Penyakit kanker usus telah merenggut nyawa dari salah satu anggota keluarga besar TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) George Toisutta selaku mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). George Toisutta dikabarkan meninggal pagi hari pada Rabu (12/6/2019) dan mengembuskan nafas terakhir di usianya yang ke-66 tahun.
George Toisutta pun diketahui pada tahun 1976-lah menjadi lulusan Akmil, lanjut kemudian pada 2007 hingga 2009 ia menjabat Pangkostrad dan lonjakan karirnya terjadi tepat setelahnya, yakni tahun 2009 sampai 2011 sebagai KSAD pada masa kepemimpinan SBY sebagai presiden waktu itu. Dilaporkan bahwa kanker ususlah dibalik tutup usianya beliau, kenali lebih jauh seperti apa penyakit ini.
Kanker usus sendiri merupakan sebuah tumor yang sudah bersifat ganas yang ada pada usus besar namun penyebab pasti dari timbulnya kanker ini sendiri belum pasti. Hanya saja, sejumlah faktor risiko kanker usus besar yang paling umum diketahui antara lain adalah:
Sayangnya, kanker usus tak mudah terdeteksi apalagi secara dini. Pada stadium awal, gejalanya saja samar-samar dan bahkan tak ada ataupun tak terasa. Namun bagi Anda yang mengalami beberapa keluhan seperti berikut, meski tampak ringan dan sepele segera periksakan saja ke dokter.
Ketika kemudian gejala berlanjut menjadi BAB sering tak tuntas, tubuh sering merasa cepat lelah, serta berat badan bahkan turun cukup signifikan, ini adalah gejala pada stadium lanjutan. Jika sudah terlalu parah, ada pula kasus di mana penderitanya sampai sesak nafas, penglihatan mengabur, sakit kuning, tungkai dan lengan membengkak, dan juga sering sakit kepala.
Sebagai langkah perawatan yang tepat bagi penderita kanker usus, operasi adalah langkah terbaik, namun kembali lagi juga kepada tingkat penyebaran dan keparahan kanker. Tujuan operasi ini adalah sebagai pengangkat jaringan kanker di usus besar, atau juga bisa pengangkat kelenjar getah bening (hanya pada kasus ketika kanker sudah menjalar dan menggerogoti kelenjar tersebut).
Selain operasi, tindakan pengobatan berupa radioterapi untuk membasmi sel-sel kanker melalui pemanfaatkan sinar radiasi juga kiranya diperlukan. Kemoterapi sebagai pembunuh sel kanker melalui beberapa jenis obat juga pasien perlu tempuh. Terapi obat lainnya kemungkinan juga dokter akan anjurkan tergantung dari kondisi penderita, ditambah juga dengan pola hidup yang lebih baik seperti mengasup serat cukup, olahraga lebih rutin, tidak merokok, menjaga berat badan di angka ideal, serta tidak minum alkohol.