Khususnya bagi pria yang beragama Islam, tentu tahu betul jika seorang laki-laki haruslah disunat. Hal ini bukan tanpa alasan, namun ternyata ada banyak alasan yang melatarbelakanginya seperti alasan kesehatan. Hingga sekarang sunat masih menjadi salah satu topik hangat yang banyak diperbicangkan. Ada yang menganggap sunat merupakan hal yang wajib dilakukan namun ada pula dari beberapa yag tidak melakukannya. Lantas apakah dampak dari seorang pria yang tidak melakukan sunat? berikut ini bahaya pria tidak disunat yang harus diwaspadai :
Pria yang tidak disunat bisa mengalami peradangan kepala penis akibat kebersihan yang buruk. Hal ini karenakan sulitnya membersihkan smegma akibat fimosis. Selain itu, penggunaan sabun yang tidak tepat dapat menyebabkan terjadinya iritasi sehingga peradangan yang terjadi akan semakin parah. Pada negara maju seperti halnya Amerika Serikat, kini sunat telah banyak dianjurkan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih serta untuk menghindari terjadinya kanker serviks. Penis yang disunat ternyata akan menghasilkan smegma yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan mereka yang tidak sunat. Penis yang telah disunat dapat menghasilkan smegma yang lebih sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada sehingga penis lebih mudah dijaga faktor kebersihannya.
Baca : Jenis penyakit kelamin – Virus herpes
Alasan utama dari sunat lainnya adalah dipandang dari sisi seksual. Mereka yang tidak melakukan sunat bisa mengalami ejakulasi dini atau gangguan akibat kulup yang terlalu panjang. Kulup penis yang ukurannya terlalu panjang dapat mempengaruhi pengalaman seksual akibat tidak adanya stimulus yang tepat selama melakukan hubungan intim. Mereka yang mengalami ejakulasi dini dapat menjadikan sunat sebagai salah satu solusinya.
Pada sebuah studi yang dilakukan di negara Denmark, banyak laporan mengenai istri yang merasa tidak puas dengan kehidupan seksual mereka dengan suami yang tidak bersunat. Meski begitu hingga saat ini masih belum bisa dipastikan menganai bagaimana sunat bisa mempengaruhi kenikmatan hubungan seksual bagi seorang wanita.
Baca : Cara meningkatkan kualitas sperma – Cara meningkatkan stamina – Makanan penambah sperma
Pria yang tidak disunat maka kelembaban yang ada akan terperangkap pada penis serta bagian kulupnya. Hal ini dapat meningkatkan perkembangbiakan kuman serta bakteri yang ada. Bukan hanya itu, namun pria yang tidak disunat rentan akan jamur serta infeksi pada saluran kencing. Bahayanya lagi pria yang tidak disunat lebih rentan terkena penyakit menular seperti HPV dan HIV – AIDS. Melakukan hubungan seks dengan pria yang tidak disunat terkait dengan faktor kebersihannya. Mereka yang tidak disunat akan kesulitan dalam menjaga penis mereka untuk tetap bersih.
Baca : Cara mengetahui terkena HIV/AIDS – Pantangan penderita HIV AIDS – Perbedaan penyakit AIDS dan HIV – Bahaya HIV AIDS – Penyebab AIDS
Seorang laki-laki yang tidak disunat dapat mengalami fimosis taitu penyempitan kulup yang tidak bisa ditarik melalui kepala penis. Berikut ini adalah hal tentang fimosis :
Tidak hanya fimosis, namun pria yang tidak disunat ternyata juga beresiko mengalami parafimosis. Parafimosis adalah keadaan dimana kulup dapat ditarik namun tidak bisa dikembalikan pada posisi semula. Kondisi ini dapat terjadi akibat peradangan atau penyempitan pada bagian kulup. Di dunia medis, dokter mungkin bisa mengembalikan kulup untuk kembali menutupi glans namun ketika masalah yang sama terjadi terus dan berulang, maka sunat menjadi pilihan yang harus dilakukan.
Banyak sekali fakta tentang sunat yang belum diketahui masyarakat luas sehingga masih banyak anak laki-laki yang belum disunat dengan alasan tidak akan berdampak apapun terhadap kesehatan anak. Bahkan ada yang bilang sunat dan tidak disunat tetap sama saja mereka akan tetap menjadi seorang laki-laki. Anggapan-anggapan tersebut dipicu karena sedikit atau minimnya pengetahuan mereka tentang sunat dan manfaatnya. Berikut ini adalah fakta tentang sunat yang harus diketahui :
Sunat merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan oleh kaum laki-laki sebelum mereka mengalami masa pubertas. Ketentuan sunat dapat dikemukan pada ajaran agama Islam, Yahudi serta sebagian dari mereka yang beragama Kristen.
Sunat memiliki banyak sekali manfaat bukan hanya untuk masalah kesehatan melainkan juga masalah memberi kepuasan pada sang istri. Justru akan berbahaya bagi anda yang memilih tidak sunat. Tidak hanya masalah kebersihan, namun tidak sunat juga membawa dampak buruk akibat mudah terinfeksi penyakit menular seksual seperti kutil kelamin, sifilis dan penyakit menular lainnya.
Sunat merupakan tindakan yang cukup sederhana yaitu dengan mengambil sebagian dari penutup kulit yang terdapat pada kepala penis. Hal ini dilakukan untuk membuat kepala penis menjadi lebih terbuka. Banyak anak yang merasa ketakutan akan disunat, namun seiring dengan perkembangan zaman,dokter telah banyak melakukan inovasi yang membuat sunat menjadi lebih tidak sakit dengan menggunakan alat-alat yang lebih modern.
Baca : Cara menjaga organ kesehatan reproduksi
Itulah bahaya pria yang tidak disunat menurut kesehatan oleh sebab itu bagi ibu yang memiliki anak pria sebaiknya melakukan sunat dini bagi anaknya. Sunat sebaiknya dilakukan umur 5 tahun sampai dengan 12 tahun. Usia tersebut merupakan usia yang ideal untuk melakukan sunat. Semakin tua usia anak, maka kondisi kulup akan semakin lengket.