Tubuh kita dapat menjadi media hantaran listrik. Namun dalam tegangan yang besar dan semakin besar, listrik yang melewati tubuh dapat memberikan dampak yang menyebabkan kerusakann sel hingga jaringan tubuh. Dampak dari tegangan arus listrik terhadap tubuh tidak hanya terbatas pada kerusakan tubuh saja. Hal yang lebih buruk dapat terjadi adalah kematian. Di Amerika sendiri, tiap tahun diperkirakan jumlah kematian akibat sengatan listrik mencapai ratusan. (Baca juga: Efek kesetrum listrik ringan)
Sumber arus listrik bisa berasal dari hantaran petir, instalasi kelistrikan dengan tegangan tinggi serta benda-benda yang tidak sengaja menjadi media hantaran listrik (berhubungan dengan sumber listrik). Arus listrik terbagi dua, arus listrik bolak-balik (AC) dan arus listrik searah (DC). Dikatakan bahwa arus listrik yang paling berbahaya untuk manusia adalah arus bolak-balik. (Baca juga: Bahaya terapi listrik)
Hal yang mempengaruhi sengatan listrik
Jenis arus, besarnya tegangan, ketahanan tubuh serta lamanya sengatan mempengaruhi dampak yang terjadi akibat sengatan listrik. Sangat banyak dampak sengatan listrik yang berujung dengan kematian. Mungkin kita pernah melihat orang meninggal yang disengat listrik, hanya memiliki luka kecil di daerah tubuh yang berhubungan dengan sumber listrik. Namun ternyata, bentuk luar tubuh yang tidak parah bukan berarti organ-organ tubuh di dalam tidak mengalami luka. (Baca juga: Penanganan luka bakar)
Bahaya sengatan listrik
Bahaya dari sengatan listrik dapat terjadi di kulit ataupun di oergan dalam tubuh yang tidak terlihat dari luar.
1. Luka pada kulit (terbakar)
Electric mark, Joule burn dan Extragenous burn adalah jenis luka yang terjadi larena bahaya akibat sengatan listrik tinggi yang mengenai tubuh. Kerusakan yang terjadi terutama pada kulit atau permukaan tubuh yang menjadi tempat masuk dan keluarnya arus listrik. Misalnya seseorang yang memegang sumber listrik, menjadi tempat masuk dari arus listrik pada telapak tangan. Kaki yang bersentuhan dengan tanah, menjadi tempat keluarnya arus listrik. Luka yang terjadi merupakan luka bakar dan umumnya sangat merusak struktur kulit, bahkan kadang membuat kulit sampai berlubang hingga ke jaringan bagian bawah kulit. (Baca juga: Pertolongan pertama pada luka bakar – Pertolongan pertama terkena knalpot – Cara mengobati luka tersiram air panas)
2. Otot kaku dan kejang
Didalam tubuh manusia, aktivitas sel terjadi juga disertai ‘arus listrik’ dalam sel. Perpindahan ion-ion Natrium dan Kalium pada sel menyebabkan terjadinya hantaran listrik kecil. Hal tersebut membuat sistem saraf dapat mengatur gerakan otok untuk berelaksasi dan berkontraksi. (Baca juga: Muka kesemutan)
Masuknya arus listrik besar dari luar tubuh memberikan dampak pada ‘arus listrik’ normal di dalam tubuh akibatnya kerja sel terganggu. Pada otot, efek dari arus listrik yang masuk, menyebabkan terjadinya kontraksi berlebihan. (Baca juga: Penyebab epilepsi pada orang dewasa)
Kontraksi harus diimbangi dengan kebutuhan akan oksigen untuk metabolisme. Sayangnya kontraksi terus-menerus tanpa oksigen menyebabkan otot menjadi kaku hingga menyebabkan kerusakan sel akibat kekurangan oksigen. (Baca juga: Penyebab jari kaki kram)
3. Serangan jantung (Fibrilasi)
Sengatan listrik mempengaruhi kinerja otot jantung. Dampak dari tegangan listrik adalah terjadi perubahan ritme jantung. Penyebab gangguan ritme jantung (Disritmia) yang tidak teratur disebabkan akibat tidak teraturnya perpindahan ion-ion tubuh. Ion natrium (sodium) dan kalium secara berkesinambungan berganti tempat masuk dan keluar sel sehingga terjadi keseimbangan ion. Namun akibat dari sengatan listrik, seluruh ion natrium tertarik kedalam sel dan ion kalium keluar dari dalam sel. Hal ini pula juga mendasari kelainan pasa sistem saraf orang yang tersengat listrik. Dalam waktu yang singkat dapat terjadi gagal fungsi dari bagian jantung hingga akhirnya terjadi fibrilasi ataupun henti jantung. (Baca juga: Gejala serangan Jantung)
4. Sindrom Termal
Sindrom ini merupakan kelainan atau perubahan suhu tubuh yang terjadi diluar suhu tubuh normal. Perubahan suhu tersebut dapat berupa keadaan suhu diatas normal atau dibawah normal. Keadaan suhu tubuh dibawah normal disebut hipotermia dan keadaan suhu tubuh diatas norma disebut hipertermia. Namun ada lagi satu keadaan dimana kondisi tubuh sangat tinggi dan melebihi 40º Celcius. Heatstroke paling sering menyebabkan kematian dan terjadi akibat aktivitas tubuh berlebihan yang meningkatkan suhu tubuh atau suhu sekitar tubuh yang terlampau panas. (Baca juga: Pertolongan pertama kena minyak goreng panas
Pada orang dengan sengatan listrik, terjadi peningkatan dan pembakaran yang berlebihan sehingga terjadi peningkatan suhu. Pada orang dengan sengatan yang lebih besar menyebabkan luka bakar yang parah dan ternyata dapat memberikan perubahan suhu yang berbahaya setelah terbakar. (Baca juga: Suhu tubuh normal Manusia)
Pada orang terbakar, terjadi kerusakan kulit. Fungsi kulit salah satunya adalah mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal. Ketika kulit telah rusak, maka tubuh akan dengan mudah kehilangan suhu dan menyebabkan suhu tubuh rendah. Jika hal ini terus dibiarkan, akan dapat menyebabkan kematian. (Baca juga: Bahaya Hipotermia)
5. Cedera setelah sengatan listrik
Cedera yang terjadi setelah tersengat adalah ketika orang tersengat di tempat yang tidak aman. Ketika terkena sengatan, orang tidak akan mampu mengendalikan tubuhnya. Tidak sedikit orang yang terkena sengatan akan terlempar atau akan terjatuh (bila terjadi di lantai-lantai atas seperti pabrik).
Dampak dari hal tersebut brupa benturan yang diterima tubuh setelahnya. Pada tubuh dapat berupa memar hingga tulang yang patah. Selain itu, benturan dapat terjadi pada kepala yang dapa menyebabkan terjadinya perdarahan otak. Perdarahan otak menyebabkan stroke dan bahkan dapat menyebabkan kematian. (Baca juga: Penyebab Stroke Iskemik dan Hemoragik)
Hal yang perlu kita ingat adalah sengatan listrik yang terjadi umumnya karena kecelakaan yang tidak disengaja. Jadi didalam keadaan apapun, kita harus waspada potensi yang dapat menyebabkan terjadinnya sengatan listrik pada tubuh, mulai benda disekitar kita ataupun orang-orang disekitar kita. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan: