultais agar bisa mendapatkan dosis yang tepat. untuk dosis obat ini bisa diberikan:

  • Dosis dewasa bisa diberikan 3 kali dalam sehari sebanyak 1 tablet, untuk usia anak di atas 12 tahun
  • Untuk dosis anak usia 6 sampai 12 tahun bisa diberikan dosis sebanyak 1/2 tablet

Efek samping

efek samping biasanya terjadi karena penggunaan obat yang tidak disesuaikan dengan anjuran dan juga saran yang diberikan oleh dokter, untuk itu akukan konsultasi agar bisa meminimalisir efek samping. berikut efek samping yang mungkin terjadi:

  1. Efek samping gejala diare
  2. Efek samiping gagal ginjal akut
  3. Efek smaping kerusakan ginjal
  4. Efek samping palpitasi
  5. Efek smaping gangguan tidur
  6. Efek samping sesak nafas
  7. Efek samping takikardi
  8. Efek samping tidak nafsu makan
  9. Efek samping aritmia

Kontraindikasi

  • Jangan memberikan obat pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap kandungan yang terdapat di dalam obat
  • Obat ini kontraindikasi pada pasien yang sedang hamil, sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu agar bisa menggunakan obat yang tepat
  • Obat ini kontraindikasi pada ibu yang sedang menyusui.
  • Jangan menggunakan obat bersamaan dengan akhohol, penyalahgunaan alkholoh dapat meningkatkan resiko efek samping