Apakah Anda pernah memiliki pengalaman cabut gigi? Cabut gigi menjadi salah satu tindakan medis gigi yang paling banyak ditakuti. Tidak hanya anak kecil namun juga orang tua juga merasa sangat takut. Ada salah satu kepercayaan bahwa cabut gigi akan terasa sangat sakit dan sering menyebabkan masalah di kemudian hari. Tapi cabut gigi juga diperlukan untuk mengatasi masalah sakit gigi tertentu seperti gigi yang tumbuh keluar jalur di bagian rahang, gigi geraham bungsu atau gigi susu yang memang sudah waktunya ganti dengan gigi tetap. (baca juga: bahaya gigi berlubang)
Jenis cabut gigi yang sesuai dengan tindakan medis meliputi:
Cabut gigi sederhana biasanya dilakukan oleh dokter gigi biasa atau dokter gigi umum. Proses cabut gigi ini dilakukan dengan pemberian bius lokal atau obat penahan sakit. Anak-anak yang memiliki gigi susu yang sudah goyah biasanya menjalani proses ini.
Cabut gigi yang membutuhkan prosedur bedah dibutuhkan untuk gigi yang tidak mudah dijangkau dengan perlengkapan dokter gigi umum. Proses ini juga dibutuhkan untuk gigi yang berada di bagian dalam rahang seperti gigi geraham bungsu yang tumbuh paling terakhir. Proses ini biasanya dilakukan dengan menggunakan obat bius umum sehingga Anda tidak perlu khawatir akan merasa sakit.
Bahaya Cabut Gigi Depan
Ada banyak hal termasuk kemungkinan buruk setelah melakukan cabut gigi. Semua resiko memang bisa terjadi dan disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah beberapa bahaya cabut gigi yang perlu Anda ketahui.
Infeksi kavitasi bisa terjadi dalam kondisi tertentu seperti cabut gigi untuk orang dewasa. Hal bisa terjadi ketika pada saat pencabutan gigi terjadi tekanan sehingga menyebabkan kavitasi beberapa derajat. Infeksi bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, sakit dan demam namun bisa diatasi dengan berbagai obat penahan nyeri.
Kerusakan akar gigi terkadang juga bisa rusak ketika terjadi pencabutan gigi yang kurang sempurna. Beberapa akar kecil bisa saja masih tertinggal di dalam rahang sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa setelah gigi dicabut. Jika kerusakan terjadi dalam kondisi yang parah maka diperlukan operasi untuk memperbaiki akar gigi yang sudah rusak atau mencabutnya hingga bersih.
Kerusakan yang terjadi di sekitar bagian gigi yang dicabut atau syaraf di bagian dalam memang sangat umum terjadi. Kerusakan ini tidak dapat dihindarkan saat proses cabut gigi karena tekanan dan tarikan yang terlalu kuat dari akar yang masih melekat kuat pada rahang. Namun semua kondisi nyeri dan sakit karena kerusakan sekitar gigi dan syaraf bisa diatasi dengan menjaga kebersihan mulut yang baik. Kerusakan syaraf yang parah harus diatasi dengan terapi atau tindakan medis lain oleh dokter gigi yang profesional.
Karena ada beberapa bagian gigi yang dicabut maka bisa menyebabkan bagian fungsi gigi berkurang. Hal ini ditunjukkan dengan rasa tidak nyaman saat mengunyah makanan dan rahang yang tidak sejajar ketika mengunyah. Resiko masalah ini bisa menyebabkan kerusakan gigi lain atau gigi pecah karena menahan rahang yang terlalu kuat.
Infeksi sinus bisa terjadi karena saat cabut gigi bisa menyebabkan trauma pada bagian sinus. Infeksi ini ditandai dengan beberapa gejala seperti pusing, sakit kepala, demam, flu, dan bersin terus menerus. Terkadang juga bisa menyebabkan nyeri pada bagian rahang hingga ke sekitar rongga sinus. Biasanya kondisi ini akan segera pulih setelah beberapa hari. Namun jika tidak segera sembuh maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter gigi tempat Anda mencabut gigi sebelumnya dan waspadai semua gejala sinusitis akut dan kronis.
Pendarahan biasanya akan segera berhenti setelah cabut gigi. Namun dalam kondisi tertentu maka pendarahan bisa terjadi dalam waktu yang lebih lama jika ada trauma pada bagian gusi, rahang bekas gigi yang dicabut dan akar gigi yang bermasalah. Untuk mengatasi pendarahan maka bisa menggunakan obat sesuai dengan resep dokter atau berkumur dengan air yang dicampur dengan sedikit garam. Jangan menyentuh bagian bekas gigi yang dicabut dengan jari Anda karena bisa menyebabkan luka atau infeksi yang lebih buruk.
Bahaya Cabut Gigi Geraham Atas dan Bawah
Terkadang karena kondisi gigi geraham atas yang berlubang dan hanya menyebabkan rasa sakit maka dokter sering menyarakan untuk mencabut saja. Namun sebelum Anda menjalani prosedur ini maka ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan, seperti:
Pendarahan bisa terjadi pada semua orang yang baru mengalami cabut gigi geraham atas. Hal ini terutama untuk orang yang menjalani perawatan khusus dan mengkonsumsi obat anti koagulan. Proses ini disebabkan karena konsumsi obat tertentu bisa menghalangi pembekuan darah. Penderita penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan beberapa jenis penyakit jantung harus waspada dengan pendarahan ini.
