Trombosit tinggi juga dikenal dengan sebutan trombositosis dan ini merupakan sebuah gangguan di mana ada terlalu banyak platelet atau trombosit yang diproduksi di dalam tubuh. Trombosit sendiri memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah dan ketika trombosit berlebihan, inilah yang dinamakan dengan trombositosis reaktif. Ada sejumlah gejala yang bakal dialami oleh penderita dengan trombosit tinggi:
Gejala-gejala yang muncul tersebut memang dapat terbilang umum dan tak selalu menjadi pertanda bahwa trombosit meningkat di dalam tubuh. Karena tidak adanya gejala khusus oleh trombositosis ini, maka kondisi trombosit yang berlebihan di dalam tubuh tak akan disadari oleh penderitanya. Maka dari itu, penting untuk mengunjungi dokter untuk melakukan tes darah secara rutin sehingga kita dapat mengetahui jumlah trombosit apakah berada pada angka normal atau tidak. Jumlah trombosit tinggi atau tidaknya bakal ditunjukkan oleh hasil tes darah di mana kemudian dokter bakal mencari tahu penyebab dibalik trombositosis tersebut.
Ada berbagai penyebab serta faktor risiko yang mampu memicu produksi tinggi akan trombosit di dalam tubuh seseorang. Di bawah ini bisa dilihat penyebab trombosit tinggi yang secara umum cukup sering terjadi.
(Baca juga: bahaya kekurangan trombosit)
Kondisi penyakit ini adalah jenis anemia yang menyebabkan tubuh mampu melakukan penghancuran terhadap sel-sel darah merah secara cepat. Bahkan proses penghancurannya lebih cepat ketimbang proses produksi sel darah merah itu sendiri. Penyakit ini tentu ada kaitannya dengan sejumlah kondisi penyakit darah lainnya. Anemia hemolitik pun ada hubungannya dengan gangguan autoimun.
Karena mengalami anemia, tentu ini berawal dari kurangnya asupan mineral zat besi di dalam tubuh sehingga menyebabkan sel-sel darah merah tidaklah banyak. Trombositosis ini lebih berpotensi juga menyerang seseorang dengan kadar zat besi rendah di dalam tubuhnya. Maka penting juga untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi setiap harinya pada takaran yang tepat.
(Baca juga: penyebab trombosit turun)
Seseorang yang baru saja menjalani operasi juga dapat mengalami trombositosis. Risiko produksi trombosit tinggi pada seseorang yang telah menempuh prosedur pembedahan justru lebih besar daripada mereka yang tidak melakukan pengobatan dengan jalur operasi.
Produksi trombosit dapat meningkat secara berlebih ketika tubuh mengalami inflamasi atau peradangan. Trombositosis ini terjadi justru sebagai akibat dari rheumatoid arthritis, gangguan jaringan ikat, penyakit celiac, atau inflamasi/radang usus. Maka ketika terjadi peradangan di dalam tubuh, ada baiknya segera ke dokter untuk mencegah gejalanya supaya tidak berlanjut menjadi trombositosis.
(Baca juga: cara meningkatkan trombosit darah)
Seperti kita ketahui, sumsum tulang belakang merupakan sebuah jaringan spons yang terdapat di dalam tulang di mana sel darah putih dan merah atau trombosit ditumbuhkan oleh sel induk yang terkandung di sana. Pembuluh darah adalah jalan bagi trombosit dan akan secara bersama-sama menciptakan gumpalan sehingga pembekuan darah dapat terjadi ketika terjadi perdarahan.
Perlu diketahui pula bahwa normalnya jumlah trombosit yang diproduksi adalah antara 150 ribu sampai dengan 450 ribu per mikroliter darah. Ketika gangguan sumsum tulang terjadi, ini kemudian memicu trombositemia esensial dan membuat produksi megakariosit atau sel-sel pembentuk trombosit menjadi berlebihan. Jumlahnya pun bakal lebih banyak ketimbang normalnya dan akhirnya di dalam darah terdapat terlalu banyak trombosit.
Seseorang yang mengalami serangan jantung ternyata juga malah menjadi faktor risiko bagi trombositosis atau kelebihan trombosit. Produksi trombosit dapat terjadi peningkatan dengan peluang yang lebih tinggi pada penderita serangan jantung.
