Tindakan Medis

Urinalisis – Pengertian, Metode dan Diagnosa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tubuh manusia merupakan sebuah mesin organik yang selalu berjalan. Untuk dapat berjalan dengan baik maka harus terjaga keseimbangan antara setiap sistem yang ada, baik sistem pembungan maupun sistem yang lain. Untuk dapat menentukan dan menemukan kendala maka diharuskan untuk melakukan cek secara rutin. Secara garis besar [roses dalam tubuh manusia sendiri tak jauh berbeda dengan hal tersebut. Salah satu sistem yang penting yang berada dalam tubuh manusia adalah sistem pembuangan.

Jika terjadi kendala dalam sistem pembuangan maka akan mempengaruhi kinerja sistem lain dalam tubuh. Untuk dapat menentukan gejala kerusakan atau gangguan dalam tubuh melalui sistem pembungan dapat dilakukan berbagai macam cara. Salah satu tes yang sering dan sangat jamak ditemukan adalah penggunaan tes Urinalisis. Sebuah tes yang bisa dikatakan sangat sederhana dan tak perlu membutuhkan waktu yang terlalu lama.

Beberapa orang mungkin pernah melakukan tes ini untuk keperluan kesehatan tertentu. Atau terkadang tes dilakukan untuk kepentingan lain selain kesehatan. Namun, banyak orang yang masih belum paham dan mengerti mengenai apa itu tes urinalisi dan bagaimana cara kerjanya. Serta hasil apa yang didapatkan dari tes tersebut. kali ini kita akan membahas mengenai beberapa hal yang berhubungan denagn tes urinalisis sendiri, seperti

Apa itu Tes Urinalisis ?

Urinalisis adalah sebuah tes urin yang sangat sederhana. Tes ini sendiri sangat mudah dah sederhana untuk dapat dilakukan dimana saja. Tes ini sendiri dapat kita lakukan di tempat dokter, rumah sakit, laboratorium, atau bahkan kita bisa melakukannya di rumah. Tes ini sendiri biasanya digunakan untuk dapat menentukan beberapa jenis penyakit yang ada dalam tubuh manusia. ketika tubuh kita mengalami gangguan maka akan memiliki efek yang cukup signifikan pada siklus kerja tubuh dalam pembuangan beberapa racun.

Salah satu saluran dalam tubuh manusia yang digunakan untuk pengeluaran zat sisa adalah melalui urin. Bisanya beberapa jenis penyakit dan gangguan dapat mempengaruhi keadaan dari urin sendiri. Beberapa penyakit ginjal, paru-paru, hati, dan sistem peredaran darah akan dapat ditentukan dari sebuah sample sederhana dari urin tersebut. Tes ini sendiri digunakan untuk dapat mengetahui penyakit yang berada dalam tubuh manusia. secara garis besar urinalysis ini sendiri memiliki cara yang sangat berbeda dengan beberapa tes yang menggunakan urin sebagai medianya, seperti tes kehamilan dan tes kandungan beberapa obat-obatan tertentu.

Urinalisis sendiri sering disebut juga metode biopsi murah dan sederhana. Hal ini berhubungan dengan data yang diperoleh hanya dari sample urin saja. Sample urin yang dibutuhkan sendiri tak lebih dari 30-60 mili liter. Dari jumlah yang sangat sedikit tersebut banyak sekali data menanganai kesehatan dari beberapa organ dalam tubuh pasien dapat diketahui. Contoh keadaan urin yang biasa diamati adalah ketika urin terlihat lebih keruh maka adanya indikasi infeksi dalam tubuh. Sedangkan jika ditemukan adanya peningkatan kandungan protein dalam urin maka hal tersebut menunjukan indikasi adanya penyakit ginjal yang harus ditangani.

Kapan Tes Urinalisis Dilakukan ?

Tes urinalisis sendiri biasanya digunakan sebagai salah satu cara diagnosa awal  untuk mendeteksi beberapa jenis penyakit. Selain itu urinalisi sendiri dapat dilakukan untuk beberpa tujuan yang bersangkutan dengan kesehatan tubuh dari seorang pasien. Tes urinalisis sendiri terkadang justru sangat dianjurka oleh dokter. Biasanya dokter yang menganjurkan tes ini sendiri memiliki beberapa pertimbangan seperti.

  1. Tes urinalisis dapat menjadi sebuah tes kesehatan secara rutin. Tes kesehatan yang dilakukan secara rutin pada pada urin sendiri dapat meedeteksi beberapa jenis penyakit seperti diabetes, hipertensi, penyakit hati, dan penykit ginjal.
  2. Tes urinalisis dapat digunakan untuk menunjukan beberapa gejala penyakit yang ada dalam tubuh seperti sakit pada bagian perut, rasa sakit saat membuangn urin, ditemukannya darah dalam urin, dan demam.
  3. Tes urinalisis dapat digunakan sebagai salah satu metode yang tepat untuk memonitor penyakit yang ada dalam tubuh pasien. Beberapa penyakit yang dapat di monitor melalui kandungn urin adalah, diabetes, lupus, tekanan darah, penyakit pada ginjal, infeksi ginjal, tekanan darah, protein dalam urin, darah dalam urin.
  4. Tes urinalisis biasanya digunakan sebagai diagnosa medis yang berhubungan denagn beberapa jenis penyakit dalam tubuh seperti batu ginjal, infeksi pada ginjal, diabetes
  5. Tes urinalisis seniri biasanya digunakan untuk mengentahui kandungan obat-obatan dan kandungan alkohol. Biasanya tes ini dilakukan unutk dapat mengetahui kandungan obat-obatan psikotropika yang terdapat dalam tubuh seseorang.
  6. Tes urinalisis dapat digunakan sebagai salah satu tes awal yang cukup akurat unutk medeteksi kehamilan.

Tes urinalisis untuk tes kehamilan dan tes kandungan obat-obatan sendri memiliki perbedaan yang cukup signifikan jika dibandingkan denngan tes urinalisis yang bertujuan untuk mengecek kondisi tubuh. Seperti contohnya dalam tes urinalisis untuk kandungan., pada tes ini lebih di khusus kan untuk mendeteksi beberapa jenis hormon yang berhubungan denagn kehamilan. Hormon yang berhubungan erat dengan kondisi kehamilan adalah Human Chorionic Gonadotropin (HGC). Sedangkan untuk tes mengenai kandungan obat-obatan lebih terfokus pafa kandungan substansinya dalam sistem metabolik.

Bagaimana Tes Urinalisis Berlangsung ?

Bagi mereka yang di anjurkan oleh dokter untuk melakukan tes urinalisis dianjurkan untuk meminum air untuk dapat mempermudah kelancaran tes urinalisis sendiri. selai itu sebaiknya seorang pasien yang akan menjalani tes ini dapat menunjukan pada dokter tentang obat-obat yang sedang di konsumsinya. Hal ini karena kandungan senyawa kimia yang ada dalam sebuah obat dapat mempengaruhi hasil dari tes urinalisis sendiri. beberapa jenis obat-obatan yang cukup berpengaruh pada hasil urinalisi adalah

  1. Obat-obatan vitamin C
  2. Metronidazole
  3. Riboflavin
  4. Anthraquinone laxatives
  5. Methocarbamol
  6. Nitrofurantoin
  7. Kandungan senyawa kimia dalam obat-obatn terlarang juga akan sangt mempengaruhi hasil dari urinalisis.

Dalam prosesnya sendir pengumpulan urin akan sangat berbeda prosesnya antara wanita dan pria. Proses pengambilan tes urin akan berlangsung seperti,

  1. Pada Wanita akan diminta untuk membersihkan daerah sekitar urethra denagn tisue pembersih. Hal ini dilakukan dengan melebarkan labia. Bagian terdalam dari alat kelamin wanita. Pembersihan ini seniri akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari bagian urethra hingga sampai daerah anus. Kemudian tangan yang bersih akan menjaga labia tetap terbuka lebar, sedangkan tangan yang lain akan memegangi wadah untuk menampung urin.
  2. Pada pria akan dilakukan pembersihan pada bagian ujung penis denagn tisue pembersih.
  3. Urin kemudian ditampung dalam wadah urin yang sudah disediakan. Jumlah urin yang dibutuhkan sekitar 30 – 60 mililiter atau setara dengan 3 atau 6 sendok makan. Kemudian sampel urin tersebut akan diberikan kepada bagian yang memang telah ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan. Batas waktu dalam penggunaan sampel tersebut hanya akan bertahan selama 60 menit. Lebih dari waktu tersebut maka sampel urin tidak akan berguna.