Resiko rahang retak bisa terjadi karena gigi yang dicabut masih melekat kuat pada rahang sehingga tekanan alat yang berat dari alat selama tindakan bisa menyebabkan rahang geser atau retak. Namun Anda bisa menghindari hal ini dengan memilih dokter yang sudah berpengalaman.
Karena gigi yang mengalami masalah seperti pecah atau rapuh maka bisa menyebabkan ada akar gigi yang tertinggal saat proses cabut gigi. Akar yang tertinggal bisa menyebabkan bagian akar kecil masuk ke rahang atau rongga sinus. Akar harus segera diambil oleh dokter untuk menghindari resiko infeksi yang lebih parah.
Robek atau luka di sekitar gusi memang menjadi resiko yang paling sering terjadi saat cabut gigi geraham atas. Kondisi ini paling sering terjadi karena ada udara yang bisa masuk ke bagian jaringan sehingga menyebabkan bagian gusi menjadi lebih rentan.
Rasa sakit yang parah paling sering terjadi setelah cabut gigi atas. Hal ini bisa terjadi karena geraham atas memiliki hubungan yang sangat komplek dengan syaraf, rahang, dan rongga sinus. Rasa sakit yang terjadi biasanya muncul ketika efek obat bius sudah habis. Anda akan merasa sakit pada semua rahang atas, mata, sakit kepala dan terkadang mual.
Bengkak juga biasanya akan terjadi setelah cabut gigi geraham atas. Bengkak disebabkan karena semua bagian syaraf dan rahang mengalami trauma ketika gigi yang bermasalah dicabut. Beberapa akar gigi di sekitar gigi yang dicabut juga bisa bermasalah. Bengkak akan hilang dalam beberapa hari dan rasa sakit bisa dikurangi dengan obat penahan sakit.
Bahaya Cabut Gigi Geraham Bungsu
Gigi geraham bungsu biasanya memang disarankan untuk dicabut. Geraham bungsu adalah jenis gigi geraham yang tumbuh paling akhir antara usia 18 hingga 30 tahun. Bahkan ada orang yang sudah berusia lebih dari 30 tahun baru tumbuh gigi bungsu. Pertumbuhan gigi bungsu sering menyebabkan rasa sakit karena pertumbuhan gigi yang tidak sempurna. Gigi sering tumbuh miring, masuk dan mendesak gigi yang ada didepannnya dan tidak tumbuh pada rahang. Masalah ini sering disebut dengan impaksi. Jika sudah seperti ini maka cabut gigi harus dilakukan oleh dokter gigi bedah mulut dengan prosedur operasi. Namun ada beberapa resiko yang harus dihadapi setelah cabut gigi, seperti:
Dokter gigi sering membuka gusi dan bagian rahang di sekitar gigi yang impaksi untuk mengeluarkan dan mencabut gigi hingga ke akarnya. Infeksi pada bagian bekas jahitan bisa terjadi ketika luka jahitan terkena makanan atau kotor setelah operasi. Infeksi harus mendapatkan perawatan yang serius untuk mencegah infeksi lanjut.
Stroke dan penyakit jantung bisa terjadi pada penderita penyakit komplikasi seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit yang berhubungan dengan pembekuan darah. Kondisi ini perlu mendapatkan perawatan serius seperti mengetahui semua riwayat kesehatan sebelum operasi dilakukan.
Peradangan terjadi ketika bagian bekas gigi geraham yang dicabut mengalami kebocoran jahitan. Peradangan ini menyebabkan bagian tulang terlihat dari bekas jahitan. Jika terjadi peradangan maka bisa menyebabkan tubuh demam, nyeri yang sangat hebat, sakit kepala dan sakit pada bekas jahitan. Peradangan harus mendapatkan perawatan yang sangat serius dari dokter yang telah melakukan operasi.
Gangguan mulut bisa terjadi ketika ada masalah gangguan syaraf pada bagian bekas operasi. Kondisi ini sering ditandai dengan lidah yang kaku, lidah yang tidak bisa merasakan , bau mulut, dan mati rasa tetap.
Jika ada gangguan yang berpotensi bisa menyebar ke bagian syaraf maka harus mendapatkan perawatan dari dokter. Terkadang masalah ini bisa muncul setelah operasi lalu bisa hilang sendiri. Namun jika tidak berkurang maka Anda memang membutuhkan perawatan. (baca juga : cara menghilangkan bau mulut)
Struktur gigi Anda mungkin mengalami perubahan setelah operasi cabut gigi geraham bungsu. Kondisi ini bisa terjadi ketika ada gigi yang mengalami tekanan pada saat operasi. Struktur gigi mungkin akan kembali seperti semula atau tidak jika terjadi kerusakan parah. Namun jika Anda melakukan prosedur cabut gigi geraham bungsu oleh dokter yang berpengalaman maka resiko bisa diminimalkan.
Reaksi alergi anestesi bisa terjadi karena tubuh menolak bahan-bahan kimia dalam obat anestesi yang diberikan selama operasi. Reaksi bisa sangat beragam seperti gatal-gatal, mual dan muntah. Jika terjadi hal seperti ini maka harus segera berbicara dengan dokter untuk mendapatkan obat penahan alergi.
Perawatan Setelah Cabut Gigi
Untuk menghindari berbagai komplikasi setelah cabut gigi, maka Anda bisa melakukan beberapa langkah dibawah ini:
Cabut gigi memang menjadi salah satu perawatan untuk mengurangi rasa sakit, perawatan gigi berlubang maupun untuk aspek kecantikan. Dengan melakukan berbagai cara pencegahan komplikasi setelah cabut gigi maka bisa menghindarkan Anda dari bahaya cabut gigi.
Baca juga: