Tindakan Medis

Barium Enema – Prosedur, Tujuan dan Bahaya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Barium enema merupakan sebuah jenis tindakan medis yang masih masuk dalam golongan pemeriksaan sinar-X yang bisa mendeteksi adanya kelainan atau perubahan di bagian usus besar. Barium enema juga kita kenal dengan istilah rontgen usus besar dan enema sendiri merupakan suntikan cairan yang dilakukan melalui tabung kecil ke dalam rektum pasien.

Cairan yang disuntikkan tersebut mengandung barium atau zat logan yang menjadi pelapis usus besar. Pada umumnya, ada citra jaringan lunak yang kurang bagus yang dihasilkan oleh sinar-X, tapi ada siluet kolon yang lapisan barium bisa hasilkan dan itu nampak lebih jelas. Pada proses pemeriksaan ini, dokter akan memompakan udara ke usus besar untuk memperluasnya dan sebelum prosedur dilaksanakan dokter tentu menyarankan pasien untuk mengosongkan usus besar lebih dulu.

Prosedur

Pada metode barium enema ini, pemeriksaan satu ini jelas meliputi persiapan, proses itu sendiri dan juga perawatan setelah menjalani tindakan medis ini. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu diperhatikan apabila hendak menempuhnya.

1. Persiapan

Dokter lebih dulu akan meminta Anda untuk membersihkan usus besar pada malam sebelum menempuh pemeriksaan barium enema dan ini artinya termasuk dengan menggunakan laksatif atau obat pencahar atau juga bisa dengan mengambil enema selama berada di rumah. Karena harus menjaga usus besar dalam kondisi kosong, pasien tak diperbolehkan makan apapun sesudah tengah malam sebelum prosedur dilaksanakan.

Pada hari-H, Anda diperbolehkan untuk mengisi perut dengan meminum cairan bening seperti jus, kaldu, teh atau air putih biasa. Tujuan konsumsi cairan tersebut adalah untuk memastikan bahwa usus bersih dari kotoran apapun yang kemungkinan bisa muncul di hasil gambar sinar-X. Sebelum melakukan tes pun, pastikan menginformasikan dokter Anda ketika memang memiliki sembelit.

2. Proses Pemeriksaan

Pada proses pemeriksaan berlangsung, Anda akan diminta untuk mengenakan baju khusus dan juga melepas kacamata bila Anda mengenakannya, berikut juga perangkat gigi serta perhiasan. Teknisi radiologilah yang akan melaksanakan tes ini bersama dengan dokter ahli pencitraan diagnostik. Anda pun akan diminta untuk berbaring secara miring di atas meja pemeriksaan yang sudah didesain khusus.

  • Setelah siap berada di atas meja pemeriksaan, dokter akan mengambil sinar-X sebagai media yang memastikan bahwa usus besar dalam kondisi bersih.
  • Tabung enema kemudian dokter lumasi lebih dulu dan barulah dimasukkan ke dalam rektum pasien.
  • Kantong barium pun perlu dokter hubungkan dengan tabung yang menyuplai larutan barium ke usus besar.
  • Anda kemungkinan akan mengalami kontras udara atau kontras ganda, namun pada hal ini aliran udara akan melalui tabung yang sama barulah kemudian bisa masuk ke dalam rektum.
  • Tabung pengantar barium mempunyai balon kecil di dekat ujungnya dan balon tersebut akan menjaga barium tetap berada di dalam tubuh sewaktu diletakkan pada area masuk rektum.
  • Ketika barium telah mengisi usus besar, akan ada sensasi dorongan untuk buang air besar, bahkan kram perut pun kemungkinan besar akan dialami oleh pasien.
  • Anda perlu rileks dan mengambil nafas dalam-dalam dan panjang dalam upaya melakukan yang terbaik untuk menahan tabung enema tetap berada di tempatnya.
  • Dokter pun kemungkinan akan meminta Anda memutar tubuh atau berpindah dengan beragam posisi selama pemeriksaan yang biasanya dilakukan demi mendukung tes itu sendiri. Dengan beragam posisi itulah, seluruh kolon bisa diperiksa dan bisa terlapisi dengan barium sehingga ahli radiologi pun dapat dengan mudah melihat usus besar dari beragam sudut. Anda juga kemungkinan akan diminta sesekali untuk menahan nafas.
  • Ahli radiologi biasanya perlu memanipulasi usus besar supaya bisa melihat dengan baik di bagian monitor yang dipasang di mesin sinar-X dengan cara menekan secara kuat di panggul dan perut Anda.
  • Pengambilan gambar menggunakan sinar-X ini akan dilakukan dari berbagai sudut.
  • Durasi proses pemeriksaan ini biasanya adalah setengah jam hingga satu jam lamanya.

