“Sebentar, terlalu tanggung untuk meninggalkan pekerjaan”
“Nanti saja, sepertinya toiletnya kotor”
“Jangan sekarang, toiletnya terlalu jauh”
Hmm begitu banyak alasan yang dilontarkan hanya sekedar untuk menahan buang air kecil. Kencing yang ditahan dianggap sepele, padahal bila terlalu sering hal ini akan berbahaya bagi kesehatan lho. Apa saja bahaya menahan kencing yang seringkali diabaikan?
Dikutip dari RedBook, dr. Lauren Streicher berpendapat bahwa normalnya seseorang akan buang air kecil setiap 4 hingga 6 jam sekali. Di dalam sistem urogenital, otot panggul berfungsi untuk mengatur pintu masuk keluarnya air kencing. Jika terlalu sering menahan kencing, maka otot panggul akan mengalami disfungsi. Awalnya, orang yang sering menahan buang air kecil akan merasa sakit di perut bagian bawah.
Rasa sakit tersebut tidak mudah hilang. Tak jarang ketika otot panggul sudah mengalami disfungsi, tubuh mulai kehilangan petunjuk kapan kandung kemih harus dikosongkan. Sehingga seseorang tidak akan bisa menahan kencing lagi walau tekanan hanya berasal fari batuk dan bersin. Istilah awamnya, kelepasan ngompol.
Gangguan interstitial cystitis merupakan kondisi dimana seseorang mengalami nyeri panggul dan mengeluhkan sering buang air kecil (beser) hingga 60 kali dalam sehari. Penyebab dari gangguan ini adalah infeksi bakteri sehingga terjadi peradangan pada dinding kandung kemih. Sejumlah perawatan bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit meski tidak ada obat khusus yang disfungsi.
dr. Chamandeep Bali, dokter naturopathy asal Kanada mengemukakan mengenai bahaya menyimpan air kencing terlalu lama di kandung kemih. Semakin lama kencing tersimpan di kandung kemih, maka semakin besar pula potensi kandung kemih menjadi sarang berkembang biaknya bakteri. Padahal, dengan buang air kecil kita membantu tubuh untuk membuang bakteri sehingga potensi infeksi oleh bakteri juga akan menurun.
Salah satu bahaya terbesar dari menahan kencing adalah terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal adalah gumpalan kecil di dalam ginjal maupun salurannya yang berasal dari mineral seperti natrium dan kalsium yang mengendap. Padahal, urin yang teratur dikeluarkan akan membawa mineral tersebut dalam alirannya sehingga kemungkinan terdapat mineral yang mengendap pun akan semakin kecil.
Manifestasi dari infeksi akibat sering menahan kencing adalah gagal ginjal. Kondisi ini terjadi ketika ginjal gagal memfilter sekret atau limbah dari darah yang seharusnya dibuang melalui urin. Pada pasien gagal ginjal yang parah, kebutuhan akan tindakan hemodialisa menjadi sangat penting. Hemodialisa merupakan prosedur pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat berbahaya dari tubuh melalui alat pengganti ginjal yang rusak.