Merk Obat A

Aldin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hay, selamat datang pada website kesehatan halosehat.com. Pada artikel kali ini, kami mencoba untuk memberikan penjelasan mengenai sebuah merk obat bernama Aldin yang diproduksi oleh pabrik farmasi Merck. Kandungan senyawa aktif atau zat aktif didalam Aldin adalah Ranitidine atau Ranitidine Hydrochloride atau Ranitidine HCL. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penjelasan kami dibawah ini.

Obat Apa

Aldin merupakan sebuah jenis obat Ulkus Duodenum yang masuk kedalam golongan obat keras ( Red K) yang diproduksi oleh produsen farmasi Merck, dimana setiap tabletnya mengandung Ranitidine sebesar 150 milligram. Ranitidine sendiri merupakan senyawa aktif yang masuk kedalam jenis obat H2 histamine blocker atau jenis obat anti histamin. Senyawa yang satu ini banyak sekali dipakai untuk membuat berbagai merk obat lain, selain Aldin. Jumlah kandungan yang terdapat pada masing-masing obat pun beragam, mulai dari 150 mg – 300 mg, dengan bentuk tablet, kapsul selaput ataupun cairan didalam impul. Berikut ini rangkuman singkat mengenai Aldin ataupun Ranitidine HCL.

1. Nama kimia 

  • Ranitidine
  • Ranitidine Hydrochloride atau Ranitidine HCL
  • Ranitidine Anhidrat

2. Komposisi

  • Tiap tablet/kapsul Aldin 150mg memiliki kandungan Ranitidin HCl 168 mg = 150mg Ranitidin
  • Tiap tablet/kapsul Aldin 300mg memiliki kandungan Ranitidin HCl 336 mg = 300mg Ranitidin

3. Merk dagang

  • Afomix, Aciblock, Aldin, Anitid, Adelysin
  • Conranin, Chopintac Chopintac/Chop
  • Doranit, Fordin, Gastridin, Getidin, Graseric
  • Hexer, Indoran, Otto
  • Rancus, Ranin, Ranitidine, Ranitidine Phapros, Ranivel, Ratinal, Renatac, Radin, Ranicho, Ranitidin, Ranitidine Indo Farma, Ranitidine Soho, Ranoxin, Ranticid, Rantin, Ratan
  • Scanarin 150/Scanarin 300, Tyran, Titan, Tricker Ulceranin,
  • Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantifar, Zenti 150, Zantadin, Zumarandanranitidine, dan lain sebagainya

4. Sediaan kemasan

  • Tablet 150 mg x 30 biji.
  • Tablet salut selaput atau kapsul 150mg 10 tablet per strip (10 strips per box)
  • Tablet salut selaput atau kapsul 300mg 10 tablet per strip (10 strips per box)
  • Injecktion Ampul 2 mL, 6 mL dan 40 mL

5. Ukuran dosis

  • Tablet 25 mg, 75 mg, 150 mg, 300 mg
  • Kapsul 150 mg, 300 mg
  • Injecktion 50mg per 2 mL, 150mg per 6 mL dan 1000mg per 40 mL

6. Golongan obat

  • Obat Keras ( obat dengan lambang K merah)
  • Hanya bisa didapatkan melalui resep dokter
  • Kelas terapi Antagonis Reseptor-H2

7. Harga jual 

  • Sekitar Rp. 120.000 per kemasannya

8. Produsen

  • Perusahaan farmasi Merck

Fungsi 

Aldin memiliki fungsi menjadi obat yang digunakan untuk melakukan pencegahan, perawatan serta mengatasi dan mengurangi berbagai gejala yang ditimbulkan oleh beberapa penyakit yang berhubungan dengan bagian kerongkongan, lambung dan usus. Beberapa penyakit yang dapat diobati, diminimalisir gejalanya hingga disembuhkan oleh Aldin atau Ranitidine HCL adalah :

  • Obat Lambung Luka atau Ulkus duodenum jinak pada lambung
  • Mengurangi Gejala Usus Luka yang masih dalam tahap ringan hinga sedang
  • Refluk Esofagitis atau peradangan yang terjadi pada lapisan Esofagus (kerongkongan)
  • Ulkus peptikum atau luka pada lapisan mukosa duodenum di bagian atas usus kecil dan lambung
  • Mengatasi Sindrom Zollinger-Ellison atau terdapatnya tumor pada pankreas yang dapat menjadi Penyebab Pankreas Rusak
  • Gangguan Kelenjar Pankreas atau usus kecil
  • Terjadinya proses sekresi asam lambung

Dosis

Dibawah ini kami cantumkan beberapa dosis penggunaan dari Aldin ataupun Ranitidine HCL. Meskipun begitu, dosis dibawah ini haruslah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

1. Dewasa

  • Ulkus duodenum dan ulkus gaster jinak : Dosisnya adalah 300mg 1x sehari sebelum tidur atau 150mg 2x sehari pada pagi dan malam hari. Dapat digunakan maksimal selama 1 bulan. Ketika memasuki tahap pemeliharaan, pertahankanlah dosis 150mg 1x sehari dan dikonsumsi sebelum tidur.
  • Refluks esofagitis Terapi akut : Dosisnya adalah 300mg 1x sampai 2x sehari maksimal selama 2 bulan.
  • Pasca operasi ulkus peptikum : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari dikonsumsi pada pagi hari dan malam sebelum tidur
  • Sindroma Zollinger Ellison : Dosisnya adalah 150mg 3x sehari
  • Ulkus AINS : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari maksimal selama 3 bulan
  • Terapi pencegahan sindroma aspirasi asam (Acid aspiration syndrome) : Dosisnya adalah 150mg dikonsumsi pada minimal 2 jam sebelum pengguna di anestesi
  • Dispepsia kronik : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari maksimal selama 6 minggu.
  • Ulkus peptikum : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari maksimal 2 minggu.
  • Terapi penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung : Dosisnya adalah 150mg 1x sehari sebelum tidur
  • Mastositosis Sistemik : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari
  • Kondisi refluks gastro esofagitis : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari
  • Penyembuhan esofagitis erosif : Dosisnya adalah 150mg 2x sehari

