Ciri ciri usus buntu kronis dan di tahap awal terkenanya dapat dibagi menjadi lebih dari 10 ciri ciri. Usus buntu merupakan salah satu organ yang memang berada di dalam tubuh manusia. Usus buntu merupakan suatu organ yang berbentuk tabung keci, dengan ukuran 5 – 10 cm. usus buntu merupakan penghubung dari usus besar yang merupakan tempat dimana tinja atau feses terbentuk.
Namun pada kondisi tertentu, usus buntu pada manusia dapat mengalami suatu pembengkakan. Pembengkakan pada usus buntu ini biasa disebut dengan istilah Apendisitis. Masyarakat awam biasa mengenalnya dengan istilah penyakit usus buntu. Pembengkakan pada usus buntu tersebut kadang dapat menimbulkan pecahnya bagian usus buntu.
Siapa yang berpotensi terkena usus buntu?
Selain itu, penyakit pembengkakan pada usus buntu ini tidaklah mengenal usia, dari anak kecil sama tua pun bisa mengalami hal ini. Penyebab usus buntu sendiri sebenarnya bervariasi, namun yang paling umum adalah karena adanya konsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga menimbulkan pembengkakan.
Kebiasaan penyebab usus buntu
Berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat menimbulkan usus buntu :
Untuk mendeteksi gejala pembengkakan usus buntu, selain melakukan pemeriksaaan ke dokter, ada beberapa gejala dan ciri ciri usus buntu yang dapat anda rasakan ketika usus buntu anda mengalami pembengkakan. Ciri – ciri pembengkakan pada usus buntu tersebut antara lain :
1. Kehilangan Nafsu Makan
Apabila gejala seperti ini muncul, cobalah untuk mengkonsumsi makanan yang lunak, dan paksakan untuk makan. Atau bisa juga mengkonsumsi obat untuk menambah nafsu makan.
2. Pembengkakan Pada Perut
Usus buntu merupakan salah satu organ yang terletak di bawah perut. Pembengkakan pada bagan usus buntu tentu saja akan berdampak pada pembengkakan di bagian perut. Biasanya pembengkakan pada perut yang disebabkan oleh usus buntu, akan disertai rasa perih dan rasa sakit pada bagian perut dan terasa sangat tidak nyaman.
Biasanya pembengkakan pada perut juga merupakan ciri – ciri dari beberapa penyakit pencernaan lainnya, seperti :
3. Sulit Buang Gas
Usus buntu merupakan organ yang menyambung ke usus besar, sehingga berpengaruh terhadap pencernaan. Pembengkakan pada bagian usus buntu akan membuat sulitnya pencernaan, sulit dalam membuang gas. Hal ini disebabkan oleh saluran usus buntu ‘ tersumbat ‘, sehingga akan sulit buang gas.
4. Mual dan Muntah
Pembengkakan pada usus buntu dapat menyebabkan mual dan muntah pada penderitanya. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pencernaan karena terhalang oleh pembengkakan usus buntu, sehingga hasil pencernaan menumpuk dan sulit terbuang sempurna. Karena itu, tubuh akan merasa mual. Sebagai akibat dari mual yang berlebihan, maka tubuh akan merespon dengan muntah.
5. Diare
Pembengkakan pada usus buntu akan mengganggu pencernaan diri seseorang. Dengan adanya gangguan pada pencernaan maka akan terjadi kondisi diare dan mencret. Hal ini disebabkan karena fese yang harusnya keluar mengalami hambatan, sehingga feses keluar sedikit – sedikit dengan bentuk cair. Biasanya gejala ini mirip dengan gejala sakit perut biasa, yang terjadi karena :
Rasa sakit pada saat buang air kecil memiliki penyebab yang sama seperti sulit membuang air besar dan sulitnya membuang angina. Hal ini terjadi karena adanya hambatan pada usus buntu. Apabila dibiarkan lebih lanjut, hal ini dapat menyebabkan :
7. Kram Pada Perut
Pembengkakan usus buntu yang disertai pembengkakan pada perut akan menyebabkan seringnya terjadi kram pada perut. Hal ini disebabkan oleh pembengkakan usus buntu menekan bagian otot – otot perut, sehingga selain menimbulkan pembengkakan, akan menimbulkan rasa sakit pada otot dank ram otot perut juga.
8. Demam
Salah satu gejala umum dari pembengkakan usus buntu adalah munculnya demam. Namun demikian, temperature pada penderita usus buntu tidak terlalu tinggi, seperti demam berdarah. Hal ini sama seperti gejala demam atau meriang biasa, dan tidak terlalu terasa.
