Kabut asap yang terjadi beberapa bulan ini akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Riau telah menyebabkan berbagai masalah pada masyarakat di sekitarnya, terutama masalah kesehatan pernapasan. Lebih dari seratus ribu orang dinyatakan terkena penyakit ISPA akibat menghirup asap yang terus menyelimuti Kalimantan, Riau dan daerah di sekitarnya. ISPA sendiri merupakan infeksi pada saluran pernapasan akibat partikel asing masuk saat menghirup udara.
Beberapa gejala yang muncul saat seseorang terserang ISPA yaitu batuk dan bersin, pilek, hidung tersumbat, dada terasa nyeri, mengalami sesak napas, demam, nyeri otot hingga sakit kepala. Jika terjadi pada bayi dan anak-anak, gejala bahkan dapat terlihat lebih parah, seperti enggan untuk bermain atau beraktivitas, rewel, muntah-muntah, kesulitan bernapas dan mengalami bengek saat menarik napas. Kondisi ini tentu tidak dapat dibiarkan karena dapat menimbulkan komplikasi jika terlambat ditangani.
Cara Menangani Penyakit ISPA karena Kabut Asap
Sebenarnya penyakit ISPA dapat sembuh sendiri jika kita dapat menjaga daya tahan tubuh dengan baik. Namun, beberapa tindakan berikut ini bisa dilakukan agar gejala ISPA dapat segera hilang.
Akan lebih baik jika kita dapat menghindari dampak dari kabut asap tersebut sebelum penyakit ISPA menyerang. Cara mencegah sesak napas akibat kabut asap dapat dilakukan dengan tindakan seperti:
Penanganan ISPA akibat kabut asap seperti yang telah dijelaskan di atas perlu dilakukan sesegera mungkin, sebelum gejala yang muncul bertambah parah. Jika sudah parah dan terlambat diobati, kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pernapasan yang lebih serius, terutama pada paru-paru. Karena itu, menghindari kabut asap sekaligus selalu menjaga kesehatan akan membantu mencegah serangan ISPA.