Para remaja yang masih dalam masa pertumbuhan tapi penuh dengan kekhawatiran dan rasa tidak percaya diri karena berat badan yang mudah naik mungkin akan menimbulkan keinginan untuk berdiet. Hanya saja, masalahnya banyak orang yang menyarankan agar para remaja tak sebaiknya untuk melakukan diet; jadi, apakah diet menghambat pertumbuhan tinggi badan?
Benarkah diet bisa jadi penghambat pertumbuhan tinggi badan anak dan remaja?
Para remaja sangat mudah dibuat galau karena tubuh yang mudah naik dan turun berat badannya. Selain menurunkan rasa percaya diri, tubuh yang kegemukan pada remaja hanya akan meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis seperti jenis-jenis penyakit jantung, kadar gula darah tinggi atau diabetes, serta tekanan darah tinggi.
Lalu, apakah kalau alasannya berhubungan dengan kesehatan, diet pada remaja tetap mampu menghambat pertumbuhan tinggi badan mereka? Selama diet yang diterapkan adalah diet yang sehat dengan asupan nutrisi cukup, maka tak ada yang perlu dikhawatirkan karena efek bagi tubuh akan tetap baik dan kegemukan bisa teratasi secara efektif.
Diet sehat tak akan berpengaruh buruk bagi tinggi badan seorang remaja yang mengalami obesitas. Namun sebaliknya, diet ketat dan tak seimbang adalah hal yang perlu dihindari karena mampu menjadi penghambat perkembangan tubuh sekaligus juga mampu menurunkan kualitas kesehatannya. Diet yang salah mampu menjadikan pertumbuhan anak remaja bahkan bisa berhenti.
Gizi yang tak maksimal di dalam tubuh akan menjadikan proses pertumbuhan tubuh seseorang, khususnya anak-anak dan remaja menjadi terhambat. Jika diet yang dilakukan berupa tinggi vitamin dan mineral, protein rendah lemak dan karbohidrat kompleks tinggi serat, maka dipastikan diet ini akan memberikan hasil terbaik bagi berat badan anak tanpa menghambat tinggi badan yang sedang tumbuh.
Faktor yang Berpengaruh pada Tinggi Badan
Diet yang tak tepat, tak sehat dan tak seimbang mampu menghambat pertumbuhan tinggi badan anak maupun remaja, namun terhambatnya tinggi badan sendiri belum tentu selalu disebabkan oleh diet yang salah. Beberapa faktor inilah yang diketahui mampu berdampak pada tinggi badan yang sedang mengalami pertumbuhan.
Banyak anak dan remaja dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin bukan? Hal ini karena olahraga mampu membantu pertumbuhan tinggi badan seseorang, seperti misalnya melakukan olahraga bulutangkis, basket, lompat tali atau skipping, renang, jogging, dan olahraga lainnya yang melibatkan pergerakan tubuh, khususnya kaki agar tulang memanjang.
Walaupun tak melakukan diet, ada kalanya seseorang mengalami ketidakseimbangan nutrisi sehingga da nutrisi tertentu yang asupannya kurang. Gizi yang didapat tubuh selama masih kanak-kanak hingga remaja yang kurang mampu menghentikan proses tumbuh kembang si anak sehingga akhirnya saat sudah memasuki usia dewasa tinggi badan tergolong rendah.
HMGA2 adalah nama dari gen yang diketahui mampu berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan seseorang. Jadi, tak selalu tinggi badan yang terhambat atau berhenti disebabkan oleh kurang aktivitas fisik maupun defisiensi nutrisi tertentu sebab faktor genetik pun turut berperan cukup besar, khususnya dari kedua orang tua.
Apakah diet menghambat pertumbuhan tinggi badan? Sebenarnya, penghambat pertumbuhan tinggi badan cukup beragam dan pada umumnya, faktor genetiklah yang berperan paling besar dalam menentukan seseorang tinggi atau tidak. Hanya saja, diet yang terlalu ekstrem dan ketat bagi remaja yang sedang tumbuh kembang mampu menjadi penghambat tinggi badannya, maka pilihlah diet yang sehat dan tepat mulai sekarang.