Kurma adalah jenis buah yang identik dengan rasa manisnya yang diminati oleh berbagai kalangan. Bahkan buah satu ini menjadi salah satu makanan yang wajib ada di bulan Ramadhan yang disajikan saat berbuka puasa. Meski terdapat banyak manfaat mengonsumsi kurma, Anda tetap harus tahu apa saja efek samping kurma yang berisiko membahayakan kesehatan.
Kurma boleh dikonsumsi oleh orang dewasa baik wanita maupun pria, namun pastikan kurma dijauhkan dari bayi setidaknya sampai usia mereka cukup dewasa untuk siap mendapatkan asupan kurma yang sulit dicerna. Bayi atau balita akan kesulitan mengunyah kurma dan proses pencernaannya pun tidak mudah karena usus pun masih dalam perkembangan.
Jika memiliki kurma di rumah, sebaiknya simpan baik-baik dan jauhkan dari jangkauan bayi atau balita Anda supaya tidak termakan oleh mereka. Berbagai komplikasi dapat terjadi, seperti misalnya tenggorokan si kecil terblokir karena sulitnya mengunyah buah ini sehingga dapat tersedak atau bahkan tercekik.
Kurma adalah sumber makanan yang mengandung serat tinggi yang dikhawatirkan dapat memicu perut terasa penuh, seperti bergas dan tidak nyaman apabila mengonsumsinya terlalu banyak. Asupan serat memang tubuh perlukan, namun ketika terlalu berlebihan dalam konsumsinya, tentu pencernaan bisa terganggu dan justru menimbulkan rasa tidak nyaman di perut yang juga mengganggu aktivitas kita.
Bagi yang sedang menderita diare, diharapkan untuk tidak terlalu banyak juga mengonsumsi kurma. Bahkan sebaiknya, konsumsi kurma dibatasi atau dihindari dulu sementara waktu sebab diare dapat menjadi lebih serius atau parah walau memang penelitian untuk hal ini masih cukup sedikit.
Konstipasi atau sembelit rupanya dapat terjadi sebagai efek samping dari makan kurma secara berlebihan. Makan kurma berlebih sama dengan mengasup serat berlebih, sehingga hal ini menyebabkan gangguan pencernaan karena jalannya makanan di usus menjadi lebih lambat. Cukupi asupan serat namun hindari konsumsi secara berlebihan agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan.
Kurma yang termasuk dalam buah kering bisa berbahaya bagi kesehatan kulit, sebab buah satu ini juga menjadi pencetus timbulnya ruam kemerahan yang juga menyebabkan gatal-gatal. Kandungan sulfit di dalam buah kurma inilah yang menjadi faktor pemicu ruam hadir pada kulit yang dikarenakan adanya jamur pada buah kering dan kurma juga perlu diwaspadai.
Kita tahu bahwa kurma mengandung fruktosa di mana hal ini bisa menjadi berbahaya bagi orang-orang yang sulit mencerna fruktosa. Intoleransi fruktosa adalah nama dari kondisi ini di mana ketika masuk ke dalam tubuh proses penyerapannya kurang baik sebab proses pemecahan yang seharusnya normal tak dapat dilakukan oleh tubuh.
Perut kembung bergas dan sakit perut biasanya juga dapat terjadi karena dengan sengaja makan kurma padahal memiliki kondisi intoleransi fruktosa. Ketika rasa sakit perut terjadi atau perut tidak nyaman, ini tandanya timbul reaksi gula dengan bakteri alami yang ada di dalam usus.
Bila sebelumnya gangguan pada pencernaan yang diuraikan meliputi sembelit, diare dan perut bergas yang bisa terjadi karena kebanyakan serat maupun intoleransi fruktosa, sebenarnya gangguan pencernaan jangka panjang juga berisiko tinggi terjadi apabila Anda mengonsumsi buah kurma yang dilapisi lilin.
Perlu diketahui bahwa buah kurma dan apel merupakan contoh buah yang kerap dilapisi dengan lilin sehingga penampilannya kelihatan lebih menarik dengan efek mengilap. Dengan efek mengilap, orang akan sepintas mengira bahwa buah tersebut masih segar dan bahkan dianggap bisa terus segar dalam waktu lama. Lilin minyak bumi adalah yang biasanya digunakan atau bisa jadi disemprot kimia sehingga Anda harus lebih bisa membatasi asupan kurma.
Kondisi saat kadar kalium di dalam darah terlalu tinggi maka disebut juga dengan istilah medis hiperkalemia. Seperti kita tahu, kurma pun merupakan sumber makanan yang mengandung kalium tinggi, jadi hindari konsumsi kurma apabila kadar kalium Anda sudah tinggi. Jika tak tahu berapa kadar kalium darah, idealnya adalah diantara 3,2-5,2 mm/liter dan di atas angka 7 itu artinya sudah berbahaya.
Untuk yang memiliki berat badan di bawah ideal, tentu mengonsumsi kurma menjadi keuntungan. Namun bagi yang sudah bermasalah dengan obesitas, sebaiknya konsumsi kurma dibatasi. Ini karena ada kandungan 2,8 kalori pada kurma per gramnya yang kalau dikonsumsi secara berlebih juga berisiko menaikkan berat badan.
Walau belum terbukti betul bahwa kurma mampu meningkatkan risiko serangan penyakit asma, perlu diketahui bahwa sebenarnya alergi dapat terjadi karena konsumsi kurma. Dari alergi, ini bisa merambat hingga terjadinya asma sebab penderita asma sendiri rata-rata memang punya alergi terhadap jamur dan zat-zat di udara di mana jamur itu pun juga terdapat di buah kering.
Perhatikan efek samping kurma dan pastikan Anda tahu seberapa banyak Anda harus mengonsumsinya supaya dapat menghindari efek-efek yang tak mengenakkan tersebut. Apabila sudah telanjur, segera hubungi dokter dan batasi atau hindari konsumsi kurma, apalagi secara berlebihan.