Metode yang Digunakan dalam Urinalisis

Dalam proses urinalisis sendiri akan di gunakan beberapa buah metode yang sangat jamak dilakukan. Beberapa jenis metode yang sering dilakukan dalam tes urinalisis adalah.

1. Pengamatan Makroskopis

Metode ini dilakukan dengan cara mengamatai urin secara visul dan secara langsung. Pengamatan ini sendiri biasanya dilakukan dengan beberapa indikasi dan konsentrasi. Beberapa indikasi yang diamati dalam metode ini adalah kejernihan, kekeruhan, jumlah, dan warna. Pada urin yang berada dalam kondisi normal akan berwarna kuning dan jernih. Namun jika ditemukan kelainan pada urin tersebut akan menunjukan beberapa penyakit yang dimiliki. Beberpa kelainan yang ada pada urin seperti

  • Adanya infeksi ditunjukan dengan urin yang keruh
  • Kekurangan cairan atau dehidrasi ditunjujan pada warna urin yang cenderung lebih gelap.
  • Adanya penyakit pada hati akan membuat warna urun menjadi seperti teh atau cola

2. Metode kertas Ph

Metode ini sendiri kan menggunakan sebuah kertas Ph yang akan dicelupkan pada urin. Lama pencelupa sendiri biasanya tergantung pada tujuan dari tes tersebut. Namun, biasanya akan disarankan untuk tidak terlalu lama melakukan pencelupan. Semakin lama kertas Ph tersebut dicelupkan maka tingkat keakuratan dari hasil yang di inginkan akan semakin berkurang.

3. Metode mikroskopis

Sesuai namanya pengamatan urin yang memggunakan metode ini akan dilakukan dibawah miskroskop. Pada proses ini sampel urin akan dimasukan kedalam alat sentrifugal yang akan memisahkan kandungan urin menjadi dua bagian yaitu bagian yang cair yang akan di buang dan bagian yang mengendap atau sedimen urin yang akan di gunakan. Pada pengamatan sedimen tersebut dibawah mikroskop akan dapat menentukan berbagai macam bakteri, kotoran, dan crytal yang terdapat dalam urin. Selain itu metode ini sendiri juga digunakan untuk dapat mengkonfirmasi hasil dari pengetesan kertasn Ph. Terkadang dalam kandungan sedimen tersebut dapat ditemukan adanya kandungan sel darah merah atau sel darah putih yang semestinya tidak berada di dalam urin.

Penyakit yang Dapat di Diagnosa Menggunakan Urinalisis

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya tes urinalisis ini sendiri dapat menunjukan beberapa jenis penyakit yang terdapat dalam tubuh. Identifikasi ini sendiri berhubungan erat dengan gejala yang ditimbulkan dari penyakit tertentu. Biasanya beberapa jenis penyakit kadang tidak menunjukan gejala yang langsung dapat diamati secara jelas. Maka penggunaan tes urinalisi ini sendiri bisa menjadi salah satu cara untuk mendeteksi penyakit tersebut. Beberapa jenis penyakit dan gejala penyakit yang dapat di deteksi melalui tes urinalisis ini adalah

  1. Demam
  2. Stress
  3. Diabetes
  4. Penyakit hati
  5. Peyakit Jantung
  6. Penyakit ginjal
  7. Lupus
  8. Anemia
  9. Hipertensi
  10. Arthritis
  11. Kanker
  12. Infeksi

Setalah melakukan dan mengatahui hasil dari tes yang telah dilakukan maka dokter akan cepat mengambil tindakan pencegahan. Jika dari tes menunjukan adanya penyakit yang dirasa cukup berbahaya maka akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya yang lebih lengkap dan menyeluruh, seperti CT Scan, USG, tes darah, CBC, dan beberapa tes lain yang berhubungan dengan penyakit serat keliainan yang ditemukan dalam kandungan urin itu sendiri.

Itu tadu beberapa informasi mengenai tes urinalisis yang biasa dilakukan. Meskipun terkesan sedrhana namun tes urinaisis merupakan suatu tindakan yang sangat penting dalam mengidentifikasi suatu jenis penyakit. Semakin awal suatu penyakit dapat di dientifikasi maka akan semakin baik. Semoga informasi tadi bermanfaat.