Kegiatan mendiagnosa suatu penyakit adalah sebuah hal yang sangat penting. Ketepatan dan kecepatan dalam mendiagnosa suatu penyakit sangat berhubungan dengan ketepatan dan kecepatan dalam menangani suatu penyakit. Terkadang sebuah penyakit yang terlambat di diagnosa akan menyebabkan akibat yang berbahaya bagi pasien itu sendiri. Hal ini karena terkadang beberapa penyakit dapat mengakibatkan kematian atau kelumpuhan dan kehilangan beberapa fungsi organ tubuh. Metode untuk mediaknosa penyakit suatu pasien itu sendiri memiliki ragam yang sangat banyak. misalnya untuk mendiaknosa penyakit leukimia atau anemia bisa melalui jalan tes darah. Namun, terkadang hasil dari diagnosa itu sendiri memiliki waktu yang cukup lama untuk dapat dilihat hasilnya.
Tindakan diagnosa atau tindakan pemeriksaan ini merupakan salah satu tindakan yang bertujuan untuk memeriksa keadaan dari suatu organ. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya kerusakan atau keganjilan. Kerusakan pada suatu organ secara otomatis akan mengganggu kinerja dari organ lain yang bersangkutan. Namun, bisa juga kerusakan tersebut hanya bersifat lokal yang mana efek dari kerusakan tersebut hanya dirasakan oleh organ tersebut. Tapi, jika keadaan itu dibiarkan begitu saja dan tidak dilakukan penanganan yang segera juga akan berakibat berbahaya bagi tubuh. Organ yang ada dalam tubuh manusia terhubung dengan berbagai macam fungsi yang sangat krusial bagi tubuh manusia itu sendiri, maka dari itu ketepatan dalam menangani setiap penyakit adalah suatu hal yang mutlak dan harus.
Tindakan mendiagnosa sendiri memiliki banyak sekali jenisnya. Setiap jenis pastinya akan memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri-sendiri. Namun, yang menjadi hal umum adalah waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk dapat mengetahui hasil dari diagnosa yang ada. Memang ada beberapa teknik diagnosa yang memungkinkan pasien untuk dapat mengetahui hasilnya dengan cepat. Salah satunya adalah transiluminasi, namun selain metode tersebut masih ada sebuah metode lagi yaitu rhinoskopi. Tak banyak yang mengetahui metode medis yang satu ini, namun pada dasarnya tindakan medis ini adalah tindakan yang sangat umum dilakukan ketika kalian berkunjung ke dokter THT. Nama tindakan ini akan sangat umum di dengar bagi mereka yang berkecimpung di dunia medis. Kali ini kita akan membahas beberapa hal mengenai tindakan yang satu ini. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan tindakan ini yang harus kalian ketahui, seperti
Setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsi yang terperinci dan sangat khusus. Setiap bagian tubuh manusia memiliki fungsinya masing-masing, bahkan sampai bagian terkecil dari suatu organ. Setiap kerusakan akan mengacu dan akan menyebabkan pengaruh yang sangat besar pada organ lain. Bisa saja kerusakan suatu organ akan berujung pada timbulnya suatu penyakit baru yang justru bisa berakibat pada kerusakan yang jauh lebih parah. Tingkat keparahan dari kerusakan suatu organ memang memiliki ragam yang bermacam-macam. Perbedaan tingkat kerusakan ini biasanya juga dipengaruhi oleh penyebab dari kerusakan itu sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa kerusakan pada organ itu memiliki banyak sekali penyebab. Bisa saja kerusakan berasal dari dalam tubuh pasien itu sendiri. Namun, bisa juga berasal dari luar tubuh pasien itu sendiri.
Rhinoskopi merupakan salah satu dari beberapa metode pemeriksaan non operasi yang bisa dilakukan pada pasien. Tindakan yang satu ini bisanya dilakukan untuk melihat kondisi yang ada pada nasal, paranasal, sinus, dan laring serta faring. Metode yang satu ini, bisa menjadi salah satu jalan untuk mengetahui kondisi yang terjadi pada organ-organ tersebut. Pemeriksaan dan hasil yang dapat diberikan oleh tindakan yang satu ini bisa dikatakan cukup akurat, meskipun diharuskan untuk melakukan tindakan pemeriksaan yang lebih lanjut.
