Tubuh kita terdiri dari cairan yang berperan penting untuk menngatur suhu tubuh, melarutkan mineral, dan nutrisi lainnya sehingga dapat diserap oleh tubuh, serta berfungsi untuk mengedarkan nutrisi dan oksigen ke sel tubuh. Setiap orang memiliki kebutuhan cairan sesuai dengan usia, jenis kelamin, aktivitas, kondisi cuaca, kesehatan serta adanya penyakit. Hal itu berkaitan dengan pola konsumsi makanan yang mengandung magnesium tinggi .
Lantas cairan seperti apa yang dibutuhkan untuk tubuh? Menurut para ahli bahwa sebagian besar cairan dalam tubuh manusia itu terdiri dari air dan ion. Ion atau biasa disebut elektrolit merupakan cairan yang mengandung garam dan mineral yang ada di tubuh manusia. Lantas, bagaimana ketika tubuh mengalami kekurangan elektrolit? Nah, artikel berikut akan membahas tentang 2 bahaya kekurangan elelktrolit, ternyata seperti ini bahaya akibat kurang minum air putih.
Hipovolemia merupakan kondisi tubuh yang kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES). Kondisi ini berbeda dengan dehidrasi. Hipovolemia terjadi ketika manusia kehilangan cairan dan elektrolit eksraseluler yang sangat besar. Kondisi ini akan diawali dengan hilangnya cairan intravaskuler. Oleh karena itu cairan ekstraseluler berpindah ke intraveluler yang menyebabkan cairan ekstraveluler berkurang.
Penyebab kondisi hipovolemia ini dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor, diantaranya adalah kurang mengkonsumsi cairan yang sangat diperlukan tubuh sehingga mengganggu aktivitas, pendaharan baik saat operasi maupun pendaharan pada kecelakaan sengaja ataupun tidak sengaja, dan diare yang jelas sangat menguras cairan dalam tubuh manusia. Adapun gejala dari Hipovolemia adalah pusing, lemah, letih, acorexia, mual, muntah, kekacauan mental, cepat haus, konstipasi, oliguria.
Dehidrasi adalah suatu kondisi dimana volume cairan yang keluar dari tubuh sangat besar dibandingkan jumlah natrium yang keluar. Saat seseorang mengalami dehidrasi maka kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan kognitif serta mental seseorang. Dan wajib anda ketahui bahwa pengaruh yang timbul dari dehidrasi ini berbeda antara laki-laki dengan perempuan, efek dipengaruhi juga oleh tingkat dehidrasi.
Laki-laki akan mengalami dehidrasi pada level 1,5 % maka efeknya adalah pada kemampuan kognitif yang berkurang. Antara lain adalah menurunnya tingkat kemampuan visual, tingkat memori, cepat lelah, lambat, timbul kecemasan, perasaan tertekan. Sementara pada wanita yang mengalami dehidrasi pada level 1,3 % dapat berpengaruh pada kemampuan kognitifnya, seperti penurunan kemampuan visual, gangguan pada suasana hati, kebingungan, cemas, kurang bersemangat, cepat lelah, tertekan dan lain-lain.
Dehidrasi dapat menimpa siapa saja tak mengenal usia dan jenis kelamin. Baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua dapat terkena dehidrasi. Adapun gejala atau tanda-tanda yang menunjukkan seseorang terkena dehidrasi wajib anda ketahui agar segera anda tangani dengan memberikan asupan cairan ke tubuh anda. Adapun tanda-tanda tersebut adalah merasa kehausan yang sangat, pusing ketika beraktivitas, menurunnya kapasitas urine, perubahana warna pada urine yang berubah menjadi gelap, kulit tampak kering, sembelit, mudah mengantuk, cepat lelah, kurang aktif terutama pada bayi, ketika sedang menangis kuantitas air mata sangat sedikit terutama pada bayi, ubun-ubun menyusut juga terjadi pada bayi, setelah beberapa jam popok tampak terlihat kering.
Oleh karenanya, disarankan anda agar tetap menjaga kebutuhan cairan yang diperlukan oleh tubuh agar aktivitas anda tidak terganggu, wajib anda tahu cara meningkatkan elektrolit tubuh. Timbulnya masalah konsentrasi yang terganggu disebabkan oleh kekurangan elektrolit, tentunya ini akan membuat tidak nyaman. Bahkan, ketika anda sedang menghadap atasan ataupun bertemu dengan klien anda, tentu ini akan mengurangasi ekspetasi mereka kepada anda. Konsumsi air mineral yang cukup rutin setiap hari.