Mungkin bagi beberapa orang, mengobati luka bakar dengan odol alias pasta gigi itu sudah biasa dan bahkan jauh lebih efektif. Namun berbeda dari apa yang dialami oleh wanita yang tak disebutkan identitasinya ini. Kulit tangannya mengalami luka bakar, lalu ia memutuskan untuk memberi odol dengan tujuan mengobati dan berharap lebih cepat sembuh.
Luka bakar di tangan akibat tersiram minyak panas tersebut bukannya membaik tapi justru membengkak. Bengkaknya bukan lagi bengkak biasa karena dilaporkan bahwa tampilannya sudah jadi sulit untuk dikenali. Dokter asal Malaysia bernama Dr Kamarul Arifin pun angkat bicara mengenai kasus ini, yakni mengingatkan supaya orang-orang tidak mudah menggunakan odol, telur, mentega, gamat oil, tepung hingga saus kedelai sebagai obat luka bakar.
Dilansir dari World of Buzz, Dr Kamarul melalui akun Twitter pribadinya mengatakan bahwa bahan-bahan yang dianggap alami dan bahkan juga efektif dalam menangani luka bakar tersebut tidak bisa dikatakan aman. Malah menurutnya, bahan-bahan tersebut buruk kalau digunakan mengobati luka bakar dan mampu meningkatkan risiko infeksi dan peradangan kulit.
Kita sebagai masyarakat awam memang kerap menganggap bahwa luka bakar yang panas serta melepuh akan menjadi lebih tenang ketika dioles dengan odol, minyak, tepung atau bahkan margarin bukan? Padahal, langkah yang sebaiknya dilakukan menurut ahli medis antara lain adalah:
Daripada odol, kenapa tak cari saja merk salep untuk luka bakar di apotek terdekat? Sebenarnya, langkah terbaik adalah memeriksakannya lebih dulu ke dokter. Perhatikan apa saja langkah pertolongan pertama pada luka bakar yang paling benar supaya tidak kemudian malah memperparah luka yang ada.