Beberapa waktu lalu, muncul pemberitaan tentang seorang ibu yang tega mengubur anaknya yang masih berusia 5 bulan hidup-hidup. Siapapun yang menyaksikan berita tersebut pasti akan terkejut, marah dan sedih karena perbuatan sang ibu yang begitu sadis. Namun, sebelum menghujat sang ibu, perlu kita tinjau, apa penyebab utama yang mendorong ibu melakukan hal tersebut?
Setelah diselidiki, ternyata sang ibu terkena baby blues syndrome yang dapat mengganggu kesehatan jiwanya. Lalu apa saja gejala yang dapat dirasakan penderita sindrom tersebut?
Gejala yang paling umum dirasakan penderita baby blues syndrome adalah sangat mudah marah dan tersinggung bahkan untuk hal-hal kecil. Hal ini dikarenakan setelah melahirkan, sang ibu menjadi tidak punya waktu sendiri, juga rutinitas mengasuh bayi membuatnya jenuh hingga berdampak pada emosinya.
2. Lebih Cepat Lelah
Saat sang bayi telah dilahirkan, maka ibu akan sangat sibuk hingga kekurangan waktu istirahat. Hal ini terutama terjadi di malam hari, setelah seharian beraktivitas dengan segudang pekerjaan rumah, di malam hari ibu masih harus begadang untuk menyusui bayinya. Hal ini membuat ibu menjadi sangat lelah dan daya tahan tubuh menurun.
3. Tidak Percaya Diri
Ibu yang mengalami sindrom baby blues biasanya sangat mudah minder, terutama untuk hal penampilan. Setelah melahirkan, tentu tubuh ibu tidak lagi langsing seperti dulu dan hal ini dapat membuat ibu menjadi khawatir berlebihan terhadap pandangan orang lain mengenai penampilannya. Rasa tidak percaya diri ini akan membuat ibu banyak mengurung diri di rumah dan enggan menemui orang lain.
4. Menangis Tanpa Sebab
Ibu yang mudah sekali menangis setelah melahirkan umumnya dikarenakan perasaan bersalahnya karena belum bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Terkadang perasaan belum siap menjadi ibu juga bisa menjadi pemicunya. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga dekat sangat dibutuhkan agar ibu siap menjalani tugasnya sebagai seorang ibu.
5. Mengabaikan Anaknya
Dalam kondisi yang parah, ibu yang mengalami sindrom ini dapat mengabaikan anaknya dalam waktu yang lama. Bahkan saat anak menangis karena lapar pun sang ibu tetap tidak ingin menyentuh anaknya. Jika dibiarkan tentu akan berdampak serius pada kesehatan anak, termasuk perkembangan psikisnya. Dampak negatif yang dialami anak akibat depresi ibu dapat menimbulkan trauma yang mendalam bagi anak.
Gejala baby blues syndrome di atas yang sangat mirip dengan ciri-ciri depresi berat sebaiknya dikenali dengan baik. Jangan pernah anggap sepele jika seorang ibu terlihat sedih berkepanjangan atau menunjukkan perilaku yang tidak seperti biasanya. Jika terlambat, gangguan kejiwaan ini tidak hanya berdampak pada diri ibu namun juga pada buah hatinya. Karena itu, keluarga harus selalu memberikan dukungan dan bantuan dalam mengurus bayi agar ibu dapat memiliki waktu untuk beristirahat dan menenangkan diri.