(Baca juga: akibat trombosit turun)
Kondisi satu ini diketahui merupakan sebuah penyakit yang mengancam jiwa dan berakibat kematian di mana hanya bagian organ pankreas saja yang diserang. Baik itu pankreatitis akut maupun kronis, keduanya sangat berbahaya dan dapat menjadikan potensi trombositosis lebih besar pada penderitanya.
Trauma dan syok dikarenakan pernah mengalami cedera berat atau parah juga rupanya berkemungkinan besar menjadi penyebab trombosit tinggi. Masalah trauma ini sebaiknya memang dikonsultasikan kepada ahlinya, seperti misalnya psikiater agar kesehatan mental terjaga dengan baik. Ingat bahwa kesehatan mental dapat memengaruhi juga kesehatan fisik dan organ tubuh dalam kita.
(Baca juga: efek kelebihan trombosit)
Limpa yang diangkat atau dioperasi menandakan bahwa telah hilangnya fungsi limpa di dalam tubuh seseorang tidaklah membuat seseorang tersebut lantas kehilangan nyawanya. Karena limpa tidak termasuk dalam golongan organ vital, maka kebanyakan orang berpendapat pengangkatan limpa tak memberikan efek apapun. Namun rupanya setelah diteliti, trombosit yang tinggi, tidak bekerjanya sejumlah jenis vaksin, kemudian jumlah sel darah putih yang bertambah disebabkan setelah proses pengangkatan limpa.
Mungkin agak mengejutkan karena latihan fisik semacam olahraga yang seharusnya membuat sehat, mengapa malah dapat menimbulkan trombositosis. Memang olahraga yang cukup berat pada beberapa orang justru malah menjadi pemicu produksi trombosit lebih di dalam tubuh. Itulah mengapa aktivitas fisik yang lebih dianjurkan adalah yang pada tahap menengah dan dapat dilakukan selama setengah jam minimalnya setiap hari. Contoh olahraga tingkat menengah antara lain adalah berenang, bersepeda maupun jalan santai.
(Baca juga: cara meningkatkan trombosit penderita dbd)
Ketika seseorang mengalami cedera dan perdarahan pada tingkat parah terjadi, maka inilah yang menyebabkan seseorang kehilangan banyak darah. Justru dengan banyaknya darah yang keluar, malah menjadikan produksi trombosit naik sehingga lebih tinggi dari jumlah yang diproduksi secara normal.
Seseorang dengan tingkat sensitivitas tinggi terhadap beberapa hal atau benda, reaksi alergi adalah yang bakal dikeluarkan. Namun rupanya reaksi alergi ini juga mampu memperbesar potensi penderita alergi mengalami trombosit tinggi di dalam tubuh.
Mungkin banyak orang tak akan menyangka bahwa kerusakan ginjal mampu meningkatkan potensi produksi trombosit tinggi. Seseorang dengan riwayat kesehatan gangguan ginjal atau gagal ginjal kronis bakal berkemungkinan besar mengidap trombositosis
(Baca juga: dampak kekurangan dan kelebihan eritrosit)
Penyakit kanker yang mematikan pun mampu menjadi faktor pemicu dalam membuka potensi terkena trombositosis lebih besar. Untuk mencegah gejala trombositosis, maka selama menderita kanker pun, Anda perlu terus melakukan tes darah secara rutin untuk memastikan kenormalan kadar trombosit.
(Baca juga: penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah)
Faktor Pemicu Trombosit Tinggi Lainnya
Selain dari 14 faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa kondisi lainnya yang turut mendukung membuka peluang seseorang memiliki trombosit tinggi. Faktor-faktor lainnya ini juga perlu menjadi kewaspadaan.
(Baca juga: akibat kelebihan albumin)
Demikianlah daftar penyebab trombosit tinggi yang kiranya dapat membantu Anda dalam mewaspadai trombositosis. Untuk menjaga kesehatan dan kadar normal trombosit, selalu perhatikan asupan makanan serta mempertahankan berat tubuh ideal. Berhenti dari kebiasaan merokok juga bakal sangat menolong dalam mencegah trombositosis.