3. Pasca Pemeriksaan

Setelah pemeriksaan selesai, tentunya ahli radiologi akan mencopot barium dari usus besar lewat tabung enema dan ketika pelepasan tabung, Anda baru boleh untuk ke kamar kecil supaya barium dan udara tambahan yang dimasukkan bisa dikeluarkan. Jangan khawatir akan kram yang terjadi karena akan hilang dengan cukup cepat. Bahkan setelah pemeriksaan, Anda bisa melakukan aktivitas secara normal dan makan/minum apapun kembali seperti biasa.

Kemungkinan feses saat buang air besar akan berwarna putih selama beberapa hari yang tandanya tubuh sedang membersihkan dan menghilangkan sisa barium dari usus besar. Minumlah cairan lebih setelah pemeriksaan karena barium berisiko memicu sembelit. Bila diperlukan, gunakan obat pencahar yang direkomendasikan oleh dokter sebagai bantuan.

4. Hasil Pemeriksaan

Setelah pemeriksaan selesai dilaksanakan, tentu saja pasien perlu menunggu akan hasilnya. Ahli radiologilah yang akan mempersiapkan laporan hasil pemeriksaan yang kemudian diberikan kepada dokter Anda untuk dijelaskan kepada Anda. Pada waktu diskusi hasil pemeriksaan dengan dokter Anda, pembahasan pun akan meliputi apakah ada perawatan lanjutan yang Anda perlu tempuh.

  • Hasil Positif – Hasil positif apabila ahli radiologi memang mendeteksi bahwa usus besar mengalami kelainan dan tergantung pada temuan, ada kemungkinan Anda perlu menempuh pemeriksaan lanjutan seperti halnya kolonoskopi. Dengan pemeriksaan lanjutan ini, adanya kelainan lain bisa diperiksa lebih jauh dan lebih teliti, kemudian dibiopsi dan barulah bisa dihilangkan.
  • Hasil Negatif – Hasil negatif apabila ahli radiologi memang tak mendeteksi kelainan apapun pada usus besar pasien.

Kualitas gambar sinar-X yang baik akan lebih menguntungkan namun bila memang kualitasnya kurang baik dan kurang jelas, ada kemungkinan dokter bakal merekomendasikan barium enema ulang untuk Anda tempuh. Demi mendukung pemeriksaan supaya lebih jelas, bisa juga dokter menyarankan Anda untuk menempuh tes diagnostik lainnya.

Tujuan

Barium enema bukan tanpa alasan direkomendasikan oleh dokter kepada Anda, terutama bila Anda bermasalah dengan saluran pencernaan yang memiliki kelainan. Berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang perlu diperiksa menggunakan metode barium enema:

  • Penyakit Crohn
  • Diverkulitis
  • Darah pada feses.
  • Sakit perut berlebihan.
  • Perubahan pada kebiasaan BAB Anda.
  • Diare kronis.
  • Kolitis ulserativa.
  • Volvulus
  • Pendarahan rektum.
  • Polip
  • Sindrom iritasi usus besar.
  • Kanker kolorektal.
  • Konstipasi yang persisten alias sembelit terus-menerus.
  • Penurunan berat badan yang tak jelas alasannya.

Dokter perlu memastikan akan kondisi-kondisi tersebut dengan melakukan pemeriksaan melalui barium enema ini di mana kemudian setelah mengetahui hasilnya barulah dokter bisa memberikan solusi yang tepat.

Bahaya

Setiap tindakan medis memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing dan pada kasus pemeriksaan barium enema ini pun terdapat bahaya atau risiko yang perlu diketahui sekaligus diwaspadai. Karena melibatkan radiasi, maka risiko kanker pun ada. Apabila Anda sedang hamil, jangan lupa untuk menginformasikan kepada dokter lebih dulu karena radiasi sinar-X dapat berbahaya bagi janin Anda.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi atau bahaya umum yang terjadi pada pasien yang menjalani prosedur barium enema:

  • Reaksi alergi terhadap barium.
  • Luka atau sobekan pada dinding usus besar.
  • Usus berlubang.
  • Sumbatan di saluran pencernaan.
  • Bengkak di jaringan sekitar usus besar karena inflamasi.

Pada dasarnya, setelah pemeriksaan barium enema Anda bisa menjalani rutinitas seperti biasa, namun ketika ada tanda-tanda yang kurang baik seperti kondisi bahaya yang disebutkan tersebut, jangan lupa langsung periksakan ke dokter. Ikuti tips diet sehat melalui asupan serat tinggi dan konsumsi air putih yang banyak setiap harinya supaya menghilangkan sisa-sisa barium di dalam tubuh secara sempurna.