2. Anak – anak usia 1 bulan hingga 16 tahun:

  • Ulkus duodenal : Dosisnya adalah 2-8 mg per Kg berat badan maksimal 3x sehari, dapat menggunakan oral ataupun injection dengan dosis maksimal 300mg sehari
  • Duodenal Ulcer Prophylaxis : Dosisnya adalah 2-4 mg per Kg berat badan, maksimal 200 mg sehari
  • Perawatan Gastric Ulcer Dosisnya adalah 2-4 mg per Kg berat badan, maksimal 200 mg sehari

3. Bayi dibawah 1 bulan

  • Refluks asam lambung : Dosisnya adalah 1.5-2 mg per Kg berat badan. Dapat pula dengan menggunakan infis IV dengat rate 0.004 – 0.008 mg per Kg berat badan per jam setelah dosis loading 1.5 mg per Kg berat badan.

Selain dosis diatas, masih banya sekali dosis dari obat Aldin yang lainnya. Untuk itu, sekali lagi kami tekankan bahwa dosis diatas tidak dapat dijadikan sebagai patokan ataupun acuan untuk penggunaan pada diri kamu sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Kontraindikasi

Aldin merupakan sebuah obat yang termasuk kedalam golongan obat keras berjenis H2 histamine blocker atau anti histamin, oleh sebab itu obat ini harus digunakan secara hati-hati dan cermat. Usahakanlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter pada saat sebelum, sedang atau setelah menggunakan obat ini untuk menghindari kontraindikasi yang berakibat buruk. Beberapa kontraindikasi yang dapat dihasilkan oleh Aldin yang perlu kamu perhatikan adalah :

  • Dapat meningkatkan keparahan Ulkus lambung ketika digunakan secara bersamaan dengan obat lain yang masuk kedalam jenis anti inflamasi non steroid
  • Perhatikan pemberian obat ini kepada orang yang memiliki riwayat penyakit Porfiria akut
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang memiliki Gejala Infeksi Ginjal atau gangguan ginjal
  • Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang ingin hamil, wanita yang sedang hamil serta ibu menyusui
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak, apabila diperlukan maka carilah dosis yang tepat serta pantau selalu kondisi anak tersebut
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh orang yang memiliki Hipersensitivitas terhadap Aldin dan senyawa Ranitidine HCl
  • Perhatikan pemberian obat ini kepada orang yang sudah berusia lanjut

Interaksi

Aldin ataupun Ranitidine HCL diketahui dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Oleh sebab itu, berhati-hatilah memilih jenis obat lain untuk digunakan bersamaan dengan Aldin. Tujuannya adalah untuk mendapatkan efek yang baik bagi tubuh dan terhindar dari efek berbahaya. Adapun beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Aldin adalah :

  • Ketokonazol
  • Sukralfat.
  • Warfarin

Efek Samping

Setiap obat yang masuk kedalam golongan obat keras tentunya memiliki berbagai efek samping. Hal ini biasanya terjadi oleh beberapa faktor pendukung seperti lama penggunaan obat, kondisi kesehatan hingga obat lain yang dikonsumsi secara bersamaan. Untuk menghindari efek samping yang berbahaya, pengguna Aldin sangat disarankan untuk menggunakan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter dan tidak membuat dosis sendiri. Adapun beberapa efek samping yang pernah terjadi adalah : 

  • Memberikan efek buruk pada Kesehatan Sistem Saraf Otak
  • Mengakibatkan Kardiovaskuler pada jantung dan pembuluh darah
  • Mengganggu saluran pencernaan
  • Dapat memberikan Gangguan Fungsi Hati
  • Menimbulkan endokrin pada sistem kelenjar
  • Dapat menimbulkan gangguan muskuloskeletal hingga hematologis
  • Dapat menimbulkan gangguan pada kulit

Selain dapat menimbulkan beberapa efek samping diatas, Aldin juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang lebih parah. Meskipun jarang terjadi, tapi beberapa efek samping yang juga dapat timbul adalah :

  • Hepatitis, kerusakan hepatoselular atau hepatokanalikular
  • Leukopenia dan trombositopenia
  • Agranulositosis atau pansitopenia
  • Ruam kulit atau eritemamultiformis ringan
  • Artralgia, Mialgia ringan.
  • Nyeri dada brokospasme demam, anafilaksis, urtikaria, angioneurotik edema, hipotensi.
  • Sakit kepala, pusing, Gangguan Refraksi Mata, depresi, halusinasi
  • Takikardia, bradikardia, denyut ventrikular prematur
  • Konstipasi, Penyebab Diare Berkepanjangan, mual, muntah, nyeri abdomen atau Trauma Tumpul Abdomen

Demikianlah penjelasan kami mengenai merk obat Aldin. Semoga penjelasan kami diatas dapat memberikan manfaat bagi kamu semua. Sampai ketemu pada artikel yang berikutnya.