Featured

Hati-hati, 9 Dampak Buruk Media Sosial Ini Ancam Otak dan Gaya Hidup

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jaman modern tentunya identik tak hanya tentang penggunaan gadget di mana-mana, tapi juga eksis di media sosial yang pemakaiannya begitu masif dan bahkan dampaknya bisa begitu besar pada para penggunanya. Media sosial memang bisa jadi hiburan dan bisa sangat menyenangkan ketika bisa berkomunikasi lagi dengan teman lama yang berujung pada reuni. Hanya saja, hati-hati juga terhadap dampak buruknya yang memengaruhi otak ya.

  1. Memicu Kesedihan dan Suasana Hati yang Buruk

Penggunaan media sosial memang mungkin baik untuk membangun hubungan sosial apalagi bagi yang ingin membangun sebuah usaha. Namun, dampak dari penggunaan media sosial apalagi terlalu sering dan berlebihan juga mampu membuat seseorang jadi kurang bahagia, sering sedih, seperti gejala stres dan depresi.

Hal ini adalah suatu fakta dari hasil studi pada Agustus 2013 oleh Universitas Michigan yang menunjukkan bahwa orang-orang pengguna Facebook yang berkutat dengan media sosial ini sehari penuh ada menerima rasa puas sedikit dan kebahagiaan sesaat. Persepsi isolasi sosial pun muncul sebagai hasil dari studi tersebut.

  1. Kecanduan

Bukan hanya rokok ataupun obat-obatan terlarang, media sosial bisa bikin seseorang kecanduan. Para pengguna media sosial perlu waspada terhadap kecanduan yang bisa berakibat pada suasana hati yang memburuk, kebiasaan lari dari kenyataan, serta mental preokupasi. Hal ini telah dibuktikan melalui hasil studi dari Universitas Nottingham Trent pada Maret 2011.

  1. Menaikkan Selera Makan

Dampak buruk media sosial terhadap otak salah satunya juga berpengaruh pada lebih seringnya rasa lapar muncul sehingga selera makan bertambah. Jika di media sosial kita terlalu sering melihat foto-foto makanan yang bagus dan menggiurkan, sebagai seorang pecandu medsos hal ini cukup berisiko.

  1. Halusinasi Tentang Notifikasi

Para pengguna media sosial yang sudah sampai tahap kecanduan otaknya akan terpengaruh dalam bentuk halusinasi adanya notifikasi pada ponselnya. Seringkali hal ini lebih banyak terjadi pada para mahasiswa di mana mereka percaya kalau ponsel sering bunyi atau bergetar, padahal tidak sama sekali. Hal ini terjadi karena seringnya menengok ponsel untuk melihat ada tidaknya notifikasi.

  1. Sering Begadang

Susah tidur di malam hari yang berakibat pada aktivitas begadang adalah karena otak tidak menjadi lebih rileks saat kita terus terpaku pada layar ponsel bermain media sosial. Hormon pengatur tidur atau melatonin menjadi rendah karena efek cahaya biru dari smartphone dan inilah yang memicu waktu tidur tak lagi berkualitas, cenderung kacau, dan malah picu insomnia.

  1. Kurangnya Interaksi di Dunia Nyata

Setelah jaman media sosial menjadi umum dan wajar, kita tentu bisa merasakan betapa berpengaruhnya hal ini pada kehidupan sosial di dunia nyata; berkurang bukan? Ketimbang bertemu langsung, banyak orang menjadi terlalu nyaman untuk berinteraksi secara online dan hal ini akan jauh lebih parah untuk generasi mendatang menurut Susan Greenfield dari Oxford University.

  1. Frustasi dan Minder

Minder alias rendah diri dan juga rasa frustasi akan lebih mudah terjadi pada orang-orang yang menjadi pengguna media sosial secara sering. Sadar tak sadar, hal ini memicu diri untuk membandingkan kehidupan kita dengan orang lain. Inilah yang memicu diri sendiri berpikir bahwa hidup tak pernah cukup, sering stres, iri hati, frustasi, minder, hingga kesepian.

  1. Kemampuan Berpikir Mandiri Jadi Kacau

Kebanyakan pengguna media sosial tidak menyadari kalau pada hal-hal tertentu selera dan cara pandang bisa saja jadi berubah. Padahal, ini sudah dibuktikan lewat hasil studi dari HP Labs di mana ini juga tanda bahwa banyak orang lebih memilih hal-hal yang tengah populer di media sosial dan bahkan menjadi setuju dengan itu.

  1. Pengendalian Diri Rendah

Media sosial juga berpengaruh pada otak penggunanya dalam hal pengendalian diri yang turun dan cenderung rendah. Ini terbukti dari hasil sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa orang-orang pengguna media sosial rentan lebih boros, menghabiskan uang banyak yang artinya pengeluaran jor-joran karena tergiur membeli dan memiliki barang-barang mewah dan menarik yang mereka lihat di media sosial.

Ternyata, cukup mengerikan ya efek dari penggunaan media sosial pada otak? Media sosial memang menarik dan dapat menjadi sebuah keuntungan bagi banyak orang yang ingin kembali berinteraksi dengan teman lama atau membuka usaha mandiri. Hanya saja agar media sosial tak berdampak buruk bagi otak dan gaya hidup, pastikan bahwa penggunaannya dilakukan secara bijak dan cerdas ya.