Hematologi adalah kata yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yakni haima; arti haima di sini adalah darah. Jadi, hematologi dikenal sebagai sebuah cabang ilmu kesehatan di mana yang dipelajari khususnya adalah tentang darah, penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah dan juga organ-organ pembentuk darah. Namun ada pula yang menyatakan bahwa hematologi merupakan sebuah cabang ilmu kedokteran yang mengkhususkan pada penyakit dalam.
Pada hematologi, segala gangguan darah, diagnosa, pengobatan, hingga cara mencegah penyakit yang menyerang darah adalah hal-hal utama untuk dipelajari. Dalam hal ini, hematologi mempelajari juga protein darah, sel darah, pembuluh darah, trombosit, serta hemoglobin. Limpa dan juga sumsum tulang yang merupakan organ penghasil darah juga termasuk.
Perlu diketahui bahwa dokter spesialis hematologi adalah dokter yang sudah ahli dan merupakan spesialis darah sesudah melakukan pelatihan pada bidang hematologi selama 2-3 tahun setelah menempuh dan menyelesaikan pendidikan kedokteran. Barulah setelah pendidikan kedokteran, magang dan residensi adalah 2 hal yang diikuti untuk lebih mendalami bidang ini.
Secara umum, hematologi dibagi menjadi 3 bagian kecil yang berdasarkan pada grup dan jenis sel darah yang dipelajari. 3 bagian tersebut antara lain adalah sel darah putih, sel darah merah, serta plasma darah yang akan dibahas di bawah ini.
(baca juga: penyebab kelebihan sel darah putih – gejala darah kotor – mimisan gejala penyakit apa)
Sel satu ini adalah pembentuk komponen darah dan fungsi utamanya adalah sebagai pelawan segala macam penyakit infeksi. Ini karena sel darah putih masih menjadi bagian dari sistem daya tahan tubuh. Sel darah putih memiliki inti dan tidaklah berwarna sebenarnya di mana punya kemampuan juga untuk menembus dinding kapiler. Sebaiknya Anda pun mengetahui apa saja bahaya akibat leukosit tinggi.
Leukosit adalah tipe sel darah yang bekerja sendiri alias independen sehingga tidaklah berasosiasi dengan jaringan maupun organ tertentu. Itulah mengapa sel darah putih dianggap seperti organisme sel tunggal yang mampu bergerak bebas dan bahkan mampu melakukan interaksi serta memperoleh partikel asing, serpihan seluler, atau mikroorganisme yang menyusup. Leukosit sendiri juga diketahui tak memiliki kemampuan bereproduksi atau membelah diri.
Jenis Sel Darah Putih
Sejumlah jenis sel darah putih diketahui memiliki sebutan granulosit dan ini meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil. Sementara itu, ada 2 jenis lainnya yang diketahui tanpa granula dan ada pada sitoplasma, yakni monosit dan limfosit.
Sekilas info, Sel B pada darah tak sekadar bertugas membentuk antibodi yang bisa menjadi pengikat patogen. Sesudah serangan terjadi, biasanya sejumlah sel B bakal mempertahankan kemampuannya dalam memroduksi antibodi yang berperan menjadi layanan sistem memori.
(Baca juga: bahaya kelebihan sel darah putih)
Fungsi Sel Darah Putih
Dalam hematologi, setelah menyimak tipe-tipe dari sel-sel darah putih, tentunya penting juga untuk mengetahui peran dan fungsi sel darah ini di dalam tubuh kita. Di dalam tubuh setiap manusia, sel darah putih atau leukosit memegang fungsi penting, seperti pada ulasan singkat berikut ini:
Ciri-ciri Sel Darah Putih
Selain menilik fungsinya, ada baiknya juga untuk mengenal ciri-ciri dari sel darah putih di dalam tubuh manusia. Berikut adalah sejumlah ciri umum pada leukosit.
(baca juga: akibat kelebihan eritrosit)
Dibandingkan sel darah putih, sel darah merah jelas adalah jenis sel darah yang paling banyak di dalam tubuh manusia. Hemoglobin dan eritrosit, apakah bedanya? Hemoglobin dianggap sebagai bagian dalam eritrosi, yakni sebuah biomolekul yang bisa menjadi pengikat oksigen. Oksigen yang diambil hemoglobin adalah dari insang dan paru-paru.
