Pernahkah Anda merasa bahwa otak makin lemah atau mungkin orang lain menyebut Anda ‘lemot’ (lemah otak)? Otak manusia pada dasarnya memiliki kapasitas tertentu di mana semakin bertambah usia biasanya penurunan kemampuan kognitif pun terjadi. Tak hanya bagi para lansia, para remaja dan dewasa muda pun berpotensi mengalami lemah otak, maka kenalilah penyebab lemah otak.
Waktu istirahat atau tidur kita di malam hari idealnya adalah 8-9 jam dan ketika kita mengalami susah tidur di malam hari, otomatis waktu tidur pun menjadi kurang. Waktu tidur malam adalah waktu yang paling tepat bagi otak untuk membersihkan segala zat yang kiranya mengancam memori jangka panjang.
Jadi sudah bisa ditebak bukan? Karena kurang tidur atau tidur kurang nyenyak di malam hari, kemampuan otak dalam mengaktifkan sistem pembersih pun akhirnya menurun dan bahkan terhambat. Perlu untuk membiasakan tidur 8 jam dalam sehari sebagai cara mengatasi otak lambat berpikir.
Apakah Anda setiap hari harus mengemudi jarak jauh? Menyetir kendaraan 2 jam setiap harinya atau bahkan lebih dari itu rupanya adalah kebiasaan yang bisa menyebabkan lemah otak. Berkendara sendiri lebih dari 2 jam dan rutin dilakukan harian mampu menjadi faktor penurun tingkat kecerdasan sehingga Anda coba segera atasi hal ini.
Ada beberapa orang yang meyakini bahwa multitasking justru adalah cara paling baik untuk melatih otak supaya tetap aktif sehingga tak menjadi lemah atau lambat. Namun karena setiap orang memiliki kondisi otak yang berbeda-beda, maka ada kemungkinan cara multitasking tak terlalu memberi dampak baik dan malah menjadi penyebab otak makin lemah.
Menurut hasil penelitian Institute of Psychiatry di tahun 2005 dari University of London, multitasking justru membahayakan tingkat IQ. Ini karena sebagian orang justru setiap berpindah fokus dapat menurunkan daya kognisi. Jadi, apabila Anda bukan tipe orang yang bisa dengan mudah ber-multitasking, carilah cara mengaktifkan otak lainnya.
Sebuah hasil studi pemeriksaan pada sekitar 6000 orang di tahun 2012 lalu pada jurnal Neurology menunjukkan bahwa pola makan yang tak sehat dan menyebabkan obesitas rupanya berpengaruh pada penurunan dan pelemahan otak. Risiko jauh lebih tinggi 22 persen untuk mengalami penurunan fungsi kognitif ketika seseorang mengalami obesitas tanpa upaya menurunkan berat badan.
Walau kini ketergantungan terhadap televisi mulai berkurang karena keberadaan ponsel pintar dan juga laptop, tak menutup kemungkinan bahwa sebagian orang masih terbiasa menonton TV. Perlu diketahui bahwa menonton TV setiap harinya lebih dari 3 jam dalam jangka panjang akan menurunkan kemampuan kognitif, jadi mulailah batasi dan jadwalkan untuk tak terlalu banyak menonton TV.
Selain ketergantungan pada TV, di zaman modern ini dengan kepemilikan gadget berupa ponsel pintar dan kemampuan dalam mengakses internet lebih mudah, hampir setiap orang akan mengandalkan mesin pencari online semacam Google untuk mendapatkan informasi.
Bahkan informasi sekecil apapun biasanya didapat dari mesin pencari tersebut. Memang hal ini mempermudah hidup kita dan membuat segalanya instan, namun efek buruknya dapat mengenai fungsi otak dan daya ingat kita. Ketika ketergantungan tersebut semakin intens, tak menutup kemungkinan daya ingat dan otak seseorang makin lemah.
Menurut suatu hasil studi di Chicago dari the Rush University Medican Center terhadap 100 orang lebih yang usianya lebih dari 80 tahun menunjukkan bahwa ada penurunan fungsi kognitif karena kurangnya interaksi sosial dalam hidup mereka. Perasaan kesendirian ini bisa terjadi walaupun memiliki banyak teman sekalipun dan sebagai efeknya mampu menyebabkan proses radang pada otak dan stres.
Memiliki kebiasaan mendengarkan musik melalui headphone atau earphone pada umumnya disertai dengan suara keras. Meski seru dan asyik mendengarkan lagu favorit dalam volume keras, rupanya paparan suara keras pada telinga terlalu sering mampu mengganggu fungsi kognisi seseorang. Jadi, mulailah membiasakan untuk menurunkan volume agar tidak berpengaruh buruk bagi telinga maupun otak.
Konsumsi alkohol berlebihan tak hanya bisa berdampak pada kerusakan liver. Kesehatan sistem saraf otak pun dapat terganggu karena kadar alkohol yang terlalu tinggi di dalam tubuh. Hal ini pun berpengaruh pada turunnya fungsi dan daya ingat otak, jadi mulailah batasi konsumsinya atau bahkan hindari sama sekali.
Ada beberapa orang memiliki kebiasaan menutupi kepalanya dengan bantal saat sedang tidur, apakah Anda juga? Hati-hati, kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi otak sebab lama-kelamaan kerusakan otak dapat terjadi, baik itu karena ditutup oleh bantal atau tangan Anda.
Ini karena setiap tidur akan ada proses pelepasan karbondioksida, jadi saat menutupinya justru otak malah akan tercemar karena diri kita menghirup kembali karbondioksida tersebut. Hentikan kebiasaan menutupi kepala supaya otak bisa tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari kerusakan.
Kebiasaan buruk dan tak sehat lainnya adalah merokok di mana salah satu penyakit akibat merokok adalah alzheimer atau penyakit pikun. Otak dapat makin lemah karena terbiasa merokok secara berlebihan setiap hari. Ketahui cara mencegah alzheimer agar juga dapat mencegah penyakit kronis lainnya di mana salah satunya adalah dengan menghentikan kebiasaan ini segera.
Makan makanan dari hasil dibakar di atas arang ternyata bukan hanya berisiko kanker. Perkembangan sel-sel pada otak pun dapat terhambat karenanya sehingga bisa melemahkan otak dan membuat Anda cenderung lebih sulit berkonsentrasi. Efek buruk karbon hasil pembakaran makanan ini dapat diatasi dengan mengonsumsi timun sesudah mengonsumsi makanan hasil bakaran.
Ada dampak buruk dibalik penggunaan botol air mineral plastik yang dilakukan secara berulang. Botol air mineral hanya boleh dan paling aman ketika digunakan maksimal 2 kali saja. Ada kandungan zat karsinogen yang mampu meningkatkan risiko kanker sekaligus merusak fungsi otak. Jadi, hindarilah penggunaan botol plastik air mineral berkali-kali apalagi terlalu lama.
Itulah berbagai penyebab lemah otak yang wajib diwaspadai mulai dari sekarang, terutama bagi Anda yang memang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang sudah disebutkan di atas. Mulailah mengubah kebiasaan dan pola hidup menjadi lebih baik supaya otak tetap sehat dan aktif.