Actabone merupakan salah satu jenis obat dengan kandungan zat aktif bernama disodium clodronate dan masuk kedalam golongan obat bifosfonat generasi pertama (non-nitrogen) kelompok analog pirofosfat. Actabone dibuat kedalam 2 bentuk obat, yakni Actabone capsule dan Actabone cair. Actabone cair sering juga disebut sebagai Actabone injection, dimana setiap ampulnya berukuran 5Ml dengan kadar disodium clodronate 60 mg/ml dijual seharga Rp.120.000 per ampulnya. Sedangkan Actabone capsule dengan kadar disodium clodronate 400mg dikemas kedalam 3 Blister dengan tiap blisternya terdapat 10 capsule dijual dengan harga Rp.500.000 per 3 blisternya.
Fungsi Obat
Actabone adalah sebuah obat dengan kandungan zat aktif disodium clodronate yang berguna untuk mengobati hiperkalsemia, hiperparatiroidisme, lesi osteolitik, dan membantu mengurangi rasa nyeri pada tulang dikarenakan terjadinya gejala osteoporosis pada wanita pasca menopause, penyembuhan patah tulang, metastasis tulang akibat penyakit kanker, payudara membesar ataupun payudara besar sebelah karena kanker payudara atau kelainan darah multiple myeloma. Obat ini juga berfungsi agar penderita hypercalcaemia of malignancy yang menggunakan bifosfonat intravena tetap menerima mampu untuk menerima serum kalsium.
Karenakan Actabone masuk kedalam kelompok analog pirofosfat maka secara in vitro, Actabone terbukti mampu untuk memperlambat terjadinya pembentukan kalsium fosfat (hidroksiapatit) bahkan mampu menghancurkannya. Selain itu, secara in vivo, Actabone terbukti mampu memperlambat terjadinya resorpsi tulang.
Dosis
Dosis Actabone terbagi kedalam 2 jenis cara sesuai dengan bentuk dari obat ini, yakni capsule dan Injeksi. Jangan mengonsumsi Actabone melebihi dari dosis yang dianjurkan oleh dokter karena mengonsumsi obat yang berlebihan tidak akan memperbaiki gejala penyakit, melainkan memperparah penyakit. Jika merasa pengguna Actabone mengalami over dosis, maka segeralah bawa pengguna tersebut kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
A. Actabone capsule
Actabone capsule yang digunakan pada kegiatan terapi hiperkalsemia biasanya berdosis sekitar 2400 sampai 3200mg per harinya, dan dapat diturunkan secara bertahap sampai dengan 1600mg tergantung respon dan kesehatan pengguna. Sedangkan pada terapi osteolisis biasanya berdosis 1600 mg per hari dan jika memang diperlukan dapat ditingkatkan hingga dosis maksimal yaitu 3200 mg.
Oleh karena itu, konsumsilah Actabone sesuai dengan dosis yang sudah dianjurkan oleh dokter. Tapi jika kamu telah menggunakan Actabone tidak sesuai dengan jadwal penggunaan, maka lewatkan saja penggunaan Actabone pada jadwal berikutnya.
Penggunaan dan Pemberian Obat
Sebelum menggunakan Actabone, sebaiknya lakukan konsultasi dahulu kepada dokter mengenai obat-obatan lainnya yang masih digunakan, alergi atau penyakit lain yang diderita serta kegiatan apa yang dilakukan serta bagaimana tingkat kesehatan pengguna obat. Hal ini akan berguna untuk menghindarkan diri pengguna dari kemungkinan buruk yang terjadi akibat interaksi penggunaan Actabone secara bersamaan dengan obat lain. Selain itu, beberapa kondisi yang sedang terjadi pada diri pengguna akan dapat membuat pengguna kebal terhadap efek samping obat atau justru malah membuat tubuh tidak kebal terhadap efek samping yang timbul.
Pemberian atau penggunaan obat sebaiknya dilakukan sewaktu perut dari pengguna Actabone masih dalam keadaan kosong sekitar 1 jam sebelum makan ataupun satu jam setelah makan. Setelah mengkonsumsi obat ini, usahakan posisi tubuh dalam keadaan duduk tegak paling dengan waktu paling singkat selama 30 menit. Penggunaan Actabone ini juga tidak boleh dilakukan secara bersamaan dengan mengonsumsi susu, makanan ataupun produk yang mengandung kalsium ataupun kation divalen.
Hal-hal yang harus diperhatikan
Penyimpanan
Setiap obat tentunya harus disimpan dengan baik dan benar untuk tetap menjaga kualitas dan fungsi obat tersebut, oleh karena itu perhatikan beberapa cara ataupun petunjuk penyimpanan Actabone.
Kadaluwarsa Actabone
Sebuah obat tentunya memiliki tanggal kadaluwarsa yang harus selalu diperhatikan sebelum penggunaan obat, meskipun begitu jika terlanjur mengonsumsi Actabone yang sudah kadaluarsa untuk satu kali pemakaian tidak akan terlalu berpengaruh. Tapi jika pengguna obat ini memiliki penyakit kronis dan mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang cukup panjang, maka selalu konsultasikan obat-obat yang digunakan agar, obat yang digunakan tetap dalam keadaan baru dan tidak kadaluarsa.
Efek Samping
Interaksi Obat
Ketika menggunakan Actabone usahakan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan lain secara bersamaan karena akan memperngaruhi efek dan khasiatnya, agar resiko yang paling umum terjadi seperti tidak bekerjanya obat secara baik dapat dihindari. Actabone sebenarnya dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan, hanya saja penggunaannya haruslah melalui petunjuk dan arahan dokter. Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan Actabone, diantaranya adalah :
Kontraindikasi
Actabone akan memberikan sebuah gejala ketika terjadi kontraindikasi sewaktu penggunaan obat seperti hipersensitivitas, oleh karena itu Actabone tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki hipersensitivitas. Untuk menghindari terjadinya kontraindikasi yang berlebihan, maka Actabone tidak boleh diberikan kepada seseorang yang alergi terhadap clodronate disodium ataupun tidak boleh digunakan secara bersamaan dengan obat golongan bisphosphonates serta kepada pasien gagal ginjal berat dengan kreatinin di bawah 10 mL/ menit. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kontraindikasi lainnya adalah :
Itulah tadi sedikit penjelasan dari kami mengenai obat Actabone, semoga penjelasan diatas dapat membantu pengetahuan Anda semua dalam menggunakan obat ini. Selalu ikuti petunjuk dan saran dari dokter untuk setiap penggunaan obat-obatan agar hasil dan efeknya dapat diterima dengan maksimal.