Lalu, oksigen tersebut akan dilepaskan sewaktu eritrosit berjalan melalui pembuluh darah. Zat besi merupakan sebuah unsur pembuat warna merah pada eritrosit yang memang asalnya juga dari warna hemoglobin. Berbeda dari sel darah putih, pada sel darah merah tak ada nukleus.
Sel darah merah yang ada di dalam tubuh manusia terbuat di sumsum tulang belakang yang kemudian lanjut membentuk kepingan bikonkaf. Eritrosit sendiri rupanya berasal dari kata erythros di mana ini adalah kosakata bahasa Yunani dengan makna sel atau selubung.
Fungsi Sel Darah Merah
Seperti halnya sel darah putih, tentu sel darah merah pun sangat berguna bagi tubuh. Di bawah ini adalah serangkaian fungsi sel darah merah pada tubuh manusia.
Ciri-ciri Sel Darah Merah
Setelah mengenali ciri-ciri dari sel darah putih, penting juga untuk memahami ciri-ciri dari sel darah merah atau eritrosit. Berikut ini adalah struktur dari eritrosit yang bisa diketahui:
(baca juga: efek kelebihan trombosit)
Selain dari sel darah putih dan sel darah merah, ada pula plasma darah yang masih termasuk di dalam komponen darah. Plasma darah berjumlah 55 persen dari jumlah atau volume darah pada tubuh manusia dan volume plasma darah sendiri terdiri dari 10 persen kombinasi antara faktor koagulasi, hormon, glukosa, larutan protein, ion mineral serta karbondioksida, sedangkan 90 persennya adalah air.
Pada proses ekstresi, plasma darah adalah medium dan biasanya plasma darah mampu dipisahkan di dalam sebuah tuba yang isinya darah segar dan sudah ditambahkan dengan antikoagulan. Kemudian dilanjutkan dengan proses pemutaran sentrifugal hingga sel darah merah akhirnya sampai atau jatuh ke dasar tuba.
Ketika sel darah merah sudah jatuh, maka sel darah putih pun bakal ada di atasnya dan dari sinilah terbentuk lapisan buffy coat dan plasma darah pun berada tepat di atas lapisan sel darah merah dan sel darah putih tersebut. Kepadatan yang diketahui adalah kurang lebih 1025 kg/m3.
Kandungan Plasma Darah
Selain dari definisinya, penting juga untuk mengetahui apa saja kiranya kandungan dari plasma darah. Berikut ini merupakan kandungan yang diketahui terdapat pada plasma darah dalam tubuh manusia.
(Baca juga: akibat kelebihan albumin)
Apa Itu Serum Darah?
Plasma tanpa sel, fibrinogen dan juga koagulasi lain adalah yang kita sebut dengan serum darah. Dalam proses pembekuan darah, fibrinogen menempati 4 persen alokasi protein pada plasma darah. Peran dari protein plasma ini adalah sebagai antibodi di mana juga diketahui adalah molekul asing yang mampu mendukung terbentuknya antibodi.
Pembentukan antibodi ini asalnya adalah dari globulin yang terkandung pada sel-sel plasma. Dalam mempertahankan tubuh dari serangan berbagai penyakit, antibodi bekerja sangat keras, terutama dengan cara menyerang penyebab penyakit secara langsung. Cara-cara di bawah ini kerap dipakai oleh antibodi dalam melemahkan penyebab penyakit.
Fungsi Plasma Darah
Sama seperti sel darah putih dan sel darah merah, tentunya plasma darah pun memiliki fungsi di dalam tubuh setiap manusia. Berikut ini adalah fungsi dan peran penting dari plasma darah di dalam tubuh:
(baca juga: penyebab batuk berdarah)
Pada sirkulasi darah, kita tahu ada cairan dan sel darah yang disebut juga dengan plasma seperti yang sudah dibahas sedikit sebelumnya. Tujuan dari pemeriksaan hematologi ini pada dasarnya adalah tes untuk mendeteksi kelainan dari kualitas maupun kuantitas sel darah merah, trombosit dan sel darah putih.
Tak hanya itu, pemeriksaan hematologi juga memiliki tujuan untuk menguji ada tidaknya perubahan yang terjadi di bagian plasma sebagai pendukung pembekuan darah. Pemeriksaan hematologi juga dinamakan dengan pemeriksaan sel darah dan hal ini bakal meliputi tes kadar hematokrit, eritrosit, jumlah trombosit dan leukosit, serta nilai eritrosit rerata.
Pemeriksaan hematologi juga berguna bagi orang-orang yang belum mengetahui golongan darahnya sehingga untuk penetapannya, dilakukanlah tes pemeriksaan ini. Hitung eosinofil, hitung retikulosit, aktivitas resistensi osmotik eritrosit atau daya tahan osmotik eritrosit, pemeriksaan sel lupus eritematosis, dan penetapan fraksi Hb di dalam eritrosit melalui tes dan analisa Hb adalah hal-hal yang dilakukan pada pemeriksaan hematologi.
Masih ada lagi, pemeriksaan hitung jenis leukosit pun masuk di dalam kegiatan pemeriksaan hematologi ini. Hal ini juga disertai penilaian morfologi sel darah yang hanya bisa diperoleh ketika gambaran darah tepi diperiksa. Pemeriksaan gambaran darah tepi tersebut berfungsi menilai ada tidaknya bentuk eritrosit yang mengalami kelainan, berikut juga bentuk trombosit dan leukosit yang bisa menyebabkan kelainan secara hematologis.
Tata laksana dari pemeriksaan hematologi biasanya secara manual dan itulah yang menjadi alasan mengapa prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sayangnya, karena pemeriksaan ini dilakukan secara manual, otomatis tak hanya lama tapi juga tak begitu tepat dan teliti sehingga hasilnya terkadang justru dianggap kurang baik. Namun kabar baiknya, belakangan berkat perkembangan teknologi yang ada pada bidang laboratorium, penghitungan jumlah sel darah dapat dilaksanakan melalui metode otomatis. Metode otomatis ini memiliki istilah blood cell counter.
Cukup banyak yang bertanya tentang apakah pemeriksaan Hb atau hemoglobin saja termasuk cukup dalam proses pendeteksian adanya potensi perdarahan, infeksi, sistemik dan kelainan hematologi pada tubuh seseorang. Jawabannya adalah tidak cukup karena memang pemeriksaan Hb sendiri hanya dilakukan dengan tujuan penentuan konsentrasi hemoglobin yang ada pada komponen darah.
Kalau Anda mengira bahwa pemeriksaan tunggal salah satunya adalah pemeriksaan Hb, maka salah. Untuk pendeteksian kelainan dan tingkat kelainan di mana ada kaitannya erat dengan darah beserta komponen darah, maka pemeriksaan hematologilah yang diperlukan. Ini karena penggunaan pemeriksaan Hb bukanlah sebagai pemeriksaan tunggal, termasuk dalam pemeriksaan kondisi infeksi, gejala anemia dan penyakit lainnya.
Lalu, apakah pemeriksaan hematologi lengkap itu? Pemeriksaan hematologi lengkap adalah yang dibutuhkan seorang pasien dengan keluhan gejala yang ada hubungannya dengan darah. Pada pemeriksaan hematologi yang lengkap, pelaksanaannya akan sangat mendukung diagnosa penyakit, yakni dengan menilai dan menghitung jenis leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit secara bersama-sama.
(baca juga: sayuran penambah darah – gejala darah kental – penyebab darah kental)
Kesimpulannya, tentu pemeriksaan hematologi adalah hal yang penting untuk dilakukan ketika memang dibutuhkan. Demi mendeteksi adanya kelainan di dalam tubuh sejak awal, maka proses diagnosa bisa dilakukan dengan cara memeriksakan diri dengan tes ini. Penanganan pun bisa diberikan oleh dokter setelah mengetahui penyebab penyakit sebelum penyakit berisiko menjadi lebih parah.