Kesehatan Tubuh

Waspadai 4 Bahaya Terlalu Serius dan Jarang Tertawa Bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Serius itu memang penting, apalagi menyangkut suatu pekerjaan agar selesai dengan cepat dan benar. Namun memiliki sifat dan sikap yang terlalu serius di luar pekerjaan dan hal-hal penting, sebenarnya cukup membahayakan kesehatan fisik dan mental. Setiap orang memerlukan sikap santai juga yang bisa disesuaikan bergantian dengan sikap serius tergantung situasi/kondisi.

Tertawa seringkali dibutuhkan dalam menghadapi hidup yang bahkan kadang kala tak sesuai dengan harapan kita. Ini karena tertawa adalah faktor pemicu hormon serotonin dan endorfin yang dikenal sebagai hormon bahagia. Kenali deh beberapa bahaya terlalu serius dan jarang tertawa bagi kesehatan sebagai berikut agar hidup bisa dimulai lebih santai.

1. Peradangan

Menurut hasil penelitian para ahli dari Ohio University dilansir dari laman Detik Health, orang-orang yang terlampau serius memiliki risiko terkena radang atau inflamasi 20 persen lebih tinggi. Peradangan atau inflamasi bisa menyerang bagian tubuh manapun lho lalu berpotensi memicu kanker, namun umumnya peradangan pada otot hingga sendi.

2. Kadar Hormon Kortisol/Hormon Stres Meningkat

Kalau orang yang banyak tersenyum dan tertawa bisa menghasilkan kadar hormon bahagia lebih banyak, orang yang terlampau serius dan tegang bisa-bisa kadar hormon stresnya lebih tinggi di mana hal ini menjadi pemicu perubahan detak jantung dan memengaruhi kesehatan jantung. Peningkatan stres juga berpengaruh pada kenaikan tekanan darah menurut Dr Peggy Zoccola, pemimpin penelitian Ohio University.

3. Kecemasan

Terlalu serius juga mampu berdampak pada kesehatan mental di mana rasa cemas lebih mudah hadir. Kecemasan yang tak segera diatasi dapat berlanjut menjadi kecemasan berlebih atau gangguan kecemasan sehingga diri kita lebih jarang mengalami rasa bahagia. Ini karena kita jadi lebih berfokus pada hal-hal kecil yang tidak benar daripada yang positif.

4. Penarikan Diri

Terlalu serius menjadikan kita jadi lebih mudah tersinggung saat sedang bersosialisasi dengan orang lain. Ketika bereaksi terlalu negatif, diri kita menjadi lebih mudah marah dan tidak nyaman saat harus berinteraksi dengan orang lain, bahkan orang-orang dekat sekalipun. Hal ini kemudian mampu memicu rasa ingin menarik diri dari kehidupan sosial bahkan dapat berisiko mengabaikan keluarga dan teman.

Jika tak ingin bahaya terlalu serius ini kita alami, mungkin kita mulai butuh liburan dan memperbanyak humor. Meningkatkan fleksibilitas terhadap apapun yang bahkan tak sesuai harapan, berpikiran lebih terbuka dan menertawakan hal-hal yang nampaknya bodoh justru baik bagi kesehatan mental dan fisik. Karena dengan banyak senyum dan tertawa, sebenarnya kita juga sedang menekan stres.