Pada Desember 2021 lalu, Otoritas Kesehatan Prancis setuju dengan penggunaan Evusheld, antibodi buatan Astrazeneca untuk melawan Covid-19.
Dengan demikian, Evusheld sejauh ini adalah alternatif terbaik dari vaksinasi Covid-19.
Seperti halnya vaksinasi yang tidak serta-merta membuat seseorang sama sekali tak bisa terinfeksi, Evusheld pun bertujuan hanya menurunkan risiko penularan dan melindungi tubuh secara ekstra.
Artinya, masih ada kemungkinan untuk orang yang sudah menerima Evusheld tetap tertular Covid-19, namun risikonya sangat kecil untuk menjadi parah.
Di Prancis, hanya orang dewasa yang boleh menggunakan Evusheld, sedangkan di Amerika Serikat Evusheld dapat diperoleh anak-anak usia di atas 12 tahun dan orang dewasa.
Selain Prancis dan Amerika Serikat, AstraZeneca bahkan telah mengirimkan Evusheld ke Singapura pada Desember 2021 lalu.
Namun, belum diketahui apakah BPOM Indonesia telah menyetujui Evusheld sebagai salah satu “senjata” selain vaksin untuk melawan Covid-19 di tanah air.
Evusheld terbuat dari apa?
Evusheld adalah antibodi yang dibuat dari kombinasi 2 antibodi monoklonal yang pemberiannya dilakukan 2 kali suntikan.
Jika program vaksin yang kini tengah digencarkan pada dasarnya untuk mencegah serangan infeksi Covid-19 dengan memberikannya kepada orang-orang yang dalam kondisi sehat, berbeda dari Evusheld.
Jika vaksin Covid-19 tidak diperbolehkan bagi orang-orang yang sedang menderita Covid-19, Evusheld justru tergolong sebagai bentuk perawatan bagi yang memiliki imun rendah namun belum sampai terkena infeksi.
Apa saja syarat memperoleh Evusheld di luar negeri?
FDA (Food and Drug Administration) telah memberikan persyaratan untuk menerima Evusheld, yakni :
2 kali suntikan Evusheld yang dimaksud sebelumnya adalah 1 dosis yang diklaim mampu melindungi tubuh sampai jangka waktu 6 bulan.
Apa saja efek samping Evusheld?
Menurut FDA, efek samping Evusheld tergolong ringan meskipun tak menutup kemungkinan ada efek yang lebih serius.
Selain itu, Evusheld pun diketahui berkaitan dengan risiko obesitas, diabetes serta gangguan kardiovaskular di mana kondisi-kondisi ini bersifat sangat jarang.
Kesimpulan :
Perlu diingat sekali lagi, sekalipun belum digencarkan di Indonesia, masyarakat harus tahu bahwa Evusheld bukan obat maupun vaksin untuk Covid-19.
Evusheld diciptakan oleh AstraZeneca dengan tujuan membantu orang-orang yang tak bisa menerima vaksin.
Oleh sebab itu, FDA tetap menganjurkan bagi masyarakat yang bisa divaksin maka sebaiknya tetap memperoleh vaksin.
1. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211212073345-134-732929/prancis-setujui-penggunaan-terapi-antibodi-untuk-pasien-covid
2. https://www.celebrities.id/read/astrazeneca-kirimkan-obat-antibodi-evusheld-ke-singapura-akhir-tahun-Xuq277
3. https://www.idntimes.com/health/medical/alfonsus-adi-putra-2/evusheld-harapan-melawan-covid-19-selain-vaksin/5