Saat hamil, tentu ada waktunya bagi seorang ibu untuk mengalami rasa pegal yang sangat tidak nyaman karena ukuran dan beban perut pun makin besar. Beban di punggung pun ikut menjadi lebih berat karenanya sehingga tubuh seakan selalu capek dan cepat lelah. Sebagai efeknya, ketidaknyamanan ini akan menimbulkan gangguan fisik dan emosional sang ibu hamil.
Kabar baiknya, para ibu hamil dapat membuat diri sendiri merasa nyaman melalui pijat dan spa supaya suasana hati pun jadi lebih baik. Namun ketika Anda memilih untuk melakukan pijat, pastikan betul bahwa Anda tahu bagian tubuh yang tidak boleh dipijat saat hamil karena berisiko berbahaya bagi sang ibu dan perkembangan janin.
Bagian satu ini sudah sangat jelas kenapa tidak boleh dipijat atau diurut. Daerah perut baik itu atas, bawah, sisi maupun tengah tidak dianjurkan sama sekali untuk memperoleh pijatan. Bagian tersebut dapat memicu kontak langsung dengan janin dan sebagai efek utamanya, kontraksi bisa terjadi.
Dari kontraksi ini ada kemungkinan untuk sang ibu hamil mengalami persalinan prematur sehingga bayi yang belum saatnya lahir bisa lahir duluan sebelum waktunya. Meski pijatan tidak keras sekalipun, pastikan untuk tak memberikan tekanan pada bagian perut dan pilihlah daerah lainnya untuk memperoleh relaksasi.
Bagian lain yang kiranya Anda hindari untuk mendapatkan pijatan adalah pinggul meski kehamilan menjadi penyebab sakit pinggul Anda sehari-hari. Bukankah bagian tersebut juga adalah daerah yang paling tak nyaman karena capek dan terbeban? Sayangnya, seperti halnya bagian perut, pinggul pun dekat dengan keberadaan janin sehingga memberikan pijatan atau tekanan pun otomatis sama dengan berkontak langsung dengan si calon bayi.
Ya, lagi-lagi bahaya kontraksi bisa terjadi pada Anda yang memijat bagian pinggul, apalagi terlalu sering. Efeknya tidaklah seenak sebelum Anda hamil yang mungkin akan membuat tubuh jauh lebih nyaman dan rileks, tapi justru bisa berdampak buruk pada janin yang meningkatkan risiko kelahiran prematur apalagi keguguran jika sering-sering pijat.
Selain perut dan pinggul, bagian pinggang pun adalah pengecualian jika Anda ingin memperoleh pijatan walaupun jadi sering sakit pinggang ketika usia kehamilan makin tua. Kalau biasanya dalam keadaan tidak hamil Anda akan merasa jauh lebih baik dan nyaman saat dipijat pada bagian tersebut, pada masa kehamilan usahakan tidak memijat atau mendapatkan pijatan pada area pinggang yang juga bisa jadi kontak langsung dengan janin serta memicu kontraksi.
Bagian dada pun sama berbahayanya ketika pijatan dilakukan pada area perut. Ada kemungkinan keguguran ketika tekanan diberikan pada area tersebut apabila Anda masih di usia kehamilan yang muda. Sementara itu, bayi lahir prematur pun dapat terjadi sebagai efek dari melakukan pijatan di area dada, pinggang, perut dan pinggul ketika hamil tua. Bahkan ada pula kemungkinan pemijatan di area tubuh yang salah mampu menjadi penyebab bayi meninggal setelah dilahirkan.
Lalu, bagian tubuh mana saja yang boleh mendapatkan pijatan?
Saat hamil, para ibu tak boleh sembarangan memijat area tubuh secapek dan setaknyaman apapun. Apabila Anda tetap tertarik untuk pijat, maka ketahui dulu area tubuh mana saja yang dianggap aman untuk memperoleh tekanan dan relaksasi.
Tips dan Peringatan
Dilansir dari laman situs Kompas Lifestyle, ada beberapa hal yang menjadi peringatan bagi para ibu hamil yang hendak memperoleh pijatan sebagai bagian dari rileksasi. Berikut ini adalah hal-hal penting yang patut menjadi pertimbangan serta harus diperhatikan oleh Anda sebelum memutuskan pijat:
Demikianlah beberapa informasi mengenai bagian tubuh yang tidak boleh dipijat saat hamil demi menghindari bahaya kontraksi dan keguguran. Telah diuraikan pula bagian tubuh mana saja yang aman jika dipijat ditambah peringatan yang harus selalu Anda perhatikan setiap kali hendak pijat; bahkan ada olahraga saja tidak boleh sembarangan karena ada olahraga untuk ibu hamil paling aman.