Hormon kehamilan dan fungsinya diketahui adalah kandungan dalam tubuh seorang wanita yang bekerja untuk mengatur proses kehamilan. Tentu anda telah mengetahui bahwa kehamilan bagi seorang wanita sangatlah penting dan diharapkan. Wanita yang tidak dapat hamil biasanya akan mengalami banyak gangguan mental dan psikologis. Pasalnya, tuntutan dalam masyarakat seringkali membuat wanita yang tidak hamil akan mengalami banyak cibiran. Itulah mengapa siapapun itu wanita pasti setelah menikah ingin dapat hamil dan memiliki anak dari kandungannya sendiri.
Perlu anda ketahui bahwa seorang wanita dapat hamil karena pengaruh dari hormon kehamian dan fungsinya. Hal inilah yang mungkin belum diketahui dalam masyarat. Tahukah masyarakat apa saja hormon yang berperan dalam kehamilan dan apa saja kerjanya? Lalu tahukah masyarakat apa penderita batu empedu bisa hamil walau ada hormon yang dipengaruhi kerjanya?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, maka pada bagian di bawah ini akan dijelaskan beberapa macam hormon kehamilan untuk anda ketahui. Informasi yang akan disampaikan ini dipastikan sangat bermanfaat untuk anda, khususnya para wanita. Jadi anda dapat mengetahui kondisi hormon hormon kehamilan ini dalam tubuh anda dan apakah sudah bekerja sesuai fungsinya. Tidak perlu menunggu lama lagi, marilah kita mempelajari apa saja hormon hormon tersebut.
Jenis Hormon Kehamilan dan Fungsinya pada Ibu Hamil
Seperti disampaikan pada bagian sebelumnya, kehamilan pada seorang wanita sangat dipengaruhi oleh kerja dari hormon hormon kehamilan. Setidaknya ada 6 jenis hormon kehamilan yang perlu anda ketahui apa saja fungsinya. Berikut ini informasi mengenai keenam hormon kehamilan tersebut. Semoga dapat bermanfaat.
Jenis hormon kehamilan yang pertama tentunya adalah hormon yang sudah tidak asing lagi anda dengar. Hormon estrogen ini diketahui memang sangat dibutuhkan oleh seorang wanita karena berfungsi untuk membantu proses produksi ovum di ovarium dan diketahui adalah hormon reproduksi pada manusia. Jika hormon ini tidak bekerja maksimal, maka akan terjadi juga keterlambatan dalam pertumbuhan kelenjar mammae ibu.
Selanjutnya, hormon yang berperan juga dalam kehamilan seorang wanita adalah HCG. Hormon jenis HCG diketahui memiliki fungsi untuk mendukung pertumbuhan plasenta. Jika tidak bekerja sesuai fungsinya, maka pembentukan plasenta untuk menjadi saluran nutrisi dan oksigen ibu ke bayi akan sulit dilakukan.
Hormon kehamilan dan fungsinya berikut juga perlu anda ketahui. Hormon HPL diketahui sangatlah dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinan. Misalnya, hormon ini mempersiapkan ibu hamil dengan membantu proses produksi ASI.
Tahukah anda bahwa ibu hamil biasanya akan mengalami perubahan warna kulit akibat pigmentasi? Hal ini tidak dapat anda pungkiri lagi, bahwa ternyata perubahan warna kulit di bagian puting susu, wajah, dan pusar adalah karena pengaruh hormon MSH. Jadi perubahan warna kulit perlu diketahui tidak ada hubungannya lagi dengan gangguan jantung, seperti misalnya ciri ciri jantung bengkak.
Tahukah anda salah satu hormon reproduksi wanita yang paling banyak dbicarakan setelah estrogen? Hormon tersebut adalah hormon progesteron. Jenis hormon yang satu ini memiliki fungsi dalam membentuk lapisan dinding rahim dan menahan plasenta pada bagian rahim. Tentunya hormon progesteron dan hormon lainnya memiliki fungsi yang spesifik, contohnya juga pada fungsi hormon antidiuretik.
Tahukah anda bahwa dibutuhkan juga hormon relaxin pada ibu hamil? Jenis hormon relaxin ini diketahui dibutuhkan untuk memberikan relaksasi pada sendir panggul anda. Selain itu, bagian leher rahim pun akan menjadi lebih lembut dan rasa pegal di panggul selama hamil pun akan sedikit berkurang. Jadi pastikanlah anda terhindar dari akibat kekurangan dan kelebihan hormon yang satu ini.
Demikianlah tadi informasi lengkap mengenai apa saja jenis hormon kehamilan dan fungsinya pada seorang ibu hamil. Semoga anda dapat menjadi lebih terinformasi dengan informasi yang telah disampaikan sebelumnya. Jangan sampai anda mengalami banyak gangguan selama masa kehamilan, karena gangguan dari keberadaan fungsi hormon hormon kehamilan ini.