Avandamet termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.
Komposisi
Avandamet mengandung 2 mg rosiglitazon maleat dan 500 mg metformin HCl
Indikasi
Avandamet diindikasikan untuk mengontrol kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2, dikombinasikan dengan diet makanan dan olahraga secara teratur
Mekanisme Kerja Obat
Sesaat setelah kita makan berbagai makanan yang mengandung glukosa atau mengandung senyawa yang dapat diubah menjadi glukosa (misalnya karbohidrat), maka kadar glukosa dalam darah akan meningkat. Tubuh akan merespon peningkatan glukosa darah ini dengan mengeluarkan hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas. Hormon insulin adalah hormon yang fungsi utamanya menurunkan kadar glukosa darah yang meningkat agar kembali ke nilai normal.
Insulin akan merangsang reseptor PPAR-γ (Peroxisome Proliferators Activated Receptor-γ) yang ada di dalam inti sel, perangsangan ini akan menyebabkan terjadinya pembentukan dan pengeluaran GLUT (Glucose Transporter / Transporter Glukosa) ke membran luar sel, GLUT adalah suatu protein yang akan menangkap glukosa dari aliran darah untuk dimasukkan ke dalam sel. Di dalam sel, glukosa akan digunakan untuk proses metabolisme atau disimpan dalam bentuk glikogen atau lemak.
Pada penderita diabetes tipe 2, terjadi kekurangan produksi hormon insulin atau terjadi penurunan sensitivitas sel terhadap hormon insulin (saat sel tidak sensitif terhadap insulin, sel tidak akan memproduksi GLUT dan tidak bisa mengambil glukosa dari darah) sehingga kadar glukosa dalam darah tetap tinggi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan darah menjadi lebih kental dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi pada berbagai organ tubuh, seperti jantung, ginjal, mata, dll.
Rosiglitazon merupakan obat antidiabetes golongan tiazolidinedion, obat golongan ini meniru cara kerja insulin dengan merangsang reseptor PPAR-γ di dalam inti sel sehingga sel akan memproduksi dan mengeluarkan GLUT. Sedangkan metformin merupakan obat antidiabetes golongan biguanid yang bekerja dengan menurunkan produksi glukosa di hati serta meningkatkan sensitivitas jaringan otot dan lemak terhadap insulin. Kombinasi 2 obat dengnan cara kerja yang berbeda ini diharapkan dapat mengontrol kadar glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2.
Dosis dan Cara Pemberian
- Dosis awal Avandamet yang dianjurkan adalah 1-2 x 1 tablet dalam sehari, dapat ditingkatkan sampai dosis maksimum 8 mg rosiglitazon-2000 mg metformin
- Avandamet dikonsumsi setelah suapan pertama saat Anda makan
- Telan tablet Avandamet dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah, dihancurkan atau digerus)
Kontraindikasi
Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Avandamet:
- Hipersensitif (alergi) terhadap rosiglitazon atau metformin
- Asidosis metabolik
- Penyakit ginjal parah
- Ibu menyusui
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Kombinasi rosiglitazon-metformin termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang hanya boleh digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko efek samping terhadap janin yang mungkin timbul
- Belum diketahui apakah rosiglitazon-metformin didistribusikan oleh tubuh ke dalam ASI, namun penggunaannya dikontraindikasikan bagi ibu menyusui
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Avandamet:
- Edema
- Infeksi saluran napas atas
- Diare
- Hipoglikemia
- Anemia
- Sakit kepala
- Sinusitis
Tidak semua pasien yang menggunakan Avandamet akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Avandamet, segeralah konsultasikan kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat dan makanan yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Avandamet:
- Obat-obat berikut dapat mengalami peningkatan efek jika digunakan bersamaan dengan rosiglitazon karena metabolismenya menjadi terhambat sehingga obat lebih lama berada di dalam tubuh: eluxadoline, valsartan
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek rosiglitazon karena dapat menghambat metabolisme rosiglitazon oleh tubuh: gemfibrozil, klaritromisin
- Rosiglitazon dapat meningkatkan toksisitas obat-obat berikut: atorvastatin, fluvastatin, simvastatin
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek metformin dengan menurunkan ekskresi metformin melalui ginjal: ioversol, ranolazine, amiodarone, bupropion, simetidin, ondansetron, trimetoprim
- Fenelzin, selegiline, tedizolid dan tranilsipromin dapat meningkatkan efek metformin dengan mekanisme yang belum diketahui
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan toksisitas metformin: acetazolamide, captopril, sefaleksin, enalapril, lisinopril, topiramate
- Penggunaan diklorfenamid bersamaan dengan metformin dapat saling meningkatkan toksisitas keduanya
- Penggunaan digoksin bersamaan dengan metformin dapat saling meningkatkan efek karena keduanya saling menghambat ekskresi melalui ginjal
- Obat-obat berikut dapat menurunkan efek metformin: amlodipin, atazanavir, betametason, klorpromazin, diltiazem, estradiol, estropipate, nifedipine
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek rosiglitazon dan metformin karena juga bersifat menurunkan kadar glukosa darah: siprofloksasin, gemifloksasin, insulin, levofloksasin, norfloksasin, ofloksasin
- Kayu manis dapat meningkatkan efek rosiglitazon dan metformin karena kayu manis juga bersifat sebagai antidiabetes
Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Avandamet tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Avandamet, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Avandamet dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Jangan memulai atau mengulangi pengobatan menggunakan Avandamet tanpa resep dari dokter
- Jangan mengubah dosis Avandamet yang telah diresepkan untuk Anda
- Jangan menghentikan pengobatan menggunakan Avandamet tanpa anjuran dari dokter
- Avandamet tidak diindikasikan untuk penggunaan pada pasien diabetes tipe 1
- Pasien yang memiliki gejala atau riwayat penyakit jantung sebaiknya menghindari penggunaan Avandamet karena rosiglitazon dilaporkan menyebabkan atau memperburuk kondisi gagal jantung kongestif pada beberapa pasien
- Penggunaan Avandamet pada pasien dengan kondisi-kondisi berikut berisiko mengalami hipoglikemia sehingga perlu dimonitor secara ketat: usia lanjut, gangguan ginjal atau hati, dehidrasi, gangguan kelenjar adrenal atau pituitari
- Waspadai terjadinya hipoglikemia pada pasien pengguna Avandamet, gejala hipoglikemia dapat berupa berkeringat, tubuh gemetar, jantung berdebar-debar, merasa lapar, sulit berkonsentrasi dan pusing. Jika Anda mengalami hipoglikemia, segeralah konsumsi makanan manis seperti permen atau air gula
- Hindari penggunaan kombinasi Avandamet dengan insulin karena penggunaan obat golongan tiazolidinedion dan insulin dapat meningkatkan risiko terjadinya edema
- Penggunaan metformin pada pasien dengan kondisi berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis: gangguan ginjal atau hati, usia lebih dari 65 tahun, baru menjalani operasi dan baru menjalani pemeriksaan radiologi dengan menggunakan agen pengkontras
- Sebelum mengkonsumsi Avandamet atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
- Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Avandamet atau obat apapun yang akan Anda gunakan, pastikan obat tersebut belum melewati masa kadaluwarsanya
- Simpanlah Avandamet pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak