Makanan Sehat

Saat Puasa, Ini 4 Asupan Penahan Lapar Layak Dicoba

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di bulan Ramadhan, walaupun berpuasa adalah sebuah ibadah yang diwajibkan dan berjalan setiap tahunnya selama sebulan, hal ini tetaplah tidak mudah bagi beberapa orang.

Beberapa hari pertama dapat menjadi hari-hari paling menantang karena belum terbiasa. Namun di saat puasa, ini asupan penahan lapar layak dicoba.

1. Air Putih

Mengonsumsi air putih cukup selama puasa tidak hanya mencegah dehidrasi, namun juga bermanfaat dalam mendukung fungsi jaringan, sel-sel, serta organ tubuh.

Air putih yang diminum cukup akan membuang limbah beracun dari dalam tubuh, mendetoksifikasinya sehingga tubuh berfungsi optimal.

Pemenuhan cairan tubuh adalah dengan mengonsumsi setidaknya 8 gelas per hari, maka selama puasa setiap sahur, konsumsilah sekitar 3-4 gelas air putih di mana saat berbuka adalah sisanya.

Banyak minum air putih khususnya saat sahur tak hanya mencegah rasa mudah lapar, tapi juga menjadi penekan porsi makan berlebihan.

Maka tak hanya bisa bertahan lebih lama saat beraktivitas pagi tanpa mudah lapar, minum air putih akan membantu menstabilkan berat badan.

Para lansia dengan masalah obesitas pun dengan meminum 500 ml air putih sebelm makan menurut hasil studi Februari 2010 yang dipublikasikan di “Obesity” mampu menurunkan berat badan.

2. Teh Herbal

Teh herbal termasuk salah satu asupan yang tak hanya baik bagi daya tahan tubuh, tapi juga sangat berguna seperti air putih dalam memberi efek kenyang tahan lama.

Mengonsumsinya terutama saat sahur dapat membantu supaya aktivitas pagi selama puasa tidak terhambat karena mudah lapar.

Tentunya, teh herbal perlu dipastikan mengandung non-kafein karena minuman berkafein hanya akan membuat mulut dan tenggorokan kering.

3. Makanan Berindeks Glikemik Rendah

Saat sahur dan berbuka, penting untuk mulai mempertimbangkan makanan-makanan dengan indeksi glikemik rendah.

Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak asupan buah serta sayur yang tak hanya memberi efek kenyang lebih lama tapi juga mengontrol kadar gula darah.

Untuk buah, kiwi, pir, stroberi dan apel adalah buah-buahan yang tergolong berindeks glikemik rendah.

Sementara untuk sayuran, konsumsilah tomat, seledri, kembang kol, wortel dan brokoli supaya kondisi tubuh selama puasa pun tetap sehat, segar dan bugar.

4. Suplemen Serat

Serat selain menjadi kebutuhan harian tubuh untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, serat adalah asupan bermanfaat dalam memberikan efek kenyang lebih lama.

Bila selama masa puasa tidak dapat mengonsumsi makanan berserat tinggi, maka suplemen serat dapat digunakan.

Dampak dan manfaat yang diberikan dari konsumsi suplemen sama seperti ketika mengonsumsi makanan berserat secara langsung.

Namun, selalu pastikan bahwa sebelum mengonsumsi suplemen hal ini telah dikonsultasikan dengan dokter.

Penggunaan dosis suplemen tidak boleh sembarangan dan perlu diterapkan sesuai anjuran dokter.

Demikian sejumlah asupan yang dapat dikonsumsi selama berpuasa, terutama pada waktu sahur.

Mencukupi kebutuhan air putih, mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, meminum teh herbal non-kafein, serta menggunakan suplemen serat dapat membantu memberi efek tak gampang lapar.