Jahe selain dikenal sebagai salah satu makanan sehat untuk paru-paru perokok, jahe pun diketahui termasuk dalam cara menyembuhkan vertigo secara alami. Jahe pun menjadi salah satu rempah terpercaya untuk memberikan kehangatan bagi tubuh ketika sedang demam atau masuk angin. Bahkan jahe juga kerap diandalkan sebagai cara mengobati batuk berdahak. Namun, ada juga efek samping jahe yang kita semua perlu tahu.
Rimpang jahe memang bermanfaat seperti yang sudah kita lihat di atas, tapi bahayanya bagi pencernaan juga perlu diwaspadai. Konsumsi jahe yang berlebihan bakal tak baik untuk pencernaan. Gejala yang akan dialami ketika mengonsumsi jahe terlalu banyak adalah gejala gastrointestinal, sepertiĀ sering bersendawa maupun perut yang terasa mulas.
Memang telah dibuktikan oleh sebuah penelitian bahwa lebih dari 60 persen wanita akan merasa lebih baik saat menstruasi saat mengonsumsi jahe. Ini karena rasa sakit dan nyeri selama haid akan dapat berkurang berkat jahe. Hanya saja kabar buruknya adalah jahe bila konsumsinya berlebihan mampu membuat datang bulan lebih berat dari biasanya. Timbulnya ketidaknyamanan pada perut tentu adalah salah satunya.
(Baca juga: penyebab telat datang bulan)
Kembung atau kondisi di mana perut terasa mengandung gas akan membuat aktivitas kita sama sekali tidak nyaman. Memang jahe bila dikonsumsi pada takaran yang tepat akan sangat berguna. Contohnya seperti ketika kita minum teh jahe yang membuat tubuh menjadi lebih enakan dan lebih tenang.
Namun bila konsumsi jahe takarannya sama sekali tidak diperhatikan dan minum atau makan berkali-kali, gangguan kesehatanlah yang akan didapat. Perut bakal terasa penuh dengan gas dan inilah yang mungkin kita lebih kenal dengan istilah kembung. Rasa tidak nyaman ini bisa menjadi lebih parah bila masih tetap mengonsumsi jahe.
(Baca juga: penyebab perut kembung)
Konsumsi jahe sebaiknya tidaklah lebih dari 5 gram setiap harinya. Lebih dari 5 gram itu tandanya sudah termasuk dosis yang tinggi sehingga akan meningkatkan bahaya dari jahe itu sendiri. Iritasi pun berkemungkinan terjadi, terutama di bagian mulut. Sifatnya yang pedas dan panas bisa saja tak sesuai dengan kondisi mulut kita sehingga menimbulkan iritasi.
(Baca juga: penyebab bibir atau mulut bengkak tiba-tiba)
Mengonsumsi jahe pada kadar atau porsi yang kurang tepat hanya akan membawa kerugian bagi kesehatan kita. Salah satu kondisi yang tak mengenakkan adalah diare. Diare ini sangat berhubungan erat dengan gangguan pencernaan. Setelah mengalami ketidaknyamanan di bagian perut, diare ini dapat terjadi bila konsumsi jahe yang banyak tak segera dihentikan sementara.
(Baca juga: obat diare tradisional)
Jahe yang digunakan dengan cara mengonsumsinya lebih dari dosis normal bakal menyebabkan mudah memar. Memar ini ada hubungannya dengan pendarahan di bagian dalam, namun keadaan ini masih termasuk dalam tahap ringan. Tapi kalau pendarahan mulai serius, segera ke dokter sambil menghentikan konsumsi jahe.
Potensi untuk mengalami pendarahan juga sangat besar walau memang cukup jarang. Namun bila mengonsumsinya dalam takaran yang sangat tinggi dan frekuensi yang teramat sering, tak menutup kemungkinan pendarahan dapat terjadi. Maka diharapkan kita selalu waspada ketika mengonsumsi jahe supaya penghambatan enzim COX-2 dan enzim COX-1 tidak terjadi.
Enzim-enzim tersebut adalah yang ada di dalam lambung kita dan ketika jahe yang kita konsumsi terlalu banyak, maka perdarahan pun terjadi. Pendarahan internal juga berisiko cukup besar, yakni pendarahan yang dialami di bagian saluran pencernaan. Konsumsi jahe akan aman bila dilakukan seperlunya saja.
(Baca juga: pendarahan otak)
Terkadang jahe pun bisa digunakan sebagai obat luar, namun bagi yang tidak cocok atau memiliki alergi bisa sangat bahaya. Iritasi pada kulit merupakan salah satu bahaya atau efek samping dari penggunaan jahe yang tak sesuai dengan kondisi kesehatan kulit. Bila pada kadar yang terlalu banyak pun jahe bisa membuat timbulnya ruam merah pada kulit.
(Baca juga: penyebab alergi kulit)
Jenis penyakit ini pun cukup berbahaya dan harus diwaspadai. Cegahlah supaya penyakit kandung kemih tidak sampai dialami. Pada umumnya, penyakit ini bakal timbul kalau penggunaan jahe dikombinasikan dengan tanaman herbal lainnya. Jika kita tidak begitu tahu manfaat dan efek samping tanaman herbal lain tersebut, kombinasi tersebut bisa menjadi fatal.
(Baca juga: bahaya infeksi saluran kencing)
Tidak selalu tanaman herbal yang dikombinasikan bakal membuat kondisi kesehatan tertentu menjadi sembuh. Terkadang ini malah bisa menjadi bumerang bagi kita karena zat yang ada di dalam jahe dengan zat di dalam tanaman herbal lain tersebut rupanya tidak begitu cocok. Tak hanya penyakit kandung kemih saja yang menjadi bahayanya, bahkan seseorang bisa kemudian menderita diabetes.
(Baca juga: pantangan diabetes)
Mengombinasikan antara jahe dengan obat-obatan kimia apapun juga sebaiknya tidak dilakukan sama sekali. Obat yang dimaksud ini adalah obat anti inflamasi non-steroid. Gangguan kesehatan yang lebih parah dapat terjadi dan sebelum dialami, sebaiknya kita menghindari konsumsi jahe secara tidak tepat. Bahkan saat kita mengira tanaman herbal selalu aman, mencampurnya dengan tanaman herbal lain tidak selalu merupakan ide yang bagus.