Tindakan yang satu ini akan sering dipraktekan pada mereka yang biasa berkunjung ke dokter THT. Hal ini karena tindakan yang satu ini memang sangat berhubungan erat dengan keadaan hidung, dan tenggorokan. Tindakan yang satu ini sendiri bisa dikatakan cukup aman untuk dilakukan, karena sangat sedikit sekali memiliki kemungkinan untuk mengalami cidera atau munculnya efek samping yang dapat membahayakan tubuh.
Kapan Tindakan Rhinoskopi Dibutuhkan ?
Tidur merupakan salah satu hal mendasar yang sangat penting bagi manusia. Melalui tidur manusia sendiri dapat memperbaiki berbagai hal yang berhubungan dengan keadaan tubuhnya. Namun, ketika tidur terganggu maka akan menimbulkan banyak hal yang bisa berdampak negatif baik pada tubuh orang itu sendiri, maupun kehidupan dan aktifitas kita sehari-hari. Tak jarang tidur yang terganggu juga memberi efek negatif kepada orang lain.
Salah satu gangguan tidur yang cukup sering di alami oleh banyak orang adalah mendengkur. Jenis gangguan ini cukup banyak memberikan berbagai efek negatif pada orang yang mendengkur dan pada orang lain. Gangguan yang terjadi saat tidur berupa mendengkur merupakan salah satu dari beberapa faktor yang mengharuskan kita untuk menjalani pemeriksaan rhinoskopi. Hal ini karena mendengkur sendiri memiliki efek yang cukup banyak penyebabnya. Salah satu penyebab yang bisa membuat gejala ini muncul adalah efek dari sinusitis.
Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan pada penderita penyakit di area sinus. Sinusitis merupakan sebuah gejala infeksi yang terjadi pada mukosa paranasal. Biasanya penyakit ini terjadi akibat peradangan. Gejala awal yang sederhana berupa flu biasa. Namun, jika pada gejala flu ini sendiri mengakibatkan terjadinya peradangan maka akan menyebabkan penyakit sinusitis. Penyakit sinusitis sendiri biasanya dapat dibagi menjadi dua macam. Apabila infeksi hanya terjadi pada salah satu sinus maka biasanya disebut sebagai pansinusitis. Jika infeksi menyerang pada beberapa sinus maka biasa disebut multisinusitis. Penggunaan metode pemeriksaan rhinoskopi sendiri dapat memberikan gambaran awal pada keadaan sinus. Melalui gambaran awal tersebut dokter dapat menentukan seberapa jauh keadaan sinusitis pada pasien.
Bisanya melalui tindakan pemeriksaan ini dokter bisa menentukan jenis gangguan yang terjadi pada area nasal dan sinus. Jika memang terdapat sebuah gangguan yang ada, secara umum biasanya gangguan yang muncul seperti
Itu tadi adalah beberapa kelainan yang biasa ditemukan pada saat menjalani tindakan pemeriksaan rhinoskopi. Namun, hasil dari pemeriksaan ini tidak dapat langsung menjadi sumber data utama. Pasien yang di diagnosa menderita salah satu dari beberapa penyakit yang membuat gangguan pada area nasal dan sekitarnya, akan menjalani tes lebih lanjut lagi. Hal ini bertujuan untuk dapat mematikan tindakan yang akan di ambil oleh dokter. Bila memang sudah sangat parah maka dapat dilakukan beberapa tindakan operasi seperti somnoplasty misalnya.
Persiapan Sebelum Rhinoskopi
Tindakan medis yang satu ini pada dasarnya tidak memiliki aturan khusus sebelum pelaksanaanya. Pasien biasanya hanya akan melakukan beberapa tanya jawab dengan dokter. Biasanya seputar kebiasaan dari pasien, pola hidup dari pasien itu sendiri. Kemudian, riwayat kesehatan dari pasien, dan beberapa penyakit lain yang pernah dialami oleh pasien. Setiap pasien yang memiliki gangguan pada area nasal dan sekitarnya, biasanya memiliki gejala yang berbeda-beda. Karena itu, dokter harus benar-benar berhati-hati dalam menentukan jenis gejala dan penyakit yang timbul pada pasien. Jika terjadi kesalahan diagnosa maka akibatnya akan sangat besar.
Pasien yang menjalani tindakan pemeriksaan ini tidak memerlukan penggunaan anastesi atau sejenisnya. Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah melihat struktur dan bentuk dari hidung luar pasien. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada kelainan atau tidak. Karena terkadang kelainan yang terjadi dalam area nasal dan sinus, dapat di identifikasi dengan perubahan bentuk pada hidung, biasanya terjadi pada area dimana sinus berada.
Pemeriksaan rhinoskopi ini sendiri berdasarkan metode yang digunakan dan area yang menjadi pemeriksaanya, dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
Pemeriksaan rhinoskopi jenis ini merupakan pemeriksaan yang melalui lubang hidung. Alat yang akan digunakan untuk pemeriksaan akan dimasukkan melalui lubang hidung. Melalui lubang inilah dokter akan dapat melakukan pemeriksaan pada area nasal dan paranasal. Pada prosesnya pasien akan duduk dan menghadap ke dokter.
Dokter akan memasukan spekulum atau rhinoskop melalui lubang hidung, dengan alat ini dokter akan dapat melihat keadaan yang terjadi pada area sinus, nasal. Biasanya jika terjadi gangguan pada area sinus, akan ditemukan cairan yang cukup kental. Berdasarkan letak cairan tersebut dokter akan dapat menentukan mengenai jenis dari sinus yang di derita oleh pasien. Setelah dirasa cukup maka dokter akan menarik keluar spekulum atau rhinoskop dari dalam lubang hidung pasien.
Pada dasarnya pemeriksaan yang satu ini tak jauh berbeda dengan rhinoskopi posterior. Jika rhinoskopi anterior digunakan untuk memeriksa keadaan pada bagian depan, maka tindakan pemeriksaan ini digunakan untuk memeriksa pada bagian belakang. Selama menjalani tindakan pemeriksaan, pasien akan berada dalam kondisi duduk dan mulut terbuka cukup lebar. Dokter akan menggunakan kaca khusus dan disinari.
Selama pemeriksaan lidah pasien akan ditekan dengan spatula lidah, agar tidak bergerak dan mengganggu pemeriksaan. Ketika menjalani pemeriksaan ini maka pasien akan diminta untuk melakukan pernafasan secara normal melalui hidung. Selama pemeriksaan dokter akan dengan hati-hati menggerakan kaca agar tidak mengenai dinding posterios faring. Hal ini untuk menghindari kemungkinan pasien akan muntah.
Metode pemeriksaan yang akan dipilih sangat tergantung dari kondisi dan keadaan yang ada. Namun bisanya melalui pemeriksaan ini dokter akan dapat melihat beberapa kondisi dari jaringan yang ada seperti
Secara keseluruhan biasanya pemeriksaan ini hanya akan membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit saja.
Efek Samping
Pada dasarnya tindakan pemeriksaan yang satu ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Namun, pada beberapa kasus kadang pasien yang setelah mengalami tindakan ini akan mengalami muntah dan ada juga yang mendapati hidungnya berdarah. Hal tersebut adalah sebuah hal yang sangat wajar terjadi.
Itu tadi beberapa informasi mengenai tindakan Rhinoskopi. Meskipun, tindakan yang satu ini bisa dikatakan merupakan sebuah tindakan yang dapat mendiagnosa kelainan yang terjadi pada bagian hidung dan sekitarnya, namun pasien masih harus menjalani pemeriksaan lain yang lebih lengkap dan akurat. Semoga informasi ini bermanfaat.