9. Sulit Buang Air Besar
Kesulitan dalam membuang air besar disebabkan oleh tersumatnya usus dan terhambatnya aliran feses dari usus menuju anus. Hal ini akan menimbulkan rasa nyeri ketika akan melakukan buang air besar, dan keras. Selain itu, buang air besar akan terasa sangat sulit dilakukan, dan terkadang disertai dengan pendarahan.
10. Rasa Sakit Pada Perut ** Paling umum
Rasa sakit pada perut disebabkan oleh pembengkakan pada perut yang disebabakan usus buntu. Rasa sakit ini akan sangat mengganggu, dan sangatlah tidak nyaman. Pembengkekan usus buntu yang terletak pada bagian kanan bawah perut akan menyebabkan rasa nyeri dan sakit pada perut. Gejala ini mirip seperti gejala diare, namun disertai oleh :
11 Sembelit
Sembelit merupakan perasaan ingin buang air besar, namun sulit sekali untuk membuangnya, atau sepertinya terasa ada yang menumpuk pada bagian usus. Hal ini akan membuat perut ada menjadi sangat tidak nyaman dan akan berakibat :
12 Nyeri Punggung
Rasa sakit pada bagian perut akan membuat tubuh terasa pegal. Bagian tubuh yang paling terasa efek pegalnya adalah bagian tulang belakang atau punggung. Biasanya orang yang menderita usus buntu akan merasakan sakit dan nyeri pada bagian punggungnya. Namun demikian, nyeri punggung juga dapat menjadi ciri – ciri dari penyakit lain, tidak hanya usus buntu saja.
Untuk mengatasi gejala – gejala gangguan pencernaan, ada beberapa hal yang dapat anda lakukan, yaitu :
Berikut ini cara – cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa penyakit usus buntu :
Untuk mengobati usus buntu, ada beberapa tahapan medis yang dapat dilakukan, yaitu melakukan operasi. Operasi yang biasa dilakukan untuk melakukan pengobatan dan penanganan terhadap usus buntu disebut apendektomi.
Apendektomi merupakan bentuk operasi yang melakukan pengangkatan usus buntu seseorang. Operasi ini dapat dilakukan untuk mengangkat usus buntu yang belum mengalami pembengkakan yang parah, dan pecah. Prinsipnya adalah, angkat usus buntu, sebelum membengkak dan pecah.
Apendektomi memiliki beberapa efek samping, seperti :
Namun demikian, tingkat keberhasilan dari apendektomi adalah sangat tinggi, sehinga jarang menimbulkan efek samping atau komplikasi pada jangka waktu yang panjang.
Apendektomi sendiri memiliki 2 jenis, yaitu :
1. Laparoskopi
Laparoskopi merupakan pengangkatan usus buntu yang paling sering digunakan. Laparoskopi merupakan istilah dari metode pengangkatan usus buntu melalui lubang kunci ( laparoskopi ). Laparoskopi hanya membutuhkan sayatan – sayatan kecil yang diberikan pada bagian perut untu mengangkat usus buntu.
Teknik operasi laparoskopi ini merupakan teknik operas yang mudah dan lebih aman, dan biasanya memiliki tempo waktu pemulihan yang singkat, biasanya dalam waktu 24 jam, pasien sudah diperbolehkan pulang.
2. Sayatan Terbuka
Metode operasi sayatan terbuka ini menggunakan sayatan pada perut dengan ukuran yang besar. Metode ini biasanya digunakan ketika usus buntu sudah mengalami pembengkakan parah, bahkan sudah pecah. Pembedahan dengan sayatan yang besar ini dilakukan, selain untuk mengangkat usus buntu, juga untuk membersihkan area rongga perut pasien.
Teknik operasi dengan melakukan sayatan terbuka memiliki masa penyembuhan yang lebih lama dibandingkan metode operasi melalui lubang kunci ( laparoskopi ), yaitu kira – kira pasien dapat pulang dalam waktu satu minggu. Akan tetapi, pasien baru dapat beraktivitas secara normal dalam waktu 2 sampai 3 minggu berikutnya, dan disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat dalam rentang waktu 1.5 – 2 bulan setelah melakukan operasi.
Untuk mencegah pembengkakan pada usus buntu sebenarnya sangatlah mudah. Berikut ini beberapa hal yang dapat anda lakukan :
Itulah beberapa ciri – ciri dari usus buntu. Apabila anda mulai merasakan gejala – gejala sakit seperti yang sudah disebutkan di atas, segeralah menghubungi dokter sebelum terlambat, dan rubahlah pola hidp dan pola makan anda menjadi lebih sehat, agar terhindar dari pecahnya usus buntu.