Pada usia setahun, ada sekitar 70 kata yang seharusnya sudah dimengerti dan terlontar dari mulut anak walau belum jelas sepenuhnya. Namun ketika anak pada usia setahun lebih belum bisa sama sekali berbicara, berikut ini adalah sejumlah tips mengatasi agar anak segera bisa berkata-kata sesuai yang Anda harapkan juga.
Mengajari buah hati kita yang masih teramat kecil sebaiknya tidak gunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh orang dewasa. Kata yang sederhana dan singkat jauh lebih dianjurkan. Hal ini akan membantu cara belajar si kecil dalam berbicara dan mengingat setiap kosakata yang kita ucapkan dan ajarkan kepadanya.
Anak-anak usia setahun hingga dua tahun paling senang kalau mendengarkan lagu atau musik. Jadi, kenapa tidak dicoba saja memperdengarkan lagu anak-anak kepada mereka yang berisikan lirik simpel sehingga mereka mudah mengingat dan menirunya? Banyak lagu anak-anak yang bisa ditirukan kok, seperti misalnya Bintang Kecil, Topi Saya Bundar, Burung Kakak Tua, Balonku, atau yang lainnya.
Jika memang sudah ada ciri keterlambatan bicara pada anak, hindari memberikan kosakata berlebih apalagi dari bahasa yang berbeda-beda. Pakailah bahasa yang paling sering Anda gunakan di rumah untuk berkomunikasi, seperti Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris agar anak lebih mudah mencerna dan menirukannya.
Banyak orang tua saat mengajari kosakata pada anak justru malah menyebut kata tersebut secara salah atau mengganti penyebutannya. Jika mengajari anak, misalnya menyebut kata biru, jangan kemudian menjadi bilu atau biyu; bahkan menyebut susu pun jangan kemudian kita mengajari dengan kata cucu atau nyunyu. Ada kalanya anak justru salah saat mengatakannya dan orang tua tidak seharusnya mengikuti kata yang salah tersebut, penting untuk membenarkannya.
Selain lewat lagu, sebenarnya mengajari anak agar bisa berkata-kata dapat juga melalui cerita atau dongeng. Jika anak belum juga bisa berbicara, cobalah latih daya imajinasi dan kemampuan berkosakatanya dengan mendongeng agar anak lebih banyak mendengar cerita.
Tak hanya bonding antara orang tua dan anak saja yang bakal meningkat, membacakan buku cerita kepada anak otomatis memberinya kesempatan supaya belajar kosakata dan menirukannya. Jangan hanya mendongeng, cobalah minta anak untuk ulangi sejumlah kata yang baginya cukup menarik.
Saat berkomunikasi dengan anak, berilah kesempatan baginya untuk berbicara balik kepada Anda alias memberi respon. Hal ini penting agar kita bisa tahu apakah si kecil sudah berhasil menangkap apa yang kita ajarkan melalui pemberian respon dari pihak si kecil.
Anak usia 1-2 tahun pun kini sudah mengenal gadget dan mereka dapat terlalu asyik dengan gadget sehingga interaksi antara orang tua dengan anak menjadi berkurang. Sebagai cara mengatasi anak telat bicara, batasi penggunaan gadgetnya dan sering-seringlah berkomunikasi serta bermain bersama si kecil supaya ia bisa mempelajari lebih banyak kosakata.
Sebagai salah satu cara ampuh dalam memotivasi buah hati agar belajar kata-kata lebih maksimal dan bersemangat, siapkan penghargaan baginya. Jadi ketika ia sukses mengucapkan sejumlah kata atau bahkan mampu mengucapkan serangkaian kalimat, beri pujian padanya. Ini jauh lebih baik dan akan bermanfaat bagi mental si kecil daripada memberi hukuman apabila ia tak berhasil melakukannya.
Terlambat bicara atau speech delay bukanlah masalah besar apabila pihak orang tua memiliki kreativitas dan upaya yang tak terbatas. Jika usaha-usaha tersebut sudah dilakukan tapi perkembangan signifikan belum juga nampak, segera cari bantuan terapis profesional untuk menangani secara lebih tepat kondisi si kecil ini.