Beberapa orang pernah mengalami yang namanya batuk atau tertawa terpingkal-pingkal yang kemudian berujung ngompol, entah itu banyak atau sedikit. Rupanya Ashanty, istri Anang Hermansyah ini pun mengaku kalau dirinya mengalami kondisi sering mengompol yang kita kenal dengan istilah medis inkontinensia urine.
Bukan hanya orang-orang yang sudah lanjut usia saja lho yang bisa mengalami kondisi tak mengenakkan seperti ini, hal ini dapat terjadi pada orang yang lebih muda juga. Inkontinensia urine sendiri adalah kondisi ketika kemampuan dalam mengendalikan kandung kemih berkurang dan meski hal ini wajar, tetap saja penderitanya dapat merasa malu.
Keluarnya urine tanpa disengaja ini sebenarnya menurut hasil studi pada jurnal Female Pelvic Medicine & Reconstructive Surgery adalah hal wajar. Wanita dengan persentase 10,3 persen yang usianya 19-30 tahun justru diketahui punya risiko tinggi mengalami kondisi ini. Lalu, apa faktor penyebab atau pemicu dari kondisi mengompol pada wanita dewasa?
Kebiasaan buang air kecil kita dapat dipengaruhi oleh faktor asupan sehari-hari. Pola makan dengan asupan seperti kafein, minuman soda atau karbonasi, lalu juga makanan dengan kandungan asam sitrus mampu meningkatkan frekuensi buang air kecil karena adanya sifat diuretik di beberapa jenis makanan maupun minuman.
Faktor berat badan mampu menjadi peningkat risiko seseorang mudah terkena inkontinensia urine atau kondisi mengompol. Saat berat badan kita berlebih, otomatis di kandung kemih tekanannya meningkat dan mampu mengakibatkan sering ngompol yang biasanya keluar sedikit. Otot dasar panggul juga dapat lebih lemah karena perut meregang akibat berat badan yang berlebihan dan berefek pada kondisi tak mampunya kandung kemih dikontrol.
Kebocoran urine dapat dialami oleh seseorang yang disebabkan oleh kapasitas kandung kemih yang rendah. Kontraksi tak akan terjadi hingga kita siap berkemih walau di sana sudah terisi penuh, namun jika bocor, itu artinya kapasitasnya tak terlalu banyak dan hal ini sebaiknya dikonsultasikan saja dengan dokter atau mulailah cari cara melakukan senam kegel yang benar.
Kebocoran urine dapat terjadi saat otot dasar pelvis atau panggul melemah karena ketika kondisi kandung kemih normal, biasanya saluran uretra kan menutup yang mencegah urine untuk keluar sampai kita memang siap buang air kecil. Pada wanita yang bersalin normal beberapa kali, ini bisa jadi pemicu melemahnya otot pelvis sehingga senam kegel bisa dilakukan sebagai cara memperkuat otot kembali.
Peningkatan berat badan karena hamil belum lagi disebabkan oleh perubahan hormon mampu memicu wanita mengompol. Tak hanya masa kehamilan, usai proses persalinan pun otot pengontrol kandung kemih bisa lemah atau bahkan rusak yang kemudian dihubungkan erat dengan kondisi inkontinensia urine.
Beberapa masalah saraf seperti penyakit stroke, multiple sclerosis, tumor otak, dan juga parkinson mampu berpengaruh pada saraf pengendali kandung kemih sehingga risiko terkena inkontinensia urine meningkat. Para pasien dengan beberapa penyakit ini juga rata-rata mengeluhkan sering mengompol.
Usai memasuki masa menopause, biasanya produksi esterogen di dalam tubuh akan mengalami penurunan sehingga kadar hormon ini begitu rendah. Hal ini juga turut berpengaruh pada kemampuan mengontrol kandung kemih secara cukup besar.
Selain senam kegel, beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan adalah latihan menahan buang air kecil supaya otot dasar panggul kembali kuat. Beberapa langkah dalam mengobati inkontinensia urine lainnya adalah suntik botox tepat ke dalam otot kandung kemih, obat penghambat alfa, pemasangan cincin pesarium hingga operasi apabila memang kondisi sudah sangat parah.