Alzheimer merupakan penyakit yang diidentikkan dengan orang yang berusia tua. Gejala alzheimer merupakan sejenis sindrom yang terjadi karena adanya apoptosis pada sel-sel otak dalam kurun waktu yang relatif bersamaan, akibatnya otak tampak mengecil dan mengerut. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan bertahap. Biasanya ditandai dengan melemahnya daya ingat, kemampuan persepsi yang menurun, kesulitan dalam melakukan penalaran, hingga kesulitan memproses bahasa.
Berikut ini adalah berbagai gejala yang biasanya muncul pada pengidap alzheimer.
1. Penurunan Daya Ingat
Penderita alzheimer biasanya ditandai dengan menurunnya daya ingat si penderita. Penurunan daya ingat tersebut akan semakin parah hingga ingatannya akan menghilang. Berbagai hal yang menandai penurunan daya ingat itu seperti:
baca juga: makanan penambah daya ingat
2.Kesulitan Menemukan Kata-kata
Penderita alzheimer pada tahapan tertentu akan mengalami kesulitan mengungkapkan kata-kata. Secara konsep mereka mengetahui apa yang ingin mereka katakan tetapi mereka lupa kata apa yang harus mereka ucapkan. Pada akhirnya, kesulitan yang dialami penderita alzheimer ini akan mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan menulis akan berkurang bahkan dilupakan oleh penderita alzheimer.
baca juga: penyebab bicara gagap
3. Akan Mengalami Masalah dalam Memikirkan Masalah Abstrak
Hal-hal yang bersifat abstrak seperti berpikir tentang angka adalah berupa kesulitan yang dialami penderita alzheimer. Penderita akan mengalami kebingungan bahkan kepala mereka akan merasa sakit bila dipaksa memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak.
4. Kesulitan Melakukan Tugas yang Biasa
Penderita alzheimer lambat laun akan mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai kegiatan yang biasanya ia lakukan. Kebiasaan-kebiasaan seperti memasak dan mencuci baju akan terlupakan oleh mereka. Bahkan, dalam taraf yang sudah parah, penderita alzheimer akan melupakan hal-hal yang sifatnya mendasar seperti makan, minum, mandi, dan sebagainya.
5. Gejala Disorientasi
Disorientasi yang dialami oleh penderita alzheimer biasanya terjadi ketika mereka melupakan tanggal. Mereka juga akan merasa terasing dan hilang di lingkungan sosial yang sebenarnya merupakan lingkungan mereka sendiri.
6. Hilangnya Kemampuan untuk Menilai
Penderita alzheimer akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Setiap hal yang dilakukan oleh seseorang harus dilakukan atas dasar berbagai pertimbangan dan penilaian sehingga diperoleh sebuah keputusan. Sayangnya, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh penderita alzheimer. Penderita alzheimer akan mengalami kesulitan dalam beraktifitas, terutama melakukan kegiatan yang mengahruskan untuk pengambilan keputusan, pertimbangan, dan penilaian.
7. Mengalami Perubahan Kepribadian
Perubahan kepribadian merupakan hal paling terlihat dari penderita alzheimer. Berbagai perubahan tersebut ditandai dengan:
Alzheimer merupakan penyakit yang identik dengan usia seseorang. Istilah alzheimer ini oleh orang-orang awam sering disebut dengan kata “pikun”. Maka tidak heran jika makin tua usia seseorang kemungkinan akan lebih rentan terkena alzheimer. Lalu apa saja penyebab timbulnya alzheimer?
1. Usia
Kebanyakan kasus menunjukkan bahwa alzheimer sangat rentan diderita oleg orang-orang yang berusia di atas 65 tahun. Sebanyak 16% kasus menunjukkan bahwa penderita alzheimer diidap oleh orang-orang yang telah berusia di atas 80 tahun. Namun, bagi Anda yang berusia di bawah 65 tahun juga harus tetap waspada. Sebanyak 5% kasus menunjukkan bahwa pengidap alzheimer berusia di bawah 65 tahun.
2. Adanya Plak
Alzheimer juga dapat disebabkan oleh gumpalan protein yang disebut beta-amyloid. Gumpalan protein tersebut menghambat komunikasi antara sel-sel di dalam otak. Otak akan mengalami gangguan hingga mengalami kehilangan ingatan pada berbagai hal.
baca juga: penyebab karang gigi
3. Cedera di Bagian Kepala
Bagi sebagian orang yang pernah mengalami cedera di bagian kepala, apalagi jika cedera itu parah maka kemungkinan terjadi alzheimer akan semakin besar. Cedera parah di bagian kepala beresiko besar menimbulkan kerusakan pada struktur otak sehingga alzheimer kemungkinan besar akan timbul.
4. Faktor Keturunan
Meskipun belum banyak penelitian yang membuktikan bahwa alzheimer merupakan penyakit turunan, namun jika orang tua memiliki riwayat alzheimer, maka anaknya juga akan beresiko mengidap alzheimer.
baca juga: diabetes penyakit keturunan
5. Gangguan Kognitif Ringan
Bagi orang-orang yang mengalami gangguan kognitif ringan akan lebih rentan terkena alzheimer. Pada orang-orang yang memiliki gangguan ingatan ringan atau gangguan kognitif ringan bisa saja mengalami alzheimer karena kehilangan ingatannya akan bertambah parah seiring dengan pertambahan usia.
6. Jenis Kelamin
Alzheimer lebih rentan terjadi pada usia yang semakin menua (di atas 65 tahun). Wanita akan lebih rentan terkena alzheimer karena wanita memiliki usia yang relstif lebih lama dibandingkan laki-laki. Hal tersebut sebenarnya masih berkaitan dengan faktor usia. Jika saja usia laki-laki kebanyakan lebih lama dibandingkan wanita maka laki-laki akan memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena alzheimer.
7. Gaya Hidup yang Buruk
Gaya hidup yang tidak baik tidak hanya beresiko pada menurunnya tingkat kesehatan seseorang. Gaya hidup yang buruk juga membuat rentan terkena alzheimer. Hal tersebut tentu berkaitan dengan berbagai asupan yang masuk ke dalam tubuh. Makin baik asupan yang masuk ke dalam tubuh, kemampuan otak juga makin baik sehingga alzheimer dapat dihindari.
baca juga: kebiasaan buruk yang mengaggu kesehatan pribadi
Meski alzheimer lebih rentang diidap oleh orang-orang dengan usia di atas 65 tahun, namun ada baiknya jika sejak dini Anda melakukan pencegahan sehingga tetap sehat di usia tua.
1. Asupan Makanan Tinggi Antioksidan
Antioksidan dapat menjaga kondisi otak tetap sehat sehingga mencegah munculnya alzheimer. Antioksidan dapat diperole dari berbagai buah dan sayur.
baca juga: makanan yang mengandung antioksidan
2. Mengontrol Konsumsi Lemak
Konsumsi lemak secara berlebih dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung, stroke, dan juga alzheimer. Meski lemak dibutuhkan oleh tubuh sebagai cadangan energi, namun konsumsi yang berlebihan tetap tidak disarankan. Lemak yang berlebih dalam tubuh dapat membuat kinerja sel-sel otak menjadi tidak efisien.
baca juga: makanan yang mengandung lemak jenuh
3. Olah Raga Secara Rutin
Lakukanlah olah raga setidaknya 20 menit per hari. Olah raga merupakan tindakan anti-inflamasi sehingga kerusakan otak dapat dicegah. Olah raga juga kaya manfaat, salah satunya untuk mencegah gangguan gejala jantung koroner.
4. Mengasah Kemampuan Otak
Pada usia 30-40 tahun otak akan mengalami penyusutan sehingga daya ingat akan semakin menurun. Untuk mempertahankan kesehatan dan juga ketajaman otak dalam berpikir usahakan rutinlah belajar di usia-usia rentan terseut. Perbanyaklah membaca agar wawasan bertambah dan daya ingat tetap terjaga.
baca juga: cara menjaga kecerdasan otak
5. Mengurangi Asupan Gula
Mengapa gula dapat menyebabkan alzheimer? Konsumsi gula berlebih dapat menyebabkan resistensi terhadap kinerja hormon insulin. Akibatnya, otak akan mengalami gangguan sehingga resiko alzheimer juga makin tinggi.
baca juga: bahaya konsumsi gula berlebihan
6. Memasak Sendiri
Dengan metode ini, orang-orang dapat dipastikan mengetahui asupan gizi apa saja yang ada dalam makanan mereka. Selain itu, dengan memasak sendiri, orang-orang juga dapat memastikan makanan yang mereka konsumsi higenis dan sehat. Dengan metode tersebut kesehatan otak dan tubuh juga lebih terjaga.
baca juga: 21 dampak makanan cepat saji bagi kesehatan
7. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Gigi
Mulut merupakan awal munculnya berbagai penyakit karena mulut merupakan tahap paling awal dalam proses pencernaan. Untuk menjaga kesehatan gigi, bisa dimulai dengan menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Gigi yang kotor dan mengandung banyak bakteri akan membuat resiko infeksi bakteri ke otak lebih besar. Infeksi bakteri ke otak dapat menyebabkan menurunnya daya ingat seseorang. Karena itu, sangat penting untuk merawat gigi agar infeksi dapat dihindari.
baca juga: bahaya membiarkan